Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 212, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 211! kali ini admin bagikan lagi episode 212 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Sally Diandra
Dikerajaan Mewar, ketika Pangeran Pratap hendak membuka pintu kamar Ratu Bhatyani, Ratu Jaywanta langsung mencegahnya, kemudian Ratu Jaywanta yg membuka pintu kamar tersebut, kamar Ratu Bhatyani tampak terang benderang tdak gelap seperti dulu, namun Ratu Bhatyani tdak tampak “Rani Bhatyani, keluarlah, kami sangat ingin bertemu dgnmu” tak lama kemudian Ratu Bhatyani keluar menemui mereka berdua dgn dandannya yg sedikit berbeda, Ratu Jaywanta terpana melihat penampilan Ratu Bhatyani sambil teringat pada semua ucapan Ratu Bhatyani padanya, Ratu Bhatyani menghampiri Ratu Jaywanta kemudian memeluknya erat “Lupakan semua yg pernah terjadi, Rani Bhatyani” Ratu Bhatyani berterima kasih pada Ratu Jaywanta karena telah merawat & menjaga anaknya, Jagmal selama dia mengurung diri dikamar, kemudian Ratu Bhatyani memeluk Pangeran Pratap “Ibu dengar kalau kau mau menikah?” Pangeran Pratap hanya tersenyum & berkata “Ayah & ibu yg memikirkan tentang hal ini, pertama tama lebih baik ibu pergi & temui ayah” ujar Pangeran Pratap
Ratu Bhatyani segera menemui Raja Uday Singh di kamarnya, saat itu Raja Uday Singh sedang berada di kamarnya sendirian, begitu Ratu Bhatyani memasuki kamar Raja Uday Singh, Raja Uday Singh terpesona dgn kecantikan Ratu Bhatyani, ketika Ratu Bhatyani memasuki kamar Raja Uday Singh, Ratu Bhatyani merasa silau dgn sinar matahari yg menembus masuk ke kamar itu, Ratu Bhatyani langsung menutupi matanya dgn tangannya “Rana Ji, bisakah kau menutup tirai itu, sinar matahari begitu menyilaukan mataku” Raja Uday Singh segera beranjak menuju ke jendela hendak menutup tirai, tiba tiba dari belakang Ratu Bhatyani ikut menutup tirai tersebut dgn gayanya yg mesra, Raja Uday Singh sedikit terpana, setelah satu tirai sudah tertutup, Raja Uday Singh menutup tirai yg lain, jendela itupun tertutup, kemudian Ratu Bhatyani bertanya tentang alasan Raja Uday Singh membebaskan dirinya dari hukuman “Aku ingin membahas tentang pernikahan Pangeran Pratap” kemudian Raja Uday Singh menceritakan soal Phool & Ajabde pada Ratu Bhatyani “Kalau begitu aku ingin bertemu dgn kedua gadis itu” ujar Ratu Bhatyani
Di kerajaan Mughal di Agra, Jalal membagikan koin emas untuk para prajuritnya, semua orang mengelu elukan namanya “Hidup yg Mulia Raja Jalalludin Muhamad! Hidup yg Mulia Raja Jalalludin Muhamad! Hidup yg Mulia Raja Jalalludin Muhamad!” Jalal sangat senang mendengarnya “Aku sangat senang melihat pekerjaan kalian, aku ingin melihat para pengikut kerajaan Mughal dimana mana & untuk itu kita harus memenjarakan budak budak bangsa Rajput!”
Sementara itu di halaman istana, Ratu Bhatyani sedang ngobrol dgn Pangeran Pratap “Ayahmu ingin Phool yg menjadi calon pendampingmu & ibumu ingin Ajabdelah yg menjadi calon pendampingmu” tepat pada saat itu semua putri raja menghampiri Ratu Bhatyani & Pangeran Pratap sambil membawa hadiah untuk Ratu Bhatyani, Ratu Bhatyani sangat senang & berterima kasih pada semua putri raja itu, setelah mereka pergi meninggalkan mereka berdua, Ratu Bhatyani bertanya pada Pangeran Pratap “Pangeran Pratap, siapa yg kau pilih diantara mereka? Siapa yg kau suka?” Ratu Bhatyani sedikit menggoda Pangeran Pratap “Aku tdak menyukai siapapun, ibu” tepat pada saat itu Phool menghampiri mereka, Phool sangat terpesona dgn penampilan & kecantikan Ratu Bhatyani “Ibu, kenalkan ini adalah Phool Kanwar, putri raja Marwar” ujar Pangeran Pratap “Rupanya kau benar benar tahu tentang dirinya” goda Ratu Bhatyani, kemudian Ratu Bhatyani bertanya tentang Ajabde pada Phool, Phool sangat bersemangat mencari Ajabde kemudian mengajaknya menghadap ke hadapan Ratu Bhatyani, Ajabde segera mengenalkan dirinya & meminta restu padanya, setelah itu Ratu Bhatyani berlalu bersama Pangeran Pratap
Di ruang pribadi Raja, saat itu Raja Uday Singh sedang berdiskusi dgn kedua istrinya, Ratu Jaywanta & Ratu Sajja Bai “Aku tdak suka dgn pilihan Rani Bhatyani, dia pasti akan mendukung kau, Rana Ji” tepat pada saat itu Ratu Bhatyani memasuki ruangan itu seraya berkata “Aku setuju dgn pendapatmu, kak Jaywanta, Ajabde memang benar benar refleksi dari dirimu, Ajabde memang sempurna untuk Pangeran Pratap tapi ada satu masalah yaitu Ajabde itu bukanlah bangsa Rajput!” Ratu Jaywanta tertegun “Bagaimana bisa kau mengatakan seperti itu, Rani Bhatyani? Dia itu benar benar bangsa Rajput!” Ratu Bhatyani tersenyum sinis “Dia tdak bisa bertarung layaknya seorang bangsa Rajput yg pemberani” Ratu Jaywanta tdak terima dgn ucapan Ratu Bhatyani “Ajabde, bisa berdiri & bertarung sewaktu waktu”, “Kalau begitu kita harus mengatur sebuah kompetisi untuk itu!” tepat pada saat itu Pangeran Pratap memasuki ruangan tersebut & bertanya “Apa yg terjadi?” Ratu Bhatyani tersenyum pada Pangeran Pratap “Aku & ibumu sedang membahas tentang rencana pernikahanmu, pangeran”, “Kami akan mengatur sebuah kompetisi” sela Raja Uday Singh yg hanya diam sedari tadi, Ratu Sajja Bai pun hanya mengiyakan saja, Pangeran Pratap juga menyetujui rencana tersebut, sementara Ratu Jaywanta nampak tdak suka “Aku tdak suka dgn hal ini, Ajabde itu sudah sempurna untuk Pangeran Pratap!”, “Ini adalah kesalahanmu, Maharani Jaywanta, kompetisi ini akan tetap berlangsung & tdak ada seorangpun yg akan menghentikannya” ujar Raja Uday Singh lantang. Sinopsis Mahaputra Episode 212
Di kerajaan Mughal, Agra, ketika Jalal sedang berdiskusi dgn para menterinya, tiba tiba ada seseorang yg tertawa dgn keputusan Jalal, orang itu adalah Faqat Mal yg tiba tiba tertawa terpingkal pingkal sambil maju ke depan Jalal “Yang Mulia Raja Jalalludin, aku tdak akan mengikuti keyakinanmu!” Jalal langsung membentak Faqat Mal “Kalau begitu lepas pakaianmu & turban di kepalamu itu!” Faqat Mal segera membuka pakaiannya “Pertama tama turbanmu dulu!” Faqat Mal melepas turbannya & ditaruhnya di lantai
Sementara itu di kerajaan Mewar, Pangeran Pratap sedang berlatih pedang di tempat latihan, tiba tiba para putri raja berlari lari ke dalam tempat latihan itu & mengelilingi Pangeran Pratap dgn pakaian laki laki seperti seorang prajurit, Pangeran Pratap bingung “Kalian semua akan menjadi kuat & meninggalkan semua rasa malu kalian” tepat pada saat itu Phool menghampiri mereka & menyela pembicaraan mereka, kemudian Pangeran Pratap meninggalkan Dangal “Aku tdak akan ikut dalam kompetisi ini” ujar Phool kemudian “Kau memang tdak bisa bertarung kan makanya kau tdak ikut bergabung dalam kompetisi ini” para putri raja yg lain mengejek Phool,
Sedangkan Ajabde saat itu sedang mengajari para pelayan tentang tanaman, Pangeran Pratap menghampirinya sambil bertanya “Ajabde, kau sepertinya tdak begitu tegang dgn kompetisi ini”, “Aku tdak begitu tertarik dgn kompetisinya” Pangeran Pratap terkejut “Kenapa kau selalu menolak untuk menjawab setiap pembicaraanku”, “Jika kau mempunyai beberapa permasalahan maka jangan katakan padaku” tepat pada saat itu Ratu Jaywanta menghampiri mereka “Ajabde, bisakah kau membantuku?” Ajabde segera menuruti permintaan Ratu Jaywanta & meninggalkan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap tertegun menatap kepergian mereka Ratu Bhatyani memasuki kamar Raja Uday Singh yg saat itu sedang duduk sendirian, Ratu Bhatyani langsung memijat pundak Raja Uday Singh sambil berkata “Kau kelihatan sangat tegang memikirkan rencana pernikahan Pangeran Pratap, aku akan mengurus semuanya, Rana Ji” ujar Ratu Bhatyani,
Sementara itu Ratu Jaywanta mengajak Ajabde ke dapur, Ratu Jaywanta menyuruh semua pelayananya keluar meninggalkan mereka berdua “Aku tahu, bibi pasti membutuhkan bantuan untuk membuat makanan” Ratu Jaywanta hanya tersenyum & berkata “Sekarang letakkan barang barang itu disini” Ajabde segera mendekati barang yg ditunjuk oleh Ratu Jaywanta, ternyata barang itu berat namun Ajabde terus berusaha untuk mengangkatnya & menaruhnya di tempat yg di inginkan Ratu Jaywanta, Ratu Jaywanta kagum dgn usaha Ajabde “Jika kau bekerja keras maka kau pasti akan menang!”, “Aku tdak memenuhi syarat dalam kompetisi ini, Maharani Jaywanta, aku tdak begitu berani” Ratu Jaywanta tersenyum “Aku akan memanggil Pangeran Pratap & kerjakan latihanmu, jangan duduk selama aku memanggil Pangeran Pratap!” ujar Ratu Jaywanta kemudian berlalu dari sana, saat itu Ratu Sajja Bai juga ada disana, rupanya Ratu Jaywanta & Ratu Sajja Bai sangat menyukai Ajabde untuk menjadi calon pendamping Pangeran Pratap, kemudian Ajabde pergi dari dapur itu
Di kerajaan Mughal, Agra, Faqat Mal membuka pakaiannya di depan semua orang, Bhairam Khan segera memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Faqat Mal “Jangan! Jangan Khan Baba! Tdak! Tdak sekarang!” Jalal lalu meminta sebuah cambuk, setelah mendapatkan cambuk itu Jalal kemudian mencambuki Faqat Mal yg duduk berjongkok didepannya sambil berkata “Jangan pernah mentertawakan perintahku! Ini adalah kesalahanmu & kau akan mendapatkan hukumannya!” kemudian Jalal menyuruh anak buahnya untuk membunuh Faqat Mal.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 213