Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 224, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 223! kali ini admin bagikan lagi episode 224 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Vany Desky
Episode dimulai dgn Jalal bertemu dgn ajmer Samant yg syok melihat kedatangan Jalal & mengingat ucapan Jalal yg harus berhati-hati padanya. Jalal mengatakan, "Sekarang apa yg akan kau katakan ratan singh." Ratan Singh memanggil-manggil prajuritnya, namun tdak ada satupun yg datang karena Jalal sudah membunuh semuanya. Ratan singh memandang kearah haji khan dgn geram, " Haji khan, kau sudah melakukan kesalahan pada kami." Bhairam Khan memerintahkan prajuritnya utk membawa Haji khan keluar. Bhairam khan mengatakan kepada Ratan singh, "sekarang kau harus menempatkan kepalamu didepanku. ratan singh mengatakan, "tdak, kau tdak akan menempatkan kepalaku dikakimu. "Jika tdak aku akan memotong kepalamu." Bhairam meletakkan pedangnya dileher Rathan Singh.
Jalal mengatakan, berhenti khan baba, aku ingin menempatkan kepalanya didepamu." Ucap Jalal pada Bhairam Khan yg tersenyum mendengar ucapan Jalal.
Pangeran Pratap mendatangi kamar ibunya yg tertutup, ia memanggil-manggil ibunya & Ratu Sajja langsung menghentikan Pangeran Pratap.
Ratu sajja mengatakan kepada Pangeran Pratap, "berhenti Pangeran Pratap. Dia tdak bisa berbicara dgnmu." Pangeran Pratap mengatakan, "aku akan menanyakan hal ini pada anda Rani ma, mengapa Anda tdak menghentikan Ajabde?" Ratu Sajja menceritakan semua kejadian itu dimana Ajabde mendapat hinaan & diusir oleh keluarga Phool. Pangeran Pratap tampak marah & mengatakan, "sekarang aku akan berbicara dgn maldev & meminta tanggung jawabnya, beraninya dia berperilaku buruk dgn tamuku." Saat itulah Ratu Jaywanta keluar dari kamarnya "berhenti Pangeran Pratap." Pangeran Pratap menghampiri ibunya & menanyakan apa yg sudah terjadi pada Ajabde, "Rani ma, tdakkah Anda tahu, apa yg sudah terjadi disini. Karena Aku tdak tahu apa yg terjadi dibenteng ini." Ratu Jaywanta menjawabnya, "Aku tdak bisa menghentikanya. "Kau memiliki masalah dgn maldev & jika kau bertengkar lagi dgn dia maka dia akan menyerang kita." Pangeran Pratap marah hingga memukul tiang dgn penuh emosi, Ratu Jaywanta memanggil Pangeran Pratap agar menghentikan emosinya itu & Pangeran Pratap berkata, "Aku akan pergi kebijolia. Aku akan minta maaf kepada ajabde." Pangeran Pratap segera pergi meninggalkan ibunya.
Di Ajmer, Tampak Raja Ajmer sudah berganti pakaian yg putih. Jalal mengatakan kepada Ratan singh "Sebaiknya kau menjadi budakku kalau tdak aku akan menghukummu." ratan singh mengatakan, "aku tdak akan menjadi budakmu." Jalal memerintahkan pada Prajuritnya utk memakamkan ratan singh dipeti mati." Setelah itu Jalal berbicara pada Bhairam Khan, "apa yg akan terjadi jika aku memakamkan Pangeran Pratap dipeti mati." Kemudian Jalal & Bhairam khan segera meninggalkan tempat itu.
Pangeran Pratap berada diperjalanan menuju bijolia dgn menunggang kudanya. Sedangkan Di bijolia, tampak Ratu Hansa mengajak putra kecilnya mengobrol & tdak lama setelah itu Ajabde datang menghampiri ibunya, Ratu Hansa terkejut melihatnya & Ajabde langsung memeluk ibunya dgn perasaan bahagia. Ratu Hansa bertanya, apa yg terjadi? Ajabde mengatakan, "aku sangat merindukanmu, Ma." Ratu Hansa mengatakan, aku tahu Ratu Jaywanta ada disana & kau tdak akan ingat aku karena dia sudah menggantikan perhatianku utkmu." Saat keduanya membahas antara Pangeran Pratap & Phool, Mamrat ji datang dgn emosi, ia mengatakan, "aku sudah mendengar semuanya dari Dayang, ia sudah dihina dimewar." Ratu Hansa terkejut & mencoba meminta kepastian dari Ajabde apa yg sudah terjadi pada Putrinya, karena Ratu Hansa tdak percaya Ajabde sudah diusir dari Chittor.
Ajabde mengatupkan kedua tangannya dihadapan Mamrat ji, & memohon agar ayahnya tdak emosi. Mamrat ji mengatakan, "aku tdak akan mentolerir ini. Aku akan pergi & bertemu dgn uday singh & memberikan jawaban." Melihat ayahnya pergi Ajabde ingin menghentikan Ayahnya, namun Ratu Hansa segera memegang tangan Ajabde & agar membiarkan ayahnya pergi. Sinopsis Mahaputra Episode 224
Rana Jait singh tampak memegang sebuah gelang & berbicara pada salah satu prajurit dari marwar. Kemudian Rana Jait mengajak prajurit itu pergi bersamanya utk menemui Raja Uday ditendanya. Ditenda, Raja Uday baru bangun dari tidurnya karena mendengar suara bising dari luar, namun Raja Uday terkejut ketika ia melihat Veera Bai berada ditendanya. Namun belum sempat ia bertanya pada Veera Bai, Rana Jait & Prajurit dari mewar sudah sampai ditenda Raja Uday, mereka terkejut melihat Veera Bai berada satu tenda dgn Raja Uday. Rana Jait menanyakan pada Uday apa yg sudah dilakukan keduanya, Raja Uday menjelaskan kalau dia tdak tahu apa-apa. Veera Bai mengatakan segala kebenarannya, kalau ia kabur dari kamar & bersembunyi ditenda Raja Uday.
Raja Uday singh mengusir Veera Bai, "pergi dgn ayahmu." Raja Uday & Jait singh ji tampak bersitengang karena menyuruh Raja Uday agar membunuh Putrinya saja, kemudian jait sing ji mengeluarkan pedangnya & berkata "Lebih baik anda memotong kepalaku." Raja Uday terdiam mendengarnya.
Dibijolia, Pangeran Pratap tampak tersenyum sambil berlari menuju istana bijolia. sesampainya dipintu Ratu Hansalah yg menyambut kedantanganya, Pangeran Pratap langsung meminta maaf pada Ratu Hansa atas perlakuan keluarganya yg berada di Chittor terhadap Ajabde. & Pangeran Pratap meminta izin agar ia dapat bertemu dgn Ajabde namun Ratu Hansa menghentikan Pangeran Pratap yg hendak masuk kedalam istana. & mengatakan kepada Pangeran Pratap bahwa mamrat ji pergi ke mewar. Pangeran Pratap terkejut mendengarnya. Namun sebelum Pangeran Pratap menaiki kudanya, Ratu Hansa meminta pada Pangeran Pratap agar tdak lagi mengunjungi Bijolia, Pangeran Pratap tampak sedih mendengarnya. Dari atas istana tampak Ajabde mengintip dijendela kamarnya. setelah Pangeran Pratap menaiki kudanya pandangan Pangeran Pratap tertuju kejendela kamar Ajabde, & Ajabde langsung bersembunyi dibalik tirai, Pangeran Pratap sedih memandang kearah jendela kamar Ajabde.
Begitupula dgn Ajabde yg tampak berkaca-kaca menahan kesedihanya. Setelah itu Pangeran Pratap segera pergi meninggalkan Bijolia.
Ditenda, suasana semakin memanas diantara Jait sing & Raja Uday. Jait sing ji segera menarik Veera Bai, dia meminta pada Raja Uday agar menghukum Veera Bai atas kesalahanya. Jait singh juga meminta kepada Uday singh ji, agar membunuhnya.. Veera Bai segera meraih pedang yg berada ditangan ayahnya, & mengatakan kalau dia sendiri yg akan melakukanya, saat veera bai hendak melayangkan pedangnya, saat itulah Raja Uday segera meraih pedang Veera Bai dgn tangan kosong. & Raja uday singh langsung mengatakan kalau ia akan menikahi Veera bai. Raja Uday langsung melukai tangannya, & segera meletakan darahnya pada kening Veera Bai pertanda dia sudah menjadi istrinya. Veera bai tampak berkaca-kaca memandang Raja Uday.
Uma devi menunjukkan semua persiapan utk pernikahan Phool nanti & juga pernikahan Maldev Ji dgn Veera Bai. Maldev ji mengatakan, "aku sangat senang karena setelah menikahkan cucuku, aku akan menikah." Uma Devi tampak cemburu mendengarnya, Maldev Ji langsung meraih dagu istrinya.
Diluar istana, tampak Mamrat Ji sudah sampai di mewar sambil memanggil-manggil Raja Uday dgn penuh emosi. Semua Ratu melihat apa yg terjadi dari atas balkon. Saat itulah Maldev ji datang meghampiri Mamrat Ji. Mamrat ji tdak menghiraukannya & kembali memanggil-manggil Raja Uday karena ia ingin meminta pertanggung jawaban dari Raja Uday yg telah menghina putrinya. kemudian maldev ji mengatakan, apa yg aku lakukan dgn putrimu adalah benar, karena putrimu hanyalah anak dari seorang samant. Saat itulah Pangeran Pratap datang menghampiri mereka. Setelah ia mengungkapkan kekecewaanya pada Ratu Jaywanta, Mamrat ji langsung menginformasikan pada Pangeran Pratap "Mulai dari sekarang & seterusnya Bijolia tdak lagi memiliki hubungan dgn mewar." Pangeran Pratap kaget mendengarnya, & Mamrat Ji langsung pergi meninggalkan Chittor.
Saat itulah Rana Ji datang menghampiri Pangeran Pratap & mengatakan, "Pangeran, aku ingin berbicara dgnmu.” sedangkan diajmer, tampak salah seorang prajurit Mengibarkan bendera Mughal dibenteng Ajmer. Bhairam khan mengatakan kepada Jalal, "setelah menang, mengapa Anda mengibarkan bendera lagi di ajmer." Tanya Bhairam Khan yg tdak mengerti dgn jalan pikiran Jalal. & Jalal pun menjawab, "jika aku mengibarkan bendera kita maka ini tersebar pada seluruh rajputana.
Dgn geram Jalal menjelaskan semua maksud tujuanya, dimana setelah seluruh Rajput berada digenggamanya maka tujuan selanjutnya adalah mewar.
Dichittor, tepatnya diluar istana tampak Rana ji menunjukkan tubuh suleman pada Pangeran Pratap yg sudah menjadi mayat kemudian ia memperlihatkan senjata yg berasal dari alwar, . Hukum singh ji tampak tegang. kemudian Pangeran Pratap bertanya, "apa yg terjadi? Kenapa ada prajurit & senjata alwar di mewar?" Hukum sing ji semakin tegang mendingar ucapan Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mengatakan, "Aku ingin menangkap pelakunya." Kemudian Pangeran Pratap menatap kearah Hukum singji yg terlihat tegang. Pangeran Pratap menanyakan apa yg terjadi padanya. Dgn gugup hukum sing ji menjawab pertanyaan Pangeran Pratap. Tak lama setelah itu seorang prajurit datang menginformasikan pada Pangeran Pratap kalau rana ji sudah pulang kemewar, Pangeran Pratap segera pergi. & hukum sing ji tampak menghela nafas lega setelah lepas dari pertanyaan Pangeran Pratap.
Seluruh orang yg ada diistana tampak menyambut kedatangan Raja Uday. Ratu Bathiyani bertanya pada Ratu Jaywanta siapa yg berada ditandu itu, & mereka langsung melihat Raja Uday singh ji menyambut Veer Baiji dari tandunya, semua yg melihat kedatangan Raja Uday tampak heran melihat Veera Bai yg sudah berpakaian layaknya seorang Ratu. & Raja Uday langsung memberitahu semua orang bahwa "Veerabai adalah istriku." Semua orang terkejut mendengar ucapan Raja Uday.
Maldev ji marah & mengatakan, "kau telah menipuku." Raja Uday singh ji mengatakan, tutup mulutmu, jika tdak, kau akan mendapat kemarahan anakku. "Kau telah menghina putriku. & kau malah menikah dgn pilihanku." Ujar Maldev. Pangeran Pratap langsung memohon kepada Maldev Ji, "aku & phool akan menikah & kita akan membuat persatuan dirajputana ini." Suasana diantara mewar & Mawar semakin memanas, Maldev Ji semakin marah pada Raja Uday. Phool yg baru sampai disana, tampak tegang melihat pertengkaran antara Raja Uday & Kakeknya. & akhirnya Maldev ji mengatakan, "aku akan menerima hanya utk satu kondisi, kau harus menceraikannya & meninggalkan Veera Bai. Jika kau meninggalkan dia sekarang, maka kita akan membuat persahabatan dgnmu." Ucap Maldev pada Raja Uday
Jalal mengatakan, berhenti khan baba, aku ingin menempatkan kepalanya didepamu." Ucap Jalal pada Bhairam Khan yg tersenyum mendengar ucapan Jalal.
Pangeran Pratap mendatangi kamar ibunya yg tertutup, ia memanggil-manggil ibunya & Ratu Sajja langsung menghentikan Pangeran Pratap.
Ratu sajja mengatakan kepada Pangeran Pratap, "berhenti Pangeran Pratap. Dia tdak bisa berbicara dgnmu." Pangeran Pratap mengatakan, "aku akan menanyakan hal ini pada anda Rani ma, mengapa Anda tdak menghentikan Ajabde?" Ratu Sajja menceritakan semua kejadian itu dimana Ajabde mendapat hinaan & diusir oleh keluarga Phool. Pangeran Pratap tampak marah & mengatakan, "sekarang aku akan berbicara dgn maldev & meminta tanggung jawabnya, beraninya dia berperilaku buruk dgn tamuku." Saat itulah Ratu Jaywanta keluar dari kamarnya "berhenti Pangeran Pratap." Pangeran Pratap menghampiri ibunya & menanyakan apa yg sudah terjadi pada Ajabde, "Rani ma, tdakkah Anda tahu, apa yg sudah terjadi disini. Karena Aku tdak tahu apa yg terjadi dibenteng ini." Ratu Jaywanta menjawabnya, "Aku tdak bisa menghentikanya. "Kau memiliki masalah dgn maldev & jika kau bertengkar lagi dgn dia maka dia akan menyerang kita." Pangeran Pratap marah hingga memukul tiang dgn penuh emosi, Ratu Jaywanta memanggil Pangeran Pratap agar menghentikan emosinya itu & Pangeran Pratap berkata, "Aku akan pergi kebijolia. Aku akan minta maaf kepada ajabde." Pangeran Pratap segera pergi meninggalkan ibunya.
Di Ajmer, Tampak Raja Ajmer sudah berganti pakaian yg putih. Jalal mengatakan kepada Ratan singh "Sebaiknya kau menjadi budakku kalau tdak aku akan menghukummu." ratan singh mengatakan, "aku tdak akan menjadi budakmu." Jalal memerintahkan pada Prajuritnya utk memakamkan ratan singh dipeti mati." Setelah itu Jalal berbicara pada Bhairam Khan, "apa yg akan terjadi jika aku memakamkan Pangeran Pratap dipeti mati." Kemudian Jalal & Bhairam khan segera meninggalkan tempat itu.
Pangeran Pratap berada diperjalanan menuju bijolia dgn menunggang kudanya. Sedangkan Di bijolia, tampak Ratu Hansa mengajak putra kecilnya mengobrol & tdak lama setelah itu Ajabde datang menghampiri ibunya, Ratu Hansa terkejut melihatnya & Ajabde langsung memeluk ibunya dgn perasaan bahagia. Ratu Hansa bertanya, apa yg terjadi? Ajabde mengatakan, "aku sangat merindukanmu, Ma." Ratu Hansa mengatakan, aku tahu Ratu Jaywanta ada disana & kau tdak akan ingat aku karena dia sudah menggantikan perhatianku utkmu." Saat keduanya membahas antara Pangeran Pratap & Phool, Mamrat ji datang dgn emosi, ia mengatakan, "aku sudah mendengar semuanya dari Dayang, ia sudah dihina dimewar." Ratu Hansa terkejut & mencoba meminta kepastian dari Ajabde apa yg sudah terjadi pada Putrinya, karena Ratu Hansa tdak percaya Ajabde sudah diusir dari Chittor.
Ajabde mengatupkan kedua tangannya dihadapan Mamrat ji, & memohon agar ayahnya tdak emosi. Mamrat ji mengatakan, "aku tdak akan mentolerir ini. Aku akan pergi & bertemu dgn uday singh & memberikan jawaban." Melihat ayahnya pergi Ajabde ingin menghentikan Ayahnya, namun Ratu Hansa segera memegang tangan Ajabde & agar membiarkan ayahnya pergi. Sinopsis Mahaputra Episode 224
Rana Jait singh tampak memegang sebuah gelang & berbicara pada salah satu prajurit dari marwar. Kemudian Rana Jait mengajak prajurit itu pergi bersamanya utk menemui Raja Uday ditendanya. Ditenda, Raja Uday baru bangun dari tidurnya karena mendengar suara bising dari luar, namun Raja Uday terkejut ketika ia melihat Veera Bai berada ditendanya. Namun belum sempat ia bertanya pada Veera Bai, Rana Jait & Prajurit dari mewar sudah sampai ditenda Raja Uday, mereka terkejut melihat Veera Bai berada satu tenda dgn Raja Uday. Rana Jait menanyakan pada Uday apa yg sudah dilakukan keduanya, Raja Uday menjelaskan kalau dia tdak tahu apa-apa. Veera Bai mengatakan segala kebenarannya, kalau ia kabur dari kamar & bersembunyi ditenda Raja Uday.
Raja Uday singh mengusir Veera Bai, "pergi dgn ayahmu." Raja Uday & Jait singh ji tampak bersitengang karena menyuruh Raja Uday agar membunuh Putrinya saja, kemudian jait sing ji mengeluarkan pedangnya & berkata "Lebih baik anda memotong kepalaku." Raja Uday terdiam mendengarnya.
Dibijolia, Pangeran Pratap tampak tersenyum sambil berlari menuju istana bijolia. sesampainya dipintu Ratu Hansalah yg menyambut kedantanganya, Pangeran Pratap langsung meminta maaf pada Ratu Hansa atas perlakuan keluarganya yg berada di Chittor terhadap Ajabde. & Pangeran Pratap meminta izin agar ia dapat bertemu dgn Ajabde namun Ratu Hansa menghentikan Pangeran Pratap yg hendak masuk kedalam istana. & mengatakan kepada Pangeran Pratap bahwa mamrat ji pergi ke mewar. Pangeran Pratap terkejut mendengarnya. Namun sebelum Pangeran Pratap menaiki kudanya, Ratu Hansa meminta pada Pangeran Pratap agar tdak lagi mengunjungi Bijolia, Pangeran Pratap tampak sedih mendengarnya. Dari atas istana tampak Ajabde mengintip dijendela kamarnya. setelah Pangeran Pratap menaiki kudanya pandangan Pangeran Pratap tertuju kejendela kamar Ajabde, & Ajabde langsung bersembunyi dibalik tirai, Pangeran Pratap sedih memandang kearah jendela kamar Ajabde.
Begitupula dgn Ajabde yg tampak berkaca-kaca menahan kesedihanya. Setelah itu Pangeran Pratap segera pergi meninggalkan Bijolia.
Ditenda, suasana semakin memanas diantara Jait sing & Raja Uday. Jait sing ji segera menarik Veera Bai, dia meminta pada Raja Uday agar menghukum Veera Bai atas kesalahanya. Jait singh juga meminta kepada Uday singh ji, agar membunuhnya.. Veera Bai segera meraih pedang yg berada ditangan ayahnya, & mengatakan kalau dia sendiri yg akan melakukanya, saat veera bai hendak melayangkan pedangnya, saat itulah Raja Uday segera meraih pedang Veera Bai dgn tangan kosong. & Raja uday singh langsung mengatakan kalau ia akan menikahi Veera bai. Raja Uday langsung melukai tangannya, & segera meletakan darahnya pada kening Veera Bai pertanda dia sudah menjadi istrinya. Veera bai tampak berkaca-kaca memandang Raja Uday.
Uma devi menunjukkan semua persiapan utk pernikahan Phool nanti & juga pernikahan Maldev Ji dgn Veera Bai. Maldev ji mengatakan, "aku sangat senang karena setelah menikahkan cucuku, aku akan menikah." Uma Devi tampak cemburu mendengarnya, Maldev Ji langsung meraih dagu istrinya.
Diluar istana, tampak Mamrat Ji sudah sampai di mewar sambil memanggil-manggil Raja Uday dgn penuh emosi. Semua Ratu melihat apa yg terjadi dari atas balkon. Saat itulah Maldev ji datang meghampiri Mamrat Ji. Mamrat ji tdak menghiraukannya & kembali memanggil-manggil Raja Uday karena ia ingin meminta pertanggung jawaban dari Raja Uday yg telah menghina putrinya. kemudian maldev ji mengatakan, apa yg aku lakukan dgn putrimu adalah benar, karena putrimu hanyalah anak dari seorang samant. Saat itulah Pangeran Pratap datang menghampiri mereka. Setelah ia mengungkapkan kekecewaanya pada Ratu Jaywanta, Mamrat ji langsung menginformasikan pada Pangeran Pratap "Mulai dari sekarang & seterusnya Bijolia tdak lagi memiliki hubungan dgn mewar." Pangeran Pratap kaget mendengarnya, & Mamrat Ji langsung pergi meninggalkan Chittor.
Saat itulah Rana Ji datang menghampiri Pangeran Pratap & mengatakan, "Pangeran, aku ingin berbicara dgnmu.” sedangkan diajmer, tampak salah seorang prajurit Mengibarkan bendera Mughal dibenteng Ajmer. Bhairam khan mengatakan kepada Jalal, "setelah menang, mengapa Anda mengibarkan bendera lagi di ajmer." Tanya Bhairam Khan yg tdak mengerti dgn jalan pikiran Jalal. & Jalal pun menjawab, "jika aku mengibarkan bendera kita maka ini tersebar pada seluruh rajputana.
Dgn geram Jalal menjelaskan semua maksud tujuanya, dimana setelah seluruh Rajput berada digenggamanya maka tujuan selanjutnya adalah mewar.
Dichittor, tepatnya diluar istana tampak Rana ji menunjukkan tubuh suleman pada Pangeran Pratap yg sudah menjadi mayat kemudian ia memperlihatkan senjata yg berasal dari alwar, . Hukum singh ji tampak tegang. kemudian Pangeran Pratap bertanya, "apa yg terjadi? Kenapa ada prajurit & senjata alwar di mewar?" Hukum sing ji semakin tegang mendingar ucapan Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mengatakan, "Aku ingin menangkap pelakunya." Kemudian Pangeran Pratap menatap kearah Hukum singji yg terlihat tegang. Pangeran Pratap menanyakan apa yg terjadi padanya. Dgn gugup hukum sing ji menjawab pertanyaan Pangeran Pratap. Tak lama setelah itu seorang prajurit datang menginformasikan pada Pangeran Pratap kalau rana ji sudah pulang kemewar, Pangeran Pratap segera pergi. & hukum sing ji tampak menghela nafas lega setelah lepas dari pertanyaan Pangeran Pratap.
Seluruh orang yg ada diistana tampak menyambut kedatangan Raja Uday. Ratu Bathiyani bertanya pada Ratu Jaywanta siapa yg berada ditandu itu, & mereka langsung melihat Raja Uday singh ji menyambut Veer Baiji dari tandunya, semua yg melihat kedatangan Raja Uday tampak heran melihat Veera Bai yg sudah berpakaian layaknya seorang Ratu. & Raja Uday langsung memberitahu semua orang bahwa "Veerabai adalah istriku." Semua orang terkejut mendengar ucapan Raja Uday.
Maldev ji marah & mengatakan, "kau telah menipuku." Raja Uday singh ji mengatakan, tutup mulutmu, jika tdak, kau akan mendapat kemarahan anakku. "Kau telah menghina putriku. & kau malah menikah dgn pilihanku." Ujar Maldev. Pangeran Pratap langsung memohon kepada Maldev Ji, "aku & phool akan menikah & kita akan membuat persatuan dirajputana ini." Suasana diantara mewar & Mawar semakin memanas, Maldev Ji semakin marah pada Raja Uday. Phool yg baru sampai disana, tampak tegang melihat pertengkaran antara Raja Uday & Kakeknya. & akhirnya Maldev ji mengatakan, "aku akan menerima hanya utk satu kondisi, kau harus menceraikannya & meninggalkan Veera Bai. Jika kau meninggalkan dia sekarang, maka kita akan membuat persahabatan dgnmu." Ucap Maldev pada Raja Uday
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 225