Sinopsis Mahaputra Episode 204

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 204, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 203! kali ini admin bagikan lagi episode 204 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Oktober 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #SALLYDIANDRA
Sinopsis Mahaputra Episode 204

Ditenda Jalal, Jalal masih marah pada Gohar, Gohar mengabarkan berita yg amat penting pada Jalal “Yang Mulia, saat ini Pangeran Pratap telah menjalin hubungan dgn putri Phool & utk membuat hubungan mereka rusak, berikan aku satu lagi kesempatan utk melakukannya” Jalal hanya menatap tajam kearah Gohar 

Sementara itu di istana Bijolia, Ratu Hansa bersama anak-anaknya & para pelayan juga Jagmal Singh mencoba berlindung dari serangan Afghanistan yg bisa terjadi sewaktu-waktu, tiba-tiba Ratu Hansa melihat dari celah jendela, ada seseorang yg datang kearah istana yg terlihat samar-samar, lama kelamaan akhirnya terlihat jelas kalau orang itu adalah Pangeran Pratap, Ratu Hansa & semua orang yg ada kerajaan Bijolia merasa senang begitu melihat Pangeran Pratap yg datang, Ratu Hansa Bai & semua orang segera menyambut Pangeran Pratap, Pangeran Pratap menatap mereka semua satu per satu & langsung menghampiri Ajabde sambil menatapnya dalam yg saat itu sedang berdiri disebelah Shobagyawati “Shobagyawati, kau tdak usah khawatir, Chakrapani baik-baik saja, dia selamat” ujar Pangeran Pratap, namun Ratu Hansa masih merasa cemas “Lalu bagaimana dgn suamiku? Bagaimana keadaan Raja Mamrat Ji, pangeran?” tiba-tiba terdengar suara dari sebelah “Aku baik-baik saja, istriku” Raja Mamrat Ji datang sambil dipapah oleh salah satu prajuritnya, Raja Mamrat Ji berterima kasih pada Pangeran Pratap “Tdak ada seorangpun yg akan memasuki tanah kita lagi, Raja Mamrat! dan sekarang kita harus berterima kasih pada Ajabde karena dia telah mengirimkan pesan melalui Laksmi, sapi piaraannya” semua orang merasa senang, tak lama kemudian Pangeran Pratap meminta ijin pada Ratu Hansa & Raja Mamrat Ji utk pergi dari sana, Ratu Hansa Bai meminta Pangeran Pratap utk tinggal di istana, namun Pangeran Pratap menolaknya, Pangeran Pratap tetap memohon pamit pada mereka dgn mengatupkan kedua tangannya didepan dada, Ajabde merasa sedih ketika Pangeran Pratap harus pergi lagi 

Pangeran Pratap & teman-temannya membuat tenda utk tempat tinggal mereka, tiba-tiba salah satu prajurit menghampiri mereka seraya mengabarkan kalau Raja Mamrat Ji telah datang utk menemuinya 

Dikerajaan Bijolia, ketika Phool sedang memberikan instruksi pada para pelayannya, tiba-tiba Gohar memasuki ruangan tersebut, Phool merasa heran “Lal Baiji, kau dari mana saja?” tanya Phool penuh selidik “Aku baru saja membantu para penduduk, tuan putri” kemudian Phool berpaling pada Ratu Hansa “Apakah Pangeran Pratap akan datang kesini bersama paman Mamrat, bibi?” Raja Mamrat Ji datang & berkata “Tdak, dia tdak akan datang” semua orang merasa kecewa, kemudian mereka mulai memasak utk Pangeran Pratap & teman-temannya, setelah semua masakan selesai Ratu Hansa Bai datang utk bertemu dgn Pangeran Pratap, ketika Pangeran Pratap menemui Ratu Hansa Bai yg telah mengirimkan makanan utk Pangeran Pratap & teman-temannya, namun Pangeran Pratap menolak kiriman makanan tersebut meskipun makanan itu dibuat oleh Phool & Ajabde, akhirnya Ratu Hansa Bai hanya bisa pasrah menerimanya 

Dikerajaan Bijolia, nampak Phool & Ajabde sedang merapikan semua baju-baju utk para penduduk “Ajabde, sangat penting sekali kalau kita memberikan semua pakaian pakaian ini utk para penduduk”, “Iya, Phool!” Ratu Hansa Bai merasa pesimis kalau Pangeran Pratap mau datang ke istana Bijolia “Aku tahu kenapa dia tdak mau datang ke istana ini, ini semua karena Ajabde!” Ajabde tertegun mendengar ucapan Phool “Iyaaa, Ajabde pergilah & ajak dia kembali ke istana” pinta Ratu Hansa Bai, Ajabde akhirnya menuruti permintaan Phool & ibunya utk menemui Pangeran Pratap, 
Sinopsis Mahaputra Episode 204

Saat itu Pangeran Pratap sedang berdiskusi dgn teman-temannya, Pangeran Pratap terkejut ketika Ajabde datang menemuinya, sesaat Pangeran Pratap seperti orang linglung ketika Ajabde mendekat kearahnya “Pangeran Pratap, aku ingin bicara dgnmu” Pangeran Pratap jadi salah tingkah didepan Ajabde kemudian mereka berdua berjalan bersama “Pangeran Pratap, kenapa kau tdak mau kembali ke istana, apakah karena aku? aku tahu ini bukanlah suatu alasan, kalau begitu apa alasannya?” ujar Ajabde “Baiklah, itu memang alasannya jadi sekarang kau juga datang kesini utk menyambutku?”, “Jika aku tdak menyambutmu, itu tdak akan baik, bukan?” Pangeran Pratap hanya tersenyum “Aku tdak masalah”, “Aku tahu kalau kau suka sekali melukai perasaan orang terdekatmu!” ujar Ajabde kesal kemudian berlalu dari sana meninggalkan Pangeran Pratap 

Dikerajaan Bijolia, Gohar sedang mendandani Phool dgn riasan rambut yg agak berbeda “Lal Baiji, dari mana kau belajar gaya tatanan rambut seperti ini?” Gohar mencoba menjelaskan pada Phool & tak lama kemudian Ajabde datang sambil berlari tergopoh-gopoh “Phool, aku telah melakukan kesalahan, aku tdak tahu apa yg telah aku katakan pada Pangeran Pratap” ujar Ajabde panik, sementara itu ketika Pangeran Pratap sedang berkumpul ditenda bersama teman-temannya, Pangeran Pratap memuji Chakrapani “Chakrapani pasti sangat mencintai Shobagyawati” Chakrapani yg saat itu masih diobati & Shobagyawati hanya tersenyum-senyum saja mendengar ucapan Pangeran Pratap “Iya, itu betul seperti putri Ajabde yg sepertinya juga menyukaimu, pangeran” Pangeran Pratap salah tingkah dgn ucapan Benidas “Lebih baik lupakan putri Ajabde karena saat ini sepertinya putri Phool juga menyukaimu, pangeran” ujar Chakrapani lantang, sementara itu dikerajaan Bijolia, Phool merasa heran dgn Pangeran Pratap yg tdak mau kembali ke istana “Aku akan membujuk Pangeran Pratap” ujar Phool “Kenapa kau tdak mau datang ketika aku meminta kau kembali ke istana?” bathin Ajabde dalam hati

Tak lama kemudian Phool mendatangi tenda Pangeran Pratap & memaksa Pangeran Pratap utk kembali ke istana, awalnya Pangeran Pratap heran dgn sikap Phool, namun akhirnya Pangeran Pratap mau kembali ke istana  setelah Phool membujuknya. Sinopsis Mahaputra Episode 204

Dikerajaan Bijolia, kedatangan Pangeran Pratap disambut oleh semua penghuni istana Bijolia, Ratu Hansa melakukan aarti utk Pangeran Pratap, kemudian Pangeran Pratap meminta restu pada Ratu Hansa Bai & Raja Mamrat Ji, Phool tersenyum senang melihat Pangeran Pratap, sedangkan Ajabde terlihat gelisah & murung kemudian berlalu dari sana, ketika Pangeran Pratap mencari Ajabde diantara kerumunan penghuni istana Bijolia, Ajabde sudah tdak ada “Dimana Ajabde?”, “Ajabde mungkin sedang memberikan makanan pada Laksmi” ujar Ratu Hansa Bai, sejurus kemudian Pangeran Pratap membisikkan sesuatu pada Phool, Ratu Hansa Bai & Raja Mamrat Ji hanya bisa tersenyum senang melihat keakraban mereka. 
Sinopsis Mahaputra Episode 204

Dikandang sapi Laksmi, Ajabde sedang ngobrol dgn Laksmi sambil mengucapkan terima kasih atas bantuan Laksmi “Aku juga mau mengucapkan terima kasih utk Laksmi, tanpa bantuannya, aku tdak tahu apa yg akan terjadi pada saat itu” ujar Pangeran Pratap sambil mengatupkan kedua tangannya didepan Laksmi kemudian berlalu dari sana tanpa menyapa Ajabde, Ajabde tertegun melihatnya, bergegas Ajabde mengejar Pangeran Pratap yg terus berlalu didepannya “Pangeran Pratap! Kau datang kesini & mengucapkan terima kasih pada Laksmi! Lalu kau pergi begitu saja tanpa bicara dgnku satu patah katapun?” ujar Ajabde sambil terus mengekor dibelakang Pangeran Pratap “Aku akan pergi lagi!” Ajabde berusaha utk memaksa Pangeran Pratap, kenapa dia tega melakukan itu padanya, tiba-tiba Pangeran Pratap berhenti ditengah ruang istana & memberikan kejutan buat Ajabde “Semua orang telah menunggumu, Ajabde” ujar Pangeran Pratap sambil menunjuk kearah para penghuni istana yg sudah berdiri disana, Ajabde terkejut bukan kepalang, Ajabde tdak mengira kalau akan begini jadinya, Raja Mamrat Ji juga tertegun dgn rencana yg dibuat oleh Pangeran Pratap bersama Phool tadi “Semua orang berkumpul disini utk memberikan penghargaan buatmu, Ajabde” Ajabde tertegun melihat semua orang ada disana “Semua ini karena Ajabde & kau harus memberikan restumu pada koin-koin emas ini karena mereka akan kita gunakan utk membantu para penduduk” Ajabde menuruti permintaan Pangeran Pratap dgn menyentuh koin-koin emas itu, dari arah belakang Chakrapani berteriak lantang “Hidup putri Ajabde! Hidup putri Ajabde! Hidup putri Ajabde!” semua orang mengelu-elukan nama Ajabde, semua orang tersenyum senang 

Dikoridor istana Phool berlari-lari & merasa senang dgn perasaan yg tdak bisa digambarkannya, Phool memasuki kamarnya & berbaring ditempat tidurnya sambil terkenang semua kenangan manis bersama Pangeran Pratap, Phool baru menyadari kalau dirinya mencintai Pangeran Pratap 

Pangeran Pratap nampak sedang menunggu Ajabde disebuah kuil, Ajabde segera menghampirinya, setelah ngobrol tentang banyak hal tiba-tiba Pangeran Pratap melepas kalung Ajabde yg selama ini dikenakannya & memberikannya pada Ajabde, Ajabde teringat bagaimana kalung itu menghilang & bagaimana ucapan peramal wanita dipasar itu juga ucapan ibu kandunngnya ketika mengetahui kalungnya berada di Pangeran Pratap “Tdak! Aku tdak mau menerimanya, kau boleh menyimpannya” tiba-tiba terdengar teriakan Phool yg memanggil Ajabde, bergegas Pangeran Pratap membawa kalung itu berlalu bersama dirinya meninggalkan Ajabde, Ajabde merasa gelisah “Kenapa aku tdak mengambil saja kalung itu darinya? Aku akan menceritakan semuanya padanya” Ajabde segera menyusul Pangeran Pratap utk menceritakan semuanya 

Ketika Ajabde sedang terburu-buru menemui Pangeran Pratap, Phool berteriak memanggil Ajabde, ketika sampai didepan Ajabde, Phool berkata “Ajabde, aku ingin mengatakan sesuatu padamu” saat itu Ajabde terburu-buru karena ingin mengatakan sesuatu pada Pangeran Pratap, namun Phool memaksa Ajabde utk mendengarkan curahan hatinya, sambil menutup matanya Phool berkata “Ajabde, aku rasa aku mencintai Pangeran Pratap!” Ajabde terkejut mendengarnya “Aku tahu kau pasti tdak percaya dgnku tapi aku sendiri juga tdak mempercayai diriku sendiri, aku tdak mengerti apa yg akan aku lakukan ini?” kemudian Phool menceritakan tentang kenangan-kenangan indahnya bersama Pangeran Pratap sambil tertawa-tawa senang, sementara Ajabde juga memikirkan kenangan manisnya bersama Pangeran Pratap, Ajabde menangis ketika mengetahui kalau ternyata Phool memiliki perasaan yg sama seperti dirinya “Ajabde, kenapa kau menangis?” Phool merasa heran ketika melihat Ajabde menangis “Aku menangis karena kau akan membuat jarak dgnku” Phool ikut terharu & menangis kemudian memeluk Ajabde "Aku tdak akan meninggalkanmu, Ajabde, kau adalah sahabat terbaikku!" mereka saling berpelukkan & saling menangis satu sama lain

Diluar teras halaman istana Bijolia, Pangeran Pratap & teman-temannya melepas kepulangan Chakrapani & Shobagyawati “Sekarang Shobagyawati sudah bersama sama dgn Chakrapani, jadi mengapa kita terus peduli sama Chakrapani?” semua orang tertawa dgn ucapan Benidas

Di kerajaan Mewar, Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta masih terus mempersiapkan pernikahan Pangeran Pratap “Ratu Jaywanta, apa yg terjadi? Mengapa kau pergi?”, “Rana Ji, kau telah mengirimkan lamaran pernikahan utk setiap keluarga kerajaan tapi tdak seorangpun yg memberikan respon” ujar Ratu Jaywanta cemas, tiba-tiba pada saat itu Rawat Ji datang menghampiri mereka & mengabarkan kabar baik bahwa Putri Surohi telah mengirimkan fotonya utk Pangeran Pratap, Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta tersenyum senang mendengarnya 

Sementara itu dikerajaan Bijolia, Raja Mamrat Ji nampak tersenyum senang sambil menghampiri Ratu Hansa Bai “Rana Ji, ada apa? Kenapa kau kelihatan sangat senang?” Ratu Hansa merasa heran dgn tingkah suaminya “Raja Uday Singh telah mengirimkan sebuah surat tentang pernikahan Pangeran Pratap” Ratu Hansa sangat antusias mendengarnya kemudian Ratu Hansa menceritakan pada Raja Mamrat Ji tentang perasaan cinta Ajabde pada Pangeran Pratap, Raja Mamrat Ji tertegun “Beraninya kau mengatakan hal seperti ini, Ratu Hansa, kita harus tahu bagaimana posisi kita, dimana Pangeran Pratap & dimana anak kita!” Raja Mamrat Ji tdak setuju dgn usulan Ratu Hansa Bai “Ini semua karena kebencianmu pada anak perempuanmu kan? Raja Uday Singh sudah menganggap kau adalah temannya, Ratu Jaywanta juga sudah menganggap kita temannya juga & Pangeran Pratap juga mencintai anak kita, Ajabde!” Ratu Hansa berusaha meyakinkan suaminya namun Raja Mamrat Ji tetap menolak permintaan istrinya itu, sementara dari kejauhan Ajabde mendengarkan semua pembicaraan kedua orangtuanya ini dgn perasaan sedih.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top