Sinopsis Mahaputra Episode 235

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 235, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 234! kali ini admin bagikan lagi episode 235 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Vany Desky
Sinopsis Mahaputra Episode 235

Di Chittor, Ratu Jaywanta Bai (JB) tampak berdoa. Kemudian Veerbai (VB) datang kesana & tdak sengaja menabrak mangkuk yg berisi bunga. Veerbai meminta maaf sambil membereskan kembali bunga2 itu kedalam mangkuk. Ratu Jaywanta yg sudah selesai berdo'a segera menghampiri VeerBai, Ratu Jaywanta bertanya utk apa dia datang ke mari. VeerBai mengatakan kalau ia tdak bisa menerima seperti orang lain yg terus menerus menyalahkannya atau mengutuk dia utk situasi ini. Tapi Anda Mengapa diam? Diam ini jauh lebih menyakitkan daripada semua ejekan mereka.Saya setuju bahwa diam Anda memiliki esensi sendiri yg mengapa saya menghormati Anda." Ucap Veerbaiji pada Ratu Jaywanta dgn perasaan sedihnya.

Ratu Jaywanta mengatakan padanya utk tdak menunjukkan rasa hormat kepadanya. "jangan panggil aku Dewi. Saya sama seperti wanita biasa lainnya. Saya harus menanggung beban posisi ini sebagai ratu. Saya tahu itu sangat baik, karena itulah saya harus selalu diberikan lebih preferensi utk tugas saya lebih dari perasaan saya sendiri. Saya melakukan segala sesuatu, kamu malah berpikir utk menjadi dharma saya. Aku membawamu dalam istana ini dgn hormat & memberi kamu rasa hormat yg layak. Jangan merebut hak-hak saya sebagai seorang wanita. Rana Ji & Pangeran Pratap berada dalam perang sekarang. Aku bisa kehilangan segalanya setiap saat dalam perang ini." Teriak Ratu Jaywanta dgn sedihnya dihadapan VeerBaiji, & VB mencoba menenangkannya dgn memanggilnya kakak, tapi JB mengatakan kepadanya. "Jangan panggil aku Kakak, Aku tdak akan memaafkan kamu jika terjadi sesuatu salah satu dari mereka." Ucap Ratu Jaywanta sedih, kemudian ia mengatakan Kepada VeerBai utk meninggalkannya sendiri. Veerbai Segera keluar dari ruangan itu dgn perasaan sedih, Ratu Jaywanta juga tampak sedih.

Sedangkan Veerbaiji yg sudah berada diluar kaget saat ia bertemu Ratu Bathiani dipintu luar.

Ratu Bathiani mengatakan dgn sejelas2nya dihadapan Veerbaiji. "Semua orang yg ada di sini tdak menyukaimu. Jika saya berada di posisi kamu & saya dihina seperti ini maka saya akan pasti melakukan sesuatu yg sesuai dgn Rajputani terhormat. Saya harap kamu mengerti apa yg saya katakan." Ucap Ratu Bathiani memperingati Veerbai & setelah itu ia seger pergi meninggalkan Veerbai yg masih berdiri di sana dgn air mata yg berlinang.

Di Mughal, seorang tabib membalut luka ditangan Jalal dgn perban, tabib itu menawarkan obat-obatan utk Jalal tapi ia berteriak pada tabib itu karena Jalal tdak menginginkannya. "Aku ingin menyimpan semua momen ini saat aku berperang, sakit ini, sakit ini akan utuh." Teriak Jalal dgn lantang kemudian ia segera berdiri & kembali mengucapkan," Aku tdak ingin melupakan salah satu dari mereka (ketika dia telah menyakiti Pangeran Pratap)."

Bairam Khan tdak setuju dgn Jalal. "Perayaan & hari kenangan akan menjadi satu ketika Anda akan menang atas seluruh Rajputana ini & menjadi tenang nantinya. saat yg paling berharga bagi kita utk menjadi bahagia." Tegur Bhairam Khan pada sikap Jalal. Saat itulah Seorang Prajurit datang utk memberitahu mereka kalau perang telah berhenti utk hari. Tdak ada hasil yg menguntungkan siapa pun. Jalal tdak masalah dgn itu. mereka akan kembali bertarung besok. Jalal yakin Maldev akan membalas dendam dgn Pangeran Pratap karena ia telah menyakiti anaknya. Juga tdak ada kemungkinan mengakhiri perang ini & juga tdak ada risiko bahwa 2 kerajaan bisa menjadi teman lagi. Bairan Khan tdak begitu yakin tentang hal ini karena Pangeran Pratap pasti akan melakukan sesuatu utk menghentikan perang yg tdak diinginkanya. "Kamu jangan terlalu percaya padanya utk itu." Tegur Bhairam Khan pada jalal.

Bairam Khan ingat pertemuannya sendiri dgn Pangeran Pratap dulu. & Jalal dgn yakin mengatakan kalau dia sudah menyimpan rencana cadangan utk itu semua. "Kita akan berada satu langkah didepan mereka." Ucap Jalal dgn tatapan tajamnya.

DiMarwar, Phool terkejut setelah mengetahui kalau Pangeran Pratap telah menyakiti ayahnya. Bahkan Ajabde yg berada di Bijolia juga sudah mendengar informasi itu dari ayahnya, Ajabde tdak percaya kalau Pangeran Pratap telah melakukan sesuatu seperti ini. "Tdak ayah, Dia tdak pernah bisa melakukannya. Dia menghormati Ram Singh ji." Ucap Ajabde pada Ayahnya. Mamrat ji memberitahu putrinya utk melihat kebenaran & menerimanya. "Kamu bahkan tdak bisa memahami orang-orang yg kamu pikir dekat dgnmu (Phool)." Ucap Mamrat ji yg menegur putrinya dgn lembut. Ajabde memanggil-manggil ayahnya, tapi Mamratji tetap pergi & tdak menghiraukan panggilan putrinya.

Malam harinya tepatnya ditenda2 kerajaan Mewar. Raja Raja Uday Singh tampak berbicara dgn Pangeran Pratap yg terbaring ditempat tidurnya, dimana luka Pangeran Pratap sudah diobati. Raja Uday memahami niat Pangeran Pratap. "Pria Marwar ini adalah saudara kita juga. Tapi bagaimana jika Maldev ji menyerang tentara kita ketika mereka semua telah menyerahkan senjata mereka. Kau harus membalasnya." Tegur Raja Uday pada Pangeran Pratap, setelah itu Raja Uday segera pergi keluar dari tenda Pangeran Pratap. Chakrapani yg juga ada ditenda yg sama tampak setuju dgn ucapan Raja Uday Singh tapi Pangeran Pratap telah mengambil keputusan. "Aku tahu apa yg harusku lakukan utk menghentikan perang ini." Ucap Pangeran Pratap pada Chakrapani.

DiMewar, Veerbai terlihat menggiling sesuatu (racun) di kamarnya. Dia ingat semua yg telah dikatakan Ratu Bathiani waktu itu & juga ucapan semua orang2 yg menyalahkan dirinya, VB tampak menangis sesegukan. Ia membayangkan ucapan Ratu Jaywanta,, kata-kata terakhir Raja Uday Singh padanya sebelum pergi ke medan perang. Veerbai akan meminum racun hasil racikannya sendiri,kemudian ia melihat patung dewa yg ada dikamarnya, Veerbai menjatuhkan mangkuk yg berisi racun yg dipegangnya tadi. "Tdak, Dharma Seorang wanita Rajputani adalah utk melakukan apa saja yg mungkin utk menyelamatkan nyawa mereka. dari pada berpikir melakukan bunuh diri. ini Anda yg mengisyaratkan pada saya, kan? Anda mengisyaratkan kalau saya masih ada secercah harapan. Saya harus berbicara dgn wanita Marwar utk mencari jalan keluar." Ucap Veerbai, Kemudian ia segera keluar dari kamarnya. Sinopsis Mahaputra Episode 235
Sinopsis Mahaputra Episode 235

Dibijolia, Ajabde mencoba utk membujuk Ayahnya utk pergi melakukan sesuatu utk mengakhiri perang ini. Mamrat ji menjelaskan situasi pada putrinya. "Ajabde, Tdak mungkin utk Pangeran Pratap, karena ia sudah melukai Ram ji, Pangeran Pratap sendiri melakukan hal buruk pada hari pertama itu. Jika dia terus berjuang dgn cara ini maka kemarahan Maldev ji hanya akan naik. Kemudian apa ayah harus pergi ke sana?" Tanya Mamratji pada Ajabde. Namun Ajabde yakin kalau Pangeran Pratap tdak akan pernah bisa melakukannya. "Jika Pangeran Pratap telah melakukannya tanpa sadar maka ia akan terluka parah. Dia mungkin pergi ke paviliun Marwar ini semua sendiri utk mencari pengampunan. Aku masih merasa bahwa Ayah dapat melakukan sesuatu yg pasti dgn mencoba utk membangun perdamaian antara kedua kerajaan ini." Ucap Ajabde yg berusaha meyakinkan ayahnya. Hansabai yg baru datang setuju dgn Ajabde. & Mamrat ji akhirnya juga setuju. Mamratji segera pergi ketenda Mewar dgn diiringi senyuman oleh Ajadbe & Hansabai.

Keesokan paginya, Raja Uday Singh tdak dapat menemukan keberadaan Pangeran Pratap dimanapun. Rawat ji mengatakan hal yg sama kalau ia juga tdak bisa menemukan keberadaan Pangeran Pratap. Raja Uday Singh memiliki keraguan pada Maldev. "Apakah dia mencoba utk menghasut kita terhadap sesuatu?" Saat itulah mereka melihat Mamrat ji datang dgn berpakaian lengkap utk perang, semuanya terkejut melihat kedatang Mamratji. Raja Uday Singh ingat bagaimana ia telah menyulitkan Ratu Jaywant utk tdak berpihak kepada Ajabde & bagaimana Ajabde telah dikirim pergi tanpa kesalahan apapun. Raja Uday meminta maaf kepada Mamrat ji karena ia telah menghina Ajabde. "Kami menghadapi konsekuensinya." Ucap Raja Uday sambil mengatupkan kedua tanganya dihadapan Mamrat ji.

Mamrat ji menjawab, "Saya hanyalah seorang Samant. Anda memiliki hak penuh utk melakukannya. Saya harus meminta maaf utk mengatakan apa semua yg saya katakan kepada Anda. Saya tdak mengerti alasan Anda di balik itu. Aku datang utk melakukan penyesalan yg sama." Ucap Mamratji yg ikut mengatupkan kedua tangannya dihadapan Raja Uday, setelah mereka berdamai. Akhirnya Raja Uday Singh mengatakan kepadanya kalau Pangeran Pratap hilang. "Terakhir kali ia terlihat di paviliun nya. Aku tahu dia tdak senang tentang perang ini sejak awal. Saya telah mengirim tentara saya utk memeriksa disetiap sudut tapi dia tak bisa ditemukan.Saya khawatir bagaimana jika orang berpikir bahwa ia lari dari perang ini." Ucap Raja Uday kepdan mamratji. & Mamrat ji menawarkan dirinya utk pergi utk mencari Pangeran Pratap sendiri. Dia berbalik utk pergi, namun langkahnya terhenti ketika ia teringat apa yg Ajabde katakan tentang Pangeran Pratap pasti merasa bersalah & akan datang ketempat Maldev ji utk meminta maaf utk hal yg sama. Mamrat ji mengatakan hal yg sama apa yg diucapkan Ajabde kepada Raja Uday Singh & Rawat ji. Mereka terkejut setelah mengetahui semuanya.

Kini ucapan Ajabde terbukti, dimana Pangeran Pratap sudah sampai ditenda Marwar, Prajurit Marwar yg melihat Pangeran Pratap segera mengelilinginya.
Sedangkan didalam tenda, Maldev ji terlihat melakukan pemujaan.

Seorang prajurit datang utk memberitahu kalau Pangeran Pratap telah datang di paviliun mereka sendirian, & ia tdak memiliki senjata. Maldev terkejut mendengarnya. Seorang dayang juga mengatakan hal yg sama kepada Phool yg berada ditenda ayahnya, Ram singji tampak masih terbaring ditempat tidurnya. Kemudian Phool meminta kepada pelayannya utk merawat Ayahnya sampai ia kembali lagi. Kini Phool sudah berdiri diluar tenda & mengatakan kepada Prajuritnya utk meninggalkan Pangeran Pratap. "Dia tdak akan pergi ke mana pun. Jika ia harus lari maka dia tdak akan datang ke sini." & Pangeran Pratap segera menghampiri Phool. Saat Pangeran Pratap sudah berdiri dihadapanya, Phool tampak marah dgn Pangeran Pratap karena ia berusaha utk membunuh Ayahnya. Aliansi kami telah dibatalkan juga."

Pangeran Pratap mencoba utk menjelaskan kepada Phool tapi Phool tdak memberikan Pangeran Pratap utk mengatakan apa-apa. "Kau mungkin menjadi orang paling berani di seluruh Rajputana ini, tetapi kau tdak tahu bagaimana menghormati perasaan siapa pun. Ayahku yg menghormati & sudah mengasihimu begitu banyak. Tapi kau malah menyakitinya" teriak phool pada Pangeran Pratap.

Pangeran Pratap meminta Phool utk mendengarkannya. "jika sesuatu terjadi padanya maka aku tdak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri." Jelas Pangeran Pratap pada Phool. Phool mengatakan kepada Pangeran Pratap utk menghentikan semua ini. "Bagaimana kamu bisa menyakitinya? apakah kau merasa kalau dia bertanggung jawab utk semua masalahmu?" Teriak Phool pada Pangeran Pratap dgn berlinang air mata. Pangeran Pratap menerima kesalahannya. "Aku tdak berniat menyakitinya. tapi ini adalah bagian sedih dari perang. Saat itu aku berpikir seorang Prajurit hendak menyarangku kemudian tanpa melihat siapa orangnya aku menyerangnya, tapi aku melakukannya bukan dgn sengaja. Kau harus percaya pada apa yg aku ucapkan, Phool." Ucap Pangeran Pratap setelah menjelaskan semuanya pada Phool yg menangis mendengar ucapan Pangeran Pratap. "Aku akan menjadi milikmu. tapi sekarang aku tdak tahu siapa yg harus dipercaya & siapa yg tdak." Tutur Phool pada Pangeran Pratap sambil menangis, Pangeran Pratap berusaha minta maaf pada Phool. & Saat itulah RaJa Maldev datang menghampiri mereka dgn ekspresi geramnya.

Maldev ji bertanya kepada Pangeran Pratap kenapa ia berani memasuki paviliun mereka.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top