Sinopsis Mahaputra Episode 321

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 321, Di tenda pasukan Afghanistan, Mansoor menyuruh prajuritnya utk menemukan Pangeran Pratap yg bersembunyi di dalam hutan dekat dgn tenda mereka namun sayangnya mereka tdak bisa menemukan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap segera menghampiri mereka & dgn kepintarannya membunuh para prajurit tersebut, tak lama berselang pertarungan diantara mereka pun terjadi & akhrnya Pangeran Prataplah yg menang & berhasil melumpuhkan para prajurit Afghanistan, sementara itu di kerajaan Chittor, Ratu Bhatyani mengajak Jagmal utk membicarakan sesuatu yg penting “Lalu apa yg akan ibu lakukan? Semua rencana kita telah gagal, kak Pangeran Pratap tdak mendapatkan luka apapun & tanpa noda, bahkan ayah juga bermaksud utk membantunya & ibu sedniri juga harus menyiapkan piring aarti utk ayah kan?” ujar Jagmal kesal “Jagmal, kita harus memikirkan sebuah rencana politik & percaya pada ibu, nak,  karena ibu akan membuat kamu menjadi seorang Maharana & duduk di singgasana Mewar, jangan khawatir, Jagmal,  karena ibu tahu apa yg harus ibu lakukan, ibu akan melakukan semuanya tapi tdak sekarang, ketika saat yg tepat telah tiba, kamu akan melihatnya” ujar Ratu Bhatyani sambil menyiapkan piring & meletakkan bunga bunga utk aarti & berlalu meninggalkan anak sulungnya itu, sementara Jagmal sangat marah 
Sinopsis Mahaputra Episode 321

Di tempat Pangeran Pratap, para prajurit Afghanistan berhasil menangkap Chetak & berusaha utk membawa Chetak, Chetak segera meringkik dgn keras, Pangeran Pratap melihatnya dari kejauhan, Chetak segera melompat setinggi mungkin & mulai menghajar para prajurit tersebut, Pangeran Pratap tersenyum “Chetak memang bisa memenuhi keinginanku utk bertarung, tapi aku tdak bisa tinggal disini terus, aku tdak akan memberinya kesempatan utk bertarung” ujar Pangeran Pratap, salah seorang prajurit berusaha menusuk Chetak & Pangeran Pratap segera melesatkan anak panahnya ke arah mereka dari atas pohon, Chetak melihat Pangeran Pratap & menganggukkan kepalanya, beberapa prajurit yg lain mulai berdatangan, Pangeran Pratap segera memanggil Chetak & segera duduk di punggungnya, tiba tiba Chetak berbalik “Ada apa, Chetak? Ayooo! lari! Musuh musuh kita telah datang dari segala penjuru, larilah sekencang mungkin!” namun Chetak tdak bergerak, Chetak hanya diam saja, para prajurit mulai menyerang mereka, Chetak berdiri ditengah tengah kemudian berbalik kembali, sehingga kedua prajurit itu saling membunuh satu sama lain karena Chetak berhasil menghindari serangan mereka, Pangeran Pratap baru menyadari gerakan kudanya yg pintar ini & memujinya, Pangeran Pratap melihat ada seorang prajurit yg bergerak kearahnya, Pangeran Pratap langsung meminta Chetak utk menghajarnya & bertanya pada Chetak “Chetak, kenapa kamu tdak membela dirimu sendiri? Kita seharusnya menyerang orang orang yg mempunyai senjata!” Chetak menganggukkan kepalanya seakan akan mengerti apa yg Pangeran Pratap katakan “Ayoo, Chetak! Kita pergi!” perintah Pangeran Pratap 

Di kerajaan Chittor, Raja Udai Singh memasuki kamar Ratu Jaiwanta & mulai teringat lagi pada istri pertamanya ini, Raja Udai Singh juga teringat pada masa kecil Pangeran Pratap, Raja Udai Singh sangat merindukan Ratu Jaiwanta Bai & berkata “Sejak kamu pergi, aku telah menutup kamar ini utk segala sesuatunya sebelumnya, sekarang aku berdiri disini di depan pintu kamar & aku menyadari kalau aku telah melakukan sebuah kesalahan, aku tdak bisa menutup kenangan tentang kamu, aku tdak bisa membuat hatiku sendiri menjadi tenang, kamu harus segera kembali, Maharani Jaiwanta Bai,  & memberikan tilakmu di keningku” ujar Raja Udai Singh sedih sambil terkenang ketika Ratu Jaiwanta memberikan tilak padanya “Kamu harus mengatakan padaku, apakah baik jika kami pergi ke Bijolia atau tdak karena kamu meninggalkan aku, Pangeran Pratap & Chittor demi Bijolia” Raja Udai Singh masih mengira kepergian Ratu Jaiwanta dari istana itu semuanya karena Ajabde 

“Aku ingin tilak darimu, Maharani Jaiwanta,  yg membuat aku menang di setiap perangku, lihatlah takdir burukku sekarang, sebelum aku pergi berperang, jiwaku telah terpecah belah” Raja Udai Singh menangis sedih & memendam perasaan rindu yg mendalam “Ini semua karena kamu tdak ada lagi bersamaku, Maharani Jaiwanta Bai” ujar Raja Udai Singh sedih sambil terus menahan tangisnya yg membuncah di dada, tiba tiba Raja Udai Singh mendengar sebuah suara yg sangat dikenalnya, suara yg sangat dirindukannya selama bertahun tahun, siapa lagi kalau bukan suara Ratu Jaiwanta Bai yg berkata “Siapa bilang aku tdak ada disini, Rana Ji” Raja Udai Singh kaget begitu melihat Ratu Jaiwanta muncul di depannya, Ratu Jaiwanta berjalan menghampiri suaminya sambil tersenyum & melakukan tilak utk Raja Udai Singh “Maharani Jaiwanta Bai, kamu disini?” Raja Udai Singh terperangah & tdak percaya dgn apa yg dilihatnya Sinopsis Mahaputra Episode 321

Sementara itu Pangeran Pratap masih mengendarai Chetak & beberapa prajurit Afghanistan mengikutinya di belakang “Chetak, berhenti! Musuh musuh kita sudah ada disini!” Chetak segera menuruti perintah tuannya & tak lama kemudian Pangeran Pratap bertarung dgn para prajurit Afghanistan, Mansoor yg melihat Pangeran Pratap dari kejauhan pun berkata “Dari caranya bertarung, dia pasti akan bisa menghabisi semua prajurit kita” Badshah Khan juga melihat ke arah Pangeran Pratap “Dia memang lebih kuat daripada sebelumnya, tapi baiklah,  aku juga telah menyiapkan pembalasan dendam padanya!” ujar Badshah Khan sengit, tepat pada saat itu Pangeran Pratap berhasil membunuh semua prajurit Afghanistan yg bertarung dgnnya & tak lama kemudian Ajabde memanggilnya dari tempatnya berdiri dimana kedua tangannya diikat ke atas ke sebuah tiang, Pangeran Pratap menoleh ke arah suara Ajabde & melihatnya disana, Pangeran Pratap segera menyingkirkan pelindung tubuhnya dari badannya sendiri & langsung mengendarai Chetak 

Sementara itu di kerajaan Chittor, Ratu Jaiwanta Bai sedang melakukan aarti utk Raja Udai Singh & berkata “Jiwamu yg terdalam mulai memenuhi pikiranmu, Rana Ji,  itu karena kamu telah menyingkirkan pola pikirmu yg sebelumnya” Raja Udai Singh merasa damai berada di dekat istri pertamanya ini “Kamu telah mengambil rasa percaya diriku & kekuatanku, Maharani,  bagaimana bisa aku kuat tanpa dirimu” ujar Raja Udai Singh sambil terus menatap Ratu Jaiwanta Bai “Kamu bisa menyelesaikan masalah apapun & penderitaan manapun, Rana Ji”, “Kamu selalu mengajarkannya pada Pangeran Pratap, Maharani Jaiwanta” Ratu Jaiwanta ingat semuanya & berkata “Lakukan Rajdharma-mu, Rana Ji,  & jangan biarkan siapapun ikut campur dalam hal itu, kamu tahu kalau kamu harus menyelamatkan Bijolia dari musuh musuh kita, pergilah & taklukkan musuh musuhmu itu demi kebaikan negara kita, lakukan dharmamu, Rana Ji” Raja Udai Singh tersenyum & berkata “Aku akan pergi” kemudian Raja Udai Singh berbalik & bertanya “Apakah kamu akan menunggu kepulanganku nanti?” tiba tiba Raja Udai Singh terkejut ketika dilihatnya Ratu Bhatyani yg sedang berdiri disana dgn piring aartinya “Ada apa, Rana Ji? Dari tadi aku telah memanggil manggil kamu tapi kamu tdak mendengarkan panggilanku” ujar Ratu Bhatyani heran 

Pada saat yg bersamaan Pangeran Pratap masih terus mengendarai Chetak menuju ke arah Badshah Khan, Mansoor segera mengacungkang pedangnya ke arah leher Ajabde, Pangeran Pratap & Ajabde saling memandang satu sama lain dgn tatapan nanar sambil teringat pada pernikahan mereka berdua ketika mereka masih remaja & pertemuan mereka kemudian setelah beberapa tahun lamanya berpisah, sementara itu di kerajaan Chittor, Ratu Bhatyani sedang melakukan tilak utk suaminya, Raja Udai Singh & dilanjutkan dgn melakukan aarti sambil bertanya “Rana Ji, apakah kamu rindu dgn kak Jaiwanta? Aku tahu, bahkan aku juga rindu padanya, dia meninggalkan semuanya utk Ajabde” ujar Ratu Bhatyani dgn sikpanya yg pura pura sedih “Rana Ji, bawalah Ajabde pulang kesini”, “Cukup! Bhatyani! Aku memang akan pergi ke Bijolia tapi aku tdak akan membawa pulang Ajabde!” ujar Raja Udai Singh kesal 

Di tempat Badshah Khan, Badshah Khan mencoba mengejek Pangeran Pratap “Ini adalah waktu yg luar biasa utk Pangeran Pratap & istrinya bertemu, semua ini terjadi karena aku!” Badshah Khan tertawa tergelak gelak “Ayah! Arwahmu akan tenang dialam sana karena Pangeran Pratap yg telah membunuh kamu telah berada disini, aku akan mempertemukan kalian berdua hari ini!” ujar Badshah Khan senang “Sebenarnya kamu ini anaknya siapa?” tanya Pangeran Pratap heran “Dgn segala hormat, nama ayahku adalah Shams Khan!” ujar Badshah Khan lantang, Pangeran Pratap teringat pada Shams Khan “Kamu telah membunuhnya di tanahmu sendiri! Makanya aku mengundangmu kemari utk membunuh kamu di tanahku ini!”, “Tanah ini adalah milikku! Aku berjanji padamu kalau aku akan mengubur kamu di dekat makam ayahmu” Badshah Khan sangat marah begitu mendengar ucapan Pangeran Pratap “Mansoor, lukai Ajabde!” Mansoor segera melukai Ajabde, Ajabde hanya meringis menahan sakit, Pangeran Pratap terkejut melihatnya

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top