Sinopsis Mahaputra Episode 294

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 294, Di kerajaan Mewar, Dhaman Singh, orang kepercayaan Ratu Bhatyani mencoba menentang Fatta “Dia tdak tahu kalau Bijolia itu bukan lagi daerah bagian dari Mewar, dia benar benar telah menantang Maharana Uday Singh dihadapannya saat ini !” Fatta juga menolak utk menganggap Raja Uday Singh sebagai rajanya “Bagaimana bisa kita menerima dia sebagai raja kita ketika dia tdak pernah menginjakkan kakiknya di Bijolia selama beberapa tahun ini ? Aku datang kesini hanya utk mengatakan apakah Mewar bisa melindungi Bijolia ? Atau hanya kami sendiri yg cukup mampu melindunginya” sindir Fatta “Dhaman Singh tangkap anak itu ! Karena dia telah berbicara seperti layaknya seorang pengkhianat !” bentak Ratu Bhatyani lantang namun Rawat Ji menyarankan pada mereka utk mendengarkan perkataan Fatta terlebih dulu “Memangnga apa yg salah dgn Bijolia selama ini ?” tanya Rawat Ji heran, Ratu Bhatyani berusaha meracuni pikiran Raja Uday Sing, Raja Uday Singh pun menuruti semua perkataan Ratu Bhatyani, Rawat Ji kaget & benar benar tdak percaya ketika melihat Raja Uday Singh yg telah berubah “Aku memang seharusnya tdak datang kesini jika aku tahu kalau semua orang disini ternyata tuli !” Raja Uday Singh langsung membentak Fatta dgn keras, Raja Uday Sing marah & kehilangan kesabarannya “Aku seharusnya mendengarkan ucapan Maharani Bhatyani, prajurit tangkap anak itu !” Fatta segera mendorong Dhaman Singh hingga jatuh terjengkang kemudian Fatta segera berlari meninggalkan tempat itu, Raja Uday Singh yg masih kesal & marah segera menyuruh prajuritnya utk mengejar & menangkap Fatta 
Sinopsis Mahaputra Episode 294

Sementara itu di ruangan tabib, tabib istana sedang mengobati luka di tangan Chand “Anggap saja kalau kamu mendapatkan luka ini dalam sebuah medan pertempuran, kamu telah benar benar memenangkannya, bagaimana kamu bisa sangat berani seperti itu, Chand ?” Pangeran Pratap berusaha menghibur adik tirinya ini “Aku tdak bisa menghentikan diriku sendiri ketika aku melihat kakak dalam masalah” Pangeran Pratap terharu mendengar ucapan Chand, kemudian Pangeran Pratap menyuruh pelayannya utk mengajak Chand kembali ke kamarnya agar bisa beristirahat sementara waktu, tak lama kemudian Chand & para pelayanpun pergi, kemudian giliran Pangeran Pratap yg diobati oleh tabib istana, 

Pada saat yg bersamaan Fatta mencoba mempermainkan para prajurit itu, Fatta teringat akan kata kata Ajabde kalau dirinya harus mengirimkan pesan pada Ajadbe melalui seekor burung merpati “Tanda ini akan mengatakan pada kita apa yg harus kita lakukan setelah ini” ujar Ajabde saat itu, Fatta segera memberikan kode utk memanggil burung merpati, burung merpati itu pun terbang mendekat kearahnya, Fatta segera mengikatkan seutas tali berwarna merah dikakinya & menerbangkannya kembali, saat itu prajurit Mewar sudah sampai di dekatnya, Fatta terus berusaha utk mempermainkan para prajurit itu, mereka berteriak saling bersahutan satu sama lain “Tangkap pengkhianat itu ! Tangkap dia ! Tangkap cepat ! Jangan sampai lari !” saat itu Pangeran Pratap yg masih di ruangan tabib mendengar teriakan para prajurit, Pangeran Pratap mencoba mendengarkannya & waspada, kemudian Pangeran Pratap segera pergi utk melihat apa yg terjadi diluar sana 

Di dalam istana, Ratu Bhatyani langsung menegur Dhaman Singh karena telah membiarkan laki laki dari Bijolia itu mendekat ke arah Raja Uday Singh “Aku sudah memberikan kamu tugas utk mengawasi mereka ! Itulah mengapa aku membayar kamu !” Dhaman Singh meminta maaf atas keteledorannya “Aku telah membangun sebuah dinding yg tdak mungkin di tembus antara Bijolia & Rana Ji selama bertahun tahun ini, tdak ada pesan apapun yg boleh sampai di Rana Ji & bantuan yg sama utk Bijolia, apakah kamu ingin kerja kerasku ini menjadi sia sia belaka ? Aku tdak akan membiarkannya !” bentak Ratu Bhatyani sengit, Dhaman Singh berjanji utk membunuh laki laki secepat mungkin 

Fatta telah sampai di kandang kuda, dia mencoba memegang tali kekang salah satu kuda yg ada disana, namun kuda itu menolak Fatta sambil meringkik ketakutan, Fatta terus berusaha utk menenangkan kuda itu “Kamu tahu, aku harus sampai Bijolia secepat mungkin atau kalau tdak kakakku akan sampai disini menolong aku ! Tolong ,,, aku mohon bantulah aku, teman ,,, ikutlah dgnku” Fatta mencoba utk mendorong kuda itu tapi tetap saja gagal, tiba tiba seseorang memegang bahu Fatta & berkata “Mereka ini kuda kuda milik Chittor, mereka tdak akan menuruti ucapan manis siapapun” Fatta langsung berbalik & melihat kearah orang dibelakangnya yg ternyata Pangeran Pratap (namun Fatta tdak tahu kalau itu adalah Pangeran Pratap “Itu artinya kuda kuda Chittor ini juga tuli sama seperti orang orang di Chittor” ujar Fatta “Mereka telah mendapat pengkhianat mereka, sebelumnya kamu sangat sombong sekali” Fatta tdak keberatan di panggil sebagai seorang pengkhianat “Katakan padaku apa maksudmu & tujuanmu ?” tanya Pangeran Pratap heran “Aku tdak akan menjawab pertanyaan seorang tukang kuda seperti kamu” namun Pangeran Pratap kembali mengulangi pertanyaannya “Jawab pertanyaanku atau aku akan memanggil prajurit yg akan menangkap kamu” Fatta akhirnya setuju utk menjawab pertanyaan Pangeran Pratap & mulai menceritakan semuanya “Kenyataannya adalah setiap nyawa yg tinggal di Bijolia merasa kecewa dgn Mewar yg telah mengabaikan mereka” Pangeran Pratap merasa bingung & sedih Sinopsis Mahaputra Episode 294

Di kerajaan Bijolia, Saubhagyawati sedang membantu Ajabde berdandan “Ajabde, bagaimana kalau Pangeran Pratap tiba tiba datang kesini sekarang & meminta maaf padamu utk semua kesalahannya selama ini, apa yg akan kamu katakan padanya ?” Ajabde nampak termenung “Aku akan menyuruhnya utk pergi, aku tdak tahu seperti apa dia sekarang ini, aku akan mengira kalau dia itu orang asing bagiku” kemudian mereka berdua tertawa bersama sama, tiba tiba mereka berdua melihat seekor merpati di pinggir jendela kamarnya, Ajabde tahu kalau Fatta pasti sedang dalam masalah, Ajabde terkejut ketika menyadari kalau Pangeran Pratap telah menolak menolong mereka, Pangeran Pratap memutuskan utk perg ke Chittor, 

Pada saat yg bersamaan Fatta masih ngobrol dgn Pangeran Pratap di kandang kuda “Hari ini musuh musuh kami sedang mengawasi perbatasan kami, apakah kami tdak boleh berharap sebuah bantuan dari Mewar dalam kasus ini ? Aku mungkin orang yg tolo dgn mengatakan semuanya ini padamu, seharusnya aku benar benar melarikan diri dari tempat ini”, “Kalau begitu pergilah dari sini ! Jika tdak kamu akan ditangkap !” namun Fatta menolak perintah Pangeran Pratap “Kakakku tdak akan mengampuni aku jika terjadi sesuatu padamu gara gara aku” Pangeran Pratap langsung menatap kearahnya & berkata “Dalam hal ini, katakan pada kakakmu kalau tdak ada seorangpun yg bisa menyentuh aku disini, pergilah sekarang !” Fatta akhirnya menuruti ucapan Pangeran Pratap & segera berlari keluar dari Chittor, tepat pada saat itu Dhaman Singh sampai di kandang kuda bersama anak buahnya namun Pangeran Pratap mencegahnya “Biarkan dia pergi dari sini !” Dhaman Singh berusaha utk mengatakan sesuatu yg melawan Pangeran Pratap namun dia tdak\ bisa melawan Pangeran Pratap begitu saja 

Di dalam kamarnya, Raja Uday Singh merasa hatinya terluka karena insiden yg terjadi hari ini, sambil berkaca di depan cermin riasnya, Raja Uday Singh berkata “Bijolia selalu menyakiti perasaanku, dgn melihat anak itu (Fatta) aku jadi teringat hari dimana ketika aku pergi utk melihat sahabat terbaikku utk terakhir kalinya” Raja Uday Singh teringat ucapan Ratu Hansa Bai pada saat pemakaman Rao Mamrak Ji, kata kata Ratu Hansa Baik terus menerus menghantuinya & menyakiti perasaannya, tiba tiba Ratu Bhatyani muncul & berkata “Rana Ji, ada baiknya kamu melupakan masa lalu itu, aku merasa sedih karena harus mengatakannya padamu kalau Pangeran Pratap telah berbuat suatu kesalahan hari ini, apa perlunya dia menyuruh orang itu melarikan diri ? Seseorang seharusnya lebih keras pada pengkhianat & menghukumnya, kejahatannya ini tdak akan diampuni hanya karena dia itu dari Bijolia, seorang pengkhianat tetap seorang pengkhianat selamanya” ujar Ratu Bhatyani kesal, tiba tiba Pangeran Pratap muncul di depan mereka “Pangeran Pratap, apa yg ingin kamu buktikan dgn membantu seorang pengkhianat ? Apakah kamu tdak tahu kalau Bijolia & Mewar sudah terpisah sekarang ? Mengapa kamu melakukan hal itu ?” ujar Raja Uday Singh kesal 

Pada saat yg bersamaan Ajabde sudah menyiapkan segalanya utk meninggalkan Bijolia, Ajabde berpakaian seperti seorang laki laki lengkap dgn sorban putih dikepalanya, Ratu Hansa Bai memperingati Ajabde dgn menentang idenya pergi ke Chittor “Kamu akan dihina disana sekali lagi, Ajabde ! Kita akan menemukan Fatta yg dalam keadaan seperti kita, kamu tdak perlu pergi kesana !” pinta Ratu Hansa Bai “Ini tentang Bijolia, ibu ,,, mereka telah benar benar menyerang kehormatan kita dgn menyerang laki laki yg kita kirimkan kesana dgn sebuah pesan utk membantu Bijolia” Ajabde berusaha membuat ibunya mengerti “Kamu telah kehilangan segalanya karena Chittor, ibumu ini menjadi seorang janda juga karena Chittor, apakah kamu masih mengharapkan bantuan dari Raja Chittor ? Apa yg akan kamu katakan ? Kamu hanya dikatakan sebagai menantu perempuan Chittor yg memohon didepan mereka demi seorang laki laki biasa dari Bijolia, Fatta sendiri tdak mendukung kamu dalam hal ini !” ujar Ratu Hansa Bai kesal 

Saat itu, di kerajaan Mewar, Pangeran Pratap tahu kalau ayahnya marah pada Fatta karena dia telah menyebut daerah Bijolia “Ayah telah menyebutnya sebagai seorang pengkhianat utk setiap alasan yg sama” Raja Uday Singh tdak setuju dgn ucapan Pangeran Pratap “Beraninya kamu berkata seperti itu, Pangeran Pratap !” Pangeran Pratap kemudian mengutarakan niatnya kalau dirinya ingin pergi ke Bijolia & mencari tahu permasalahan yg terjadi disana, Ratu Bhatyani nampak khawatir, Raja Uday Singh baru saja hendak mengatakan iya namun Ratu Bhatyani mencegahnya dgn memegang tangan suaminya itu “Baiklah, Pangeran Pratap ,,, ayah akan memikirkan permasalahan ini terlebih dulu” kemudian Pangeran Pratap berlalu dari hadapan mereka, Raja Uday Singh juga menyusul meninggalkan Ratu Bhatyani, dalam hati Ratu Bhatyani memikirkan sebuah cara utk mencegah kepergian Pangeran Pratap atau permainannya akan berakhir sampai disini 

Pada saat yg bersamaan, Ajabde menolak utk pergi ke Chittor sebagai menantu perempuan “Aku pergi ke Chittor bukan sebagai menantu perempuan Chittor tapi sebagai anak perempuan dari Mewar, Bijolia masih dalam bagian Mewar, aku mungkin telah di coret sebagai menantu perempuan mereka tapi aku bisa menggunakan hak kewarganegaraanku utk rakyat Bijolia utk membantu mereka keluar dari permasalahan ini !” Ratu Hansa Bai tahu kalau dirinya tdak bisa berbuat apa apa karena Ajabde telah berniat melakukan hal ini

Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 295

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top