Sinopsis Mahaputra Episode 237

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 237, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 236! kali ini admin bagikan lagi episode 237 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Vany Desky
Sinopsis Mahaputra Episode 237

Pangeran Pratap & Guru Raghvendra terus berjuang melawan dgn seimbang .hingga Babak pertama pun berakhir. Maldev terlihat kecewa dgn Raghvendra. Dia meragukan kalau Raghvendra tidak mengeluarkan kekuatanya 100% utk melawan Pangeran Pratap. Maldev segera menghampiri GuruJi "Anda terkenal cukup kuat utk memenangkan pasukan besar. Tapi aku dapat melihat bahwa Anda tidak dapat menang atas seorang anak biasa seperti Pangeran Pratap. Apakah cinta Anda kepada murid kesayangan Anda tidak membiarkan Anda melawannya dgn benar?" Selidik Maldev pada Ragvendra. Tidak tahan lagi dgn tuduhan Maldev yg semakin menyudutkannya, akhirnya guru Ragvendra segera melangkah ketengah2 penonton. Ragvendra langsung menyatakan mundur dalam pertarungan ini. "Aku telah menarik nama aku dari kompetisi ini utk Raja Maldev. Karena ia telah meragukan niat aku & dedikasi dari saya." Ucap Ragvendra pada seluruh penonton yg menyaksikan pertarung mereka. "Hal ini melawan kehormatan diri aku & martabat utk membuktikannya di depan siapa pun. Tapi aku mencari pengampunan dari kalian semua terutama pesaing aku yg sama-sama kuatnya dgn saya, Pangeran Pratap." Ucap Ragvendra pada seluruh penonton yg menyaksikanya sambil mengatupkan kedua tangannya dihadapan Pangeran Pratap, & Pangeran Pratap mengangguk dgn senyumannya. 

Kemudian Uday Singh berdiri dari tempat duduknya & diikuti oleh Pangeran Pratap yg juga berdiri dari tempat duduknya. Raja Uday meminta Maldev ji utk mengumumkan hasilnya sekarang. Maldev langsung tidak menyetujuinya. "Aku belum mundur. Kompetisi ini belum berakhir. Pesaing kedua aku akan mengambil alih. Aturan akan sama. Pangeran Pratap akan dinyatakan pemenang hanya jika ia membunuh pesaing ini." Ucap Maldev dgn lantang. Uday Singh langsung menerima tantangan berikutnya dari Maldev. Wasit pun mengumumkan Pertarungan diberhentikan utk hari ini. Guru Raghvendra memberi selamat kepada Pangeran Pratap yg memenangkan kompetisinya hari ini, & dilanjutkan besok kembali dgn pesaing yg lain. Pangeran Pratap mengatupkan kedua tangannya di hadapannya gurunya dgn diiringi senyuman diwajahnya. 

Sementara itu, Jalal juga mendapat informasi secara rinci hasil pertandingan Pangeran Pratap hari ini. & mata2 Jalal, juga mendapat informasi kalau Raja Maldev sedang mencari seorang pria kuat utk melawan Pangeran Pratap. Jalal & Bhairam tampak tersenyum setelah mendengarnya. "Anda tidak perlu mencari seorang pejuang utk melawan Pangeran Pratap lagi. Karena aku sudah menemukan orang yg anda cari" ucap Jalal dgn tatapan tajamnya. 

Di Marwar, Maldev sedang mendengar Dhaman Singh membaca daftar dari berbagai pesaing yg mampu melawan Pangeran Pratap, tapi Maldev ji tidak puas dgn apapun setelah ia mendengar semua daftar pesaing itu. "Aku telah melihat keterampilan Pangeran Pratap hari ini. Aku harus membuatnya kalah atau Mewar akan memerintah Marwar nantinya. Aku tidak bisa mentolerir itu." Saat itulah salah satu anak buah Maldev datang menghampirinya dgn membawa pesan dari Jalal, Maldev Ji tersenyum mendengar nama Jalal. Dhaman Singh yg ikut mendengarnya mengungkapkan rasa penasaranya kepada Maldev ji. "Jalal hanya ingin Marwar & Mewar melawan satu sama lain. Ternyata apa yg dikatan Pangeran Pratap memanglah benar." Tutur Dhaman Singh pada Maldev ji. Namun Maldev ji membantahnya. "mereka hanya berperang dgn Mewar. Lagian aku tidak setuju apa kata Pangeran Pratap. Mungkin saja Jalal telah memikirkan sesuatu, tapi Uday Singh sudah melakukan kesalahan pada saya, & aku tidak dapat memaafkanya. Jelas Maldev ji pada Dhaman Singh. Kemudian Maldev meminta surat Jalal dari prajuritnya. Setelah surat itu berada ditanganya, Maldev pun segera membacanya."Aku ingin menyarankan kepada Anda Murga Khan. Anda ingin Mewar kalah, sementara Aku ingin melihat Pangeran Pratap mati. Jika Anda setuju maka kita bisa bekerja sama dalam hal ini." Maldev ji tersenyum evil setelah membaca surat dari Jalal. 

Sementara itu diMughal, Jalal & Bhairam sedang berdiri di depan sel tahanan murgha Khan. Kemudian Bairam Khan segera memerintahkan Prajuritnya utk melepaskan Murga Khan. Prajurit itupun melaksanakan perintahnya dgn melepaskan paku rantai yg tertancap didinding penjara. Jalal tampak tersenyum melihat Murga khan akan dibebaskanya. 

Kembali ke Marwar, dimana Dhaman Singh memberikan rincian tentang Murga Khan kepada Raja Maldev. "Dia adalah setan. Dia berada di tahanan (Humayun) sebelumnya. Dia sangat kuat & dibeli di lapangan ketika seluruh tentara tidak mampu mengatasinya." Jelas Dhaman Singh pada Maldev ji tentang Murga Khan. & Maldev terlihat senang atas pemikiran Jalal. "Kami berdua memiliki pemikiran yg sama." Tutur Maldev bahagia. Dhaman Singh meminta penjelasan pada Maldev ji. "Kenapa anda merasa baik melawan Rajput yg tak lain adalah saudara anda sendiri & kenapa anda malah berpihak dgn Jalal." Tanya Dhaman Singh pada Maldev ji. Maldev menjawab pertanyaan dari Dhaman singh "Tidak ada saudara didalam perang. Aku Hanya menganggap mereka sebagai musuh. Tujuan aku adalah utk memenangkan laga ini.aku tidak ingin kalah dari Pangeran Pratap yg membuat Marwar membungkuk di depan Mewar, aku tidak akan pernah menerima Kekalahan itu." Ucap Maldev dgn tatapan tajamnya. 

Murga khan perlahan berjalan mendekati Jalal, Prajurit2 Jalal ketakutan melihat Murga Khan yg begitu menyeramkan. Jalal langsung mengatakan kepada Murga Khan utk pergi membunuh Pangeran Pratap. "Aku berjanji utk membebaskan Anda jika Anda mangalahkanya." Perintah Jalal pada Pria itu. Murga Khan pun membuat gerakan liar yg menyenangkan Jalal. Sementara itu Maldev sudah mengetahui jika Jalal memiliki beberapa niat lain. "Tapi sekarang, fokus aku adalah pada Pangeran Pratap. Aku akan mengurus Jalal sesudah Pangeran Pratap. Aku tidak akan pernah membiarkan dia berkuasa atas Marwar. Pastikan rahasia ini disimpan secara Rahasia. Kau hanya perlu Menyebarkan cerita jika kita menemui Pria kuat yg dapat mengalahkan Pangeran Pratap. sehingga orang bisa tahu kalau kitalah yg mencari pria kuat itu tanpa bantuan dari orang lain. Jika cerita menakutkan ini akan keluar di mana-mana maka pasti akan membuat dampak yg baik bagi kita."Dhaman Singh mengangguk & segera melaksanakan tugas yg diberikan oleh Maldev ji kepada Nya. 

Di Mughal, terlihat Seorang pria tua berjalan menuju tempat Jalal, sesampainya dihadapan Jalal Pria itu langsung memberikan beberapa kuku pada Jalal, & Jalal meminta pria itu utk menjelaskan fungsi kuku itu. "Mereka beracun & dapat mempengaruhi seseorang jika orang itu terkena kontak langsung dgn kuku ini. cara ini telah digunakan dalam beberapa pertarungan, maka pertarungan tidak akan diberhentikan!" Ucap Pria itu menjelaskan fungsi kuku itu pada Jalal. Kemudian Bairam Khan segera menyuruh Pria tua itu pergi setelah menerima kotak yg berisi kuku beracun itu. Setelah Pria tua itu pergi, Bhairam langsung mengungkapkan keraguan kepada Jalal, bagaimana jika pesan mereka berbalik melawan mereka. Namun Jalal menanggapinya dgn santai, & ia juga mengungkapkan kalau ia ingin menonton pertandingan ini secara diam-diam. "Jika Murga Khan tidak dapat mengalahkan Pangeran Pratap sampai putaran terakhir maka entah bagaimana caranya aku akan membuat kuku ini mencapai Pangeran Pratap. Kemenangan Murga Khan tidak akan dipertimbangkan tapi Pangeran Pratap akan mati." Jelas Jalal. Bairam Khan pun mengerti maksudnya. "Ini berarti Anda masih bersikeras menonton dangal dgn menyamar." Tanya Bhairam yg dibalas Anggukan oleh Jalal. "Aku tidak bisa hidup tanpa menonton hari ini." Jawab Jalal dgn tatapan licik. 

Berita tentang Mughal sudah terdengar hingga ke Mewar, beberapa anggota kerajaan Mewar langsung mengadakan rapat. Rawat ji menjelaskan kepada Uday Singh semua tentang Murga Khan. Uday Singh tidak dapat memahami dari mana Maldev ji menemukannya. Rawat ji mengungkapkan ke khawatir tentang Pangeran Pratap & Mewar. Uday Singh juga tidak ingin menempatkan begitu banyak beban pada Pangeran Pratap. Ini akan lebih baik jika mereka bertarung dgn Marwar. Rawat ji berbicara tentang mereka yg lebih baik menjadi seorang Rajput. Uday Singh akan berbicara dgn Pangeran Pratap secara Pribadi. Pangeran Pratap sedang bermeditasi ketika Uday Singh & Rawat ji datang utk berbicara dgnnya. Pangeran Pratap segera berdiri & memberi salam kepada ayahnya. Ketika Rawat Ji & Raja Uday melarang Pangeran Pratap utk melanjutkan pertarunganya, Pangeran Pratap langsung mengatakan kalau dia bisa melihat kegelisahan dgn melihat wajah ayahnya. "Raja Maldev telah berhasil menyerang pikiran Ayah sebelum laga itu sendiri. Tidak ada yg tahu tentang Murga Khan sampai kemarin. Hari ini cerita menakutkan nya diketahui bahkan Mewar. Maldev ji bermain dgn pikiran kita. dipikirkan dgn baik rencana Maldev ji utk membuat kita kehilangan bahkan sebelum pertarungan dimulai." Tutur Pangeran Pratap pada Ayahnya. Uday Singh berusaha melarang Pangeran Pratap sekali lagi, tetapi Pangeran Pratap tetap bersikeras. "Aku tidak akan bisa hidup dgn fakta ini, aku akan berikan di depan beberapa orang secara acak, yg tidak akan diketahui oleh siapapun. Aku lebih suka suka mati berjuang melawan dia." Ucap Pangeran Pratap yg memotong pembicaraan ayahnya. Uday singh dgn amarahnya menjelaskan kepada Pangeran Pratap jika ia ingin melawan mereka dalam perang, tapi tidak dgn Murga Khan. Tapi Pangeran Pratap segera mengatupkan kedua tanganya didepan Raja Uday, kalau ia tidak akan mundur sekarang & jika ayahnya tidak akan membiarkanya utk Dangla ini maka ia akan harus pergi melawan orang itu. "Aku bisa bertaruh bahwa tentara Mewar akan berpihak padaku." Raja Uday semakin berteriak pada Pangeran Pratap, ia khawatir atas keselamatan putranya. Sinopsis Mahaputra Episode 237
Sinopsis Mahaputra Episode 237

Namun Pangeran Pratap berusaha meyakinkan kembali Raja Uday. "Aku hanya mengatakan tentang Mewar ini kepada Ayah, ayah tidak perlu khawatir kalau anakmu akan berada dalam bahaya. Percayalah aku akan mendapatkan apa yg aku inginkan." Raja Uday tampak terdiam mendengar ucapan Pangeran Pratap, saat itulah Guru Raghvendra datang menghampiri mereka, "aku akan mendukungmu, Pangeran Pratap." Ucap GuruJi pada Pangeran Pratap, ketiganya tampak terkejut melihat guruji berada di sini. Pangeran Pratap segera menghampiri Guruji & mengambil berkat darinya. Raghvendra pun menjelaskan kepada Raja Uday, "Aku telah memenuhi kewajiban leluhur aku kepada Raja Maldev. Sekarang aku bisa kembali menjadi Guru utk Pangeran Pratap." Jelas Ragvendra kepada mereka. semua tampak senang mengetahui ini. Uday Singh langsung menyuruh Ragvendra utk membuat Pangeran Pratap setuju utk bertempur. Raghvendra malah mengatakan maksud kedatanganya ke sini adalah utk mempersiapkan Pangeran Pratap dalam pertempuran nanti. "Kau memiliki kesempatan yg sangat langka utk menang melawan pria yg kejam. Kita hanya dapat mencoba tetapi semuanya di tangan dewa." Ucap Guruji dgn lantang dihadapan Pangeran Pratap, & Pangeran Pratap langsung mengatupkan kedua tanganya dihadapan Guruji kalau ia siap utk itu. Raja Uday tampak tegang mendengarnya, dia hendak menghentikan mereka namun tidak jadi karena melihat kegigihan Pangeran Pratap. 

Saat Saubhagyawati & beberpa Ratu Marwar sedang mempersiapkan pemujaan, tiba2 saja Verbai datang utk menemui Saubhagyawati. Keduanya langsung berpelukan & Saubhagyawati tampak heran dgn kedatangan adiknya. VerBai langsung mengungkapkan kalau ia tidak akan memiliki tempat terhormat di istananya sampai saat perang itu selesai. "Kita harus menghentikan perang ini entah bagaimana." Ucap Veerbai sedih dihadapan kakaknya, & Uma Devi mengingatkan Veerbai. "Seharusnya kau berpikir tentang hal itu sebelum pergi ke paviliun Uday Singh. Pergi dari sini sekarang atau kau akan menciptakan masalah bagi kami." Ucap Uma Devi yg mengusir Veerbai dari istanya, namu VB segera menggeleng, ia akan menunggu sampai puja dilakukan. Uma Devi bersikeras menolak kehadiran Veerbai ketika Seorang Ratu mencoba utk meyakinkannya. Veerbai segera mendekati Uma Devi, Veerbai menjelaskan kalau dia ingin mereka utk bersama2 sehingga dapat menghentikan pertarungan. 

Dgn geram Uma devi segera menarik Veerbai & mendorongnya hingga mendarat tepat didepan kaki ketiga Ratu Mewar yg baru sampai di Marwar.Uma Devi & beberapa Ratu marwar kaget melihat kedatangan mereka. & Ratu Jaywanta segera membantu VeerBai berdiri. "Anda tidak punya hak utk menghina Ratu Mewar, Maharani Uma Devi." Ucap Ratu Jaywanta dgn bijak dihadapan Uma Devi.. Uma devi langsung menhejek Ratu Jaywanta. "Kenapa anda menunjukan cinta utk anak perempuan dari seorang Samant?" Semua Ratu Mewar kaget mendengar ejekan dari Uma Devi. "Jaywanta Baji, Anda sangat cerdas, mengapa Anda tidak memberikan beberapa cinta utk Uday Singh ji?" Ledek Uma Devi kembali dihadapan Ratu Jaywanta. & Ratu Bathiani tampak tidak suka mendengarnya. "seharusnya anda tidak menghina suami aku lagi. Aku hanya membantu kakak dalam mengambil gadis ini (VB) kembali agar pulang ke rumah. Itu tidak akan baik jika Anda akan mengatakan sesuatu terhadap keluarga kami." Ucapan Bathiani segera dipotong oleh Uma Devi, Dia menjelaskan kepada Bathiani kalau dia tidak akan mendengar apa-apa tentang keluarganya atau suaminya, Bathiani segera melangkah mendekati Uma Devi. "Kita harus melihat di atas orang lain & bergandgn tangan. Apa pun bisa terjadi dalam istana ini. Pernahkah Anda berpikir tentang konsekuensinya? Jika Mewar menang maka Anda akan menjadi janda & jika Marwar menang maka kita akan menjadi janda." Jelas Bathiani pada Uma Devi. & Uma Devi menggeleng mendengarnya. Bathiani mengulangi kata-katanya. "Ini akan menjadi kita yg akan menangis." Ratu Jaywanta setuju dgn Bathiani. "Kita harus berpikir seperti wanita Rajputani nyata." Kita harus berdoa utk perdamaian." Jelas Ratu Jaywanta & Istri Ram Singh( ibu Phool) mengungkapkan pendapatnya kalau ia lebih terluka atas tindakan Pangeran Pratap namun ia siap utk bersama mereka. 

Saat itulah seorang Dayang datang utk memberitahu mereka tentang pertandingan Pangeran Pratap besok. Semua Ratu Tampak tegang melihatnya & Bathiani memandang geram kearah Uma devi berharap Uma Devi segera bertindak. Namun Uma Devi tidak yakin apakah dia akan mampu mengambil keputusan Raja Maldev utk membatalkan pertandingan sebelum dimulai. Semuanya semakin tegang mendengar ucapan Uma Devi. Sementara itu Raja Maldev terlihat menunggu Murga Khan diluar tendanya. Maldev tidak sabaran dgn kedatangan Murgakan yg dikirim oleh Jalal. Saat itulah salah seorang Prajurit menyampaikan padanya bahwa murgha khan telah datang dari Ajmer. Raja Maldev tersenyum ketika melihat sebuah gerobak datang dari Ajmer. Maldev ji segera memerintahkan beberapa prajuritnya utk mengawasi Murga Khan. Prajurit Marwar langsung mengelilingi Murga Khan yg sedang tertidur didalam dijeruji besi. Salah seorang Prajurit memukul kunci jeruji besi itu hingga Murgha Khan membuka matanya dgn tatapan yg menyeramkan. 

Di Mewar, Pangeran Pratap berlatih utk pertandingan besok. Guru Raghvendra datang menghampirinya, guruji memperingati Pangeran Pratap kalau ia harus melupakan segala sesuatu seperti yg telah ia ajarkan Pada Pangeran Pratap. Pangeran Pratap betanya bagaimana caranya utk melakukan hal itu. "Kau harus berjuang tanpa aturan apapun. Kamu tidak dapat menghadapi Murga Khan dgn berpikir tentang harga diri, martabat & integritas. Kau harus memikirkan dirimu sebagai orang yg biasa2 saja. Dia adalah binatang & kamu harus berjuang melawanya utk menyelamatkan dirimu."Jelas Ragvendra pada Pangeran Pratap. 

Sementara itu ditenda Marwar, seorang Prajurit Mawar yg tidak menyadari bahaya berusaha menaiki jeruji besi utk melepaskan kunci dari atas jeruji. Murga Khan yg sedang beristirahat merasa terganggu, murgha Khan segera membuka kandangnya dgn tendangan kakinya. Prajurit itu langsung terjatuh ketanah, tubuhnya tetindih oleh pintu jeruji yg terlepas. Maldevji tampak tegang melihat Murgha Khan yg sudah berdiri dgn wajah yg menyeramkan. Murgha Khan melirik Prajurit yg terjatuh tadi, dimana Prajurit itu terlihat berusaha utk mengangkat pintu besi yg menindih tubuhnya. 

Sementara itu Pangeran Pratap melanjutkan latihannya dgn dibantu oleh Guru Raghvendra. Saat Pangeran Pratap memukul sebuah karung, Guru Raghvendra menunjukkan pada Pangeran Pratap kalau gerakan Murga Khan tidak cepat seperti dia. "Kau harus mencari tahu titik kelemahanya & menyerang dia pada titik itu." Guruji menghentikan gerakan Pangeran Pratap. & ia kembali mengatakan kepada Pangeran Pratap utk menyerang pada jantung karung dgn tangan terbuka. Pangeran Pratap melakukan perintah gurunya utk menyerang karung itu dgn tangan terbuka. sementara Raghvendra terus mendakwanya. 

Kembali ke Murga Khan, dimana salah seorang Prajurit hendak menyerangnya dgn pedang namun Murgha Khan menjatuhkan tubuh Prajurit itu & menggigit lehernya hingga tewas. Dia juga melemparkan prajurit yg tertindih pintu besi tadi ke kandang hingga Prajurit itu tidak sadarkan diri. Sejenak Murgha Khan menatapnya dgn wajah yg menyeramkan. Murgha Khan melangkah maju menuju Maldev yg menyambutnya dgn hati terbuka, sementara semua tentara lainnya minggir ketakutan. Maldev senang melihat kekuatan Murgha Khan. "Aku bisa bertaruh sekarang kalau Mewar akan menjadi milik kita." Ucap Raja Maldev dihadapan Murgha Khan. Dimana Murgha Khan langsung merentangkan tangannya keatas dgn suara yg menyeramkan. 

Pangeran Pratap masih berusaha memukul karusng dihadapanya dgn tangan yg terbuka,guruji berteriak utk menyemangati Pangeran Pratap. Namun beberapa menit kemudian Guru Raghvendra menghendikanya, karena ia melakukan perubahan trik. Guruji mengatakan pada Pangeran Pratap utk berbaring telentang. Ketika Pangeran Pratap sudah telentang, Guru Raghvendra menempatkan jarinya di tengah dahi Pangeran Pratap. Dia memerintahkan Pangeran Pratap mencoba utk bangun. "Jika kau menang atas ini, maka kau akan menang atas pertarungan nanti." Ucap Guruji pada Pangeran Pratap yg sudah berdiri dihadapannya. 

Di Marwar, Raja Maldev tampak bersiap2. Saat itulah Phool datang menghampiri kakeknya dgn mata yg memerah menahan tangis. "Jangan terlalu keras hati. Bagaimana Pangeran Pratap akan bertarung dgn pria kejam itu?" Lirih Phool dihadapan kakeknya. Maldev tidak siap utk mengampuni Pangeran Pratap karena telah menyakiti cucunya. Phool memberitahu kekeknya utk menghentikan semua ini jika ia khawatir begitu banyak kepada Pangeran Pratap. "Aku tidak akan dapat menerimanya jika terjadi sesuatu pada Pangeran Pratap." Ucap Phool kembali sambil menangis sesegukan, namun Raja Maldev tidak bisa mundur sekarang. "Jangan mengatakan apa-apa yg bertentangan Marwar & aku tidak dapat memenuhinya. itu tidak sesuai dgn kamu menjadi putri seorang Mrawar." Ucap Maldev Ji memperingati Phool yg sudah berlinangan air mata. Saat itulah Dhaman Singh datang utk berbicara dgnnya, Maldev ji menyuruh Phool utk pergi ke kamarnya. Setelah Phool pergi, Maldev langsung bertanya informasi apa yg sudah didapatkanya. Dhaman Singh mengatakan kepada Raja Maldev ji tentang kuku khusus utk murgha Khan. Maldev tahu bahwa Jalal akan melakukan apapun utk membunuh musuhnya. Dhaman Singh ingin menghentikan dangal ini tetapi Maldev memberitahu dia utk fokus pada kemenangan Marwar ini. "Perang ini adalah mendukung kita, tapi kita tidak tahu hasilnya belum. Aku hanya ingin Marwar menang. Jalal adalah di balik ini semua, bukan kita. Aku ingin Marwar menang dgn biaya apapun." Ucap Maldev dgn tatapan tajamnya. Phool telah mendengar semuanya dari luar tenda & ia terlihat shock, Phool sangat khawatir dgn keselamatan Pangeran Pratap. 
Sinopsis Mahaputra Episode 237

Keesokan paginya, sebelum pertandingan dimulai, Pangeran Pratap terlebih dahulu mengambil berkat Guru nya. Setelah itu Pangeran Pratap segera menghampiri Raja Uday, & mereka segera berpelukan. Raja Uday menyemangati Putranya. Pangeran Pratap segera mengambil berkat dari ayahnya & Pangeran Pratap membuat permintaan kepada Ayahnya. "Aku tidak ingin berita apapun terdengar kepada Rani Ma sampai hasilnya dinyatakan." Uday Singh setuju dgn ucapan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap mengangguk kemudian ia segera berbalik menatap kearah Maldev Ji yg tersenyum licik pada Pangeran Pratap. Saat itulah Murga Khan datang ke sana, Ia langsung mendorong beberapa orang utk minggir karna menghalangi jalanya. Semua orang terlihat takut melihat murgha Khan kecuali Pangeran Pratap yg terlihat matanya yg mengamati Murgha Khan dgn cermat. Jalal juga datang bersama seorang prajurit utk melihat pertandingan dgn penyamaranya sebagai rakyat biasa. Sedangkan Pangeran Pratap sudah bersiap utk bertanding, salah seorang Prajurit memberikan tombak utk Pangeran Pratap. & Pangeran Pratap segera mengambil berkah pada tombak itu. Pertandingan pun diumumkan. Keduanya telah siap dgn senjata tombak yg ada ditangan mereka.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top