Sinopsis Mahaputra Episode 263 Part 2

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 263 Part 2, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 263 Part 1! kali ini admin bagikan lagi episode 263 Part 2 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Desember 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Sally Diandra
Sinopsis Mahaputra Episode 263 Part 2

Di kerajaan Bijolia, siang itu Ratu Hansa Bai ingin bicara dgn Ratu Jaiwanta, namun Ratu Hansa Bai langsung kaget begitu menyadari kalau sahabat baiknya itu akan pergi meninggalkan istananya, Ratu Jaiwanta mengingatkan Ratu Hansa Bai kalau mereka harus melanjutkan perjalanan mereka ke kuil “Akan sangat baik kalau kita meninggalkan istanamu secepat mungkin” Ratu Hansa Bai sangat bingung, sementara Ratu Jaiwanta tdak bisa mengatakan yg sejujurnya sehingga Ratu Jaiwanta mengatakan kalau mereka sedang mencari restu dari Dewi Kuldevi, Ratu Hansa Bai merasa kalau mereka sebenarnya datang ke istananya dgn tujuan yg lain, Ratu Jaiwanta kemudian menyuruh semua pelayannya pergi meninggalkan mereka “Maharani Jaiwanta, aku merasa kalau kalian datang kesini utk melamar Ajabde utk anak kalian, Pangeran Pratap” Ratu Jaiwanta tertegun mendengar ucapan Ratu Hansa Bai “Rani Hansa Bai, lebih baik kamu jangan berfikiran yg macam macam dulu sekarang, kamu seharusnya fokus pada pernikahan Ajabde saja, kami harus pergi sekarang” Ratu Hansa Bai sangat sedih mendengarnya & segera berlalu dari sana 

Pangeran Pratap tdak bisa memutuskan cara yg seperti yg harus dilakukannya dalam membuktikan kekuatannya ke Tonramal “Aku fikir aku harus menantangnya utk bertarung & membuktikannya tapi kami berdua ini tdak sama, dia mungkin tdak akan bisa bertahan dgn pedangku atau pertarungan apapun, aku tdak bisa menyerah pada dharmaku” ujar Pangeran Pratap cemas, namun Chakrapani mengingatkannya kalau Toranmal sudah berbohong utk menikah dgn Ajabde, Pangeran Pratap bisa mengerti semua itu “Kita bisa menangkap kebohongannya dgn mudah, dia boleh saja mengatakan berbagai macam kebohongan mulai sekarang, bagaimana Raja Mamrak Ji & Rani Hansa Bai mengetahui hal ini? Hubungan ini telah di tetapkan oleh Maharani Uma Devi & Maharaja Maldev Singh, tapi aku tdak percaya dgn mereka, aku akan mengatakan pada ayahku tentang hal ini, dia pasti akan mencari tahu bagaimana mengatasinya” namun Chakrapani meragukan Raja Uday Singh, rasanya tdak mungkin Raja Uday Singh mau ikut campur & membesar besar persoalan ini, Pangeran Pratap ingin mengetahui tentang latar belakang Toranmal “Pasti ada sesuatu yg bisa membuktikannya & bisa menguntungkan aku, aku akan bertemu dgn orang orang itu satu per satu utk membuat situasinya menjadi menyenangkan utk diriku sendiri, lagian tdak ada gunanya bicara lagi dgn Ajabde” ujar Pangeran Pratap geram 

Ratu Hansa Bai sedang mengecek barang barang yg di bawa oleh keluarga Raja Uday Singh, Ratu Hansa Bai akhirnya menyadari sesuatu, saat itu Ajabde datang menemuinya, Ratu Hansa Bai segera mengatakan pada Ajabde “Ajabde, apa yg ibu pikirkan ini benar! Mereka datang kesini bukan utk melakukan pemujaan ke kuil Dewi Kuldevi, tapi ini semua adalah mahar pernikahan” Ajabde tertegun dgn ucapan ibunya “Maharani Jaiwanta telah berbohong pada ibu tapi dia tdak benar benar tahu bagaimana caranya” Ratu Hansa Bai terlihat senang melihat mahar yg dibawa oleh keluarga Mewar “Ibu, bagaimanapun juga mahar pernikahan utkku telah datang dari Marwar bukan Mewar, salah seorang pelayan juga mengatakan padaku kalau semua ini akan diberikan sebagai sedekah utk kuil” bela Ajabde “Ibu tahu dgn baik perbedaan antara mahar & sedekah, Ajabde” ujar Ratu Hansa Bai

“Kenapa ibu tertarik sekali dgn semua ini? Mereka pasti akan memberikannya pada suatu tempat, kenapa ibu jadi sangat khawatir seperti ini? Apakah ibu ingat kalau pertunanganku telah di tetapkan setelah dua hari ini?” Ratu Hansa Bai menatap wajah anak sulungnya ini dgn penuh kasih sayang “Kadang ibu merasa kalau kamu itu bukan anakku tapi anak Maharani Jaiwanta, cara bicaramu sama dgn dirinya, pemikiranmu, caramu berkomunikasi semuanya sama, Maharani Jaiwanta juga menyembunyikan sesuatu dalam benaknya & kamu juga begitu, kalian berdua sama” Pangeran Pratap yg saat itu masuk ke dalam gudang perbekalan itu langsung membenarkan ucapan Ratu Hansa Bai “Apa yg anda katakan itu benar, Rani Hansa Bai, kamu datang kesini utk menjalin hubungan pernikahanku dgn Ajabde, semua barang barang ini kami bawa hanya utk Ajabde” saat itu Ajabde hendak mengatakan sesuatu namun Ratu Hansa Bai segera mencegahnya, Ratu Hansa Bai malah membelai wajah Pangeran Pratap lembut, Pangeran Pratap meminta restu pada Ratu Hansa Bai & Ratu Hansa Bai sangat bahagia bisa memberikan restu pada Pangeran Pratap 

Raja Uday Singh sedang berdandan dibantu para pelayannya, saat itu Ratu Veer Bai datang & ingin bicara dgn Raja Uday Singh “Aku ingin melihat persiapan pertunangan Ajabde & Toranmal sebelum kita pulang” namun Ratu Veer Bai segera mencegahnya begitu Raja Uday Singh hendak pergi keluar kamarnya, Raja Uday Singh menghentikan langkahnya & memberikan kesempatan pada istri mudanya ini utk berbicara “Aku harap kamu bisa mendengarkan aku sekali saja, kamu tahu kan kalau Ajabde & Pangeran Pratap saling menyukai satu sama lain” Raja Uday Singh tdak ingin membahas persoalan tersebut karena Raja Uday Singh merasa kalau istri mudanya ini tdak ada hubungannya dgn itu semua “Tapi aku tdak bisa melihat kak Jaiwanta menderita, dialah satu satunya orang yg bisa menerima aku dgn penghormatan di dalam istana yg besar seperti benteng Chittor, aku juga tdak bisa melihat Pangeran Pratap kecewa karena dia telah memanggilku dgn sebutan Choti Ma ketika pertama kali aku datang ke Mewar, kamu pikir kamu tdak peduli atau karena kamu ingin menunjukkan dirimu sangat kuat? Tdak, Rana Ji! Kamu juga mempunyai hati yg lembut sama seperti kak Jaiwanta, Pangeran Pratap atau aku, kamu sama sama sedih” Sinopsis Mahaputra Episode 263 Part 2

Raja Uday Singh hanya terdiam mendengarkan ucapan istri mudanya ini “”Ketika dulu pertama kali aku bertemu dgnmu di tendamu, aku mempunyai perasaan yg sama” Raja Uday Singh teringat ketika Veer Bai ketahuan sedang berada di tendanya & dgn terpaksa akhirnya Raja Uday Singh menikahi Veer Bai utk menjaga martabatnya “Apa yg seharusnya aku lakukan dgn keyakinanku ini?” Raja Uday Singh bisa mengerti bagaimana perasaan Ratu Veer Bai tapi rasanya sudah tdak ada cara lagi saat ini karena pernikahan Ajabde telah di tetapkan “Bagaimana kalau kamu mengatakan pada Raja Mamrak Ji, karena dia sangat menghormati kamu” Raja Uday Singh menghargai saran Ratu Veer Bai “Terima kasih, Rani Veer Bai” Raja Uday Singh kemudian berlalu meninggalkan Ratu Veer Bai dgn senyum yg mengembang di wajahnya 

Ratu Jaiwanta sedang berkemas kemas semua barang barang bawaannya, dibantu oleh para pelayannya “Taruh semua barang barang itu di dalam gerobak” tepat pada saat itu Ratu Hansa Bai menemui Ratu Jaiwanta “Sebuah kebetulan yg sangat baik, aku datang kesini hanya utk bertemu dgnmu, Maharani Jaiwanta, aku telah membawakan mahar utk pertunangan Ajabde”Aku tahu kalau telah membawa banyak hadiah utk Ajabde dari Chittor” Ratu Jaiwanta kaget begitu mendengar ucapan sahabatnya itu, Ratu Jaiwanta berusaha mengelak ucapan Ratu Hansa Bai tapi Ratu Hansa Bai tetap bersikeras kalau mereka membawakan hadiah utk Ajabde 

“Tdak usah mengatakan tdak, aku sendiri juga berusaha mengabaikan pasangan Ajabde & Pangeran Pratap, tapi ternyata tdak bisa, mereka berdua memang pasangan yg serasi, aku tdak bisa menghentikan diriku sendiri dari pemikiran ini” Ratu Jaiwanta akhirnya mengaku kalau sebenarnya itulah tujuan mereka datang ke Bijolia utk melamar Ajabde, Ratu Hansa serasa terbang ke langit ke tujuh, Ratu Hansa Bai sangat senang mendengarnya “Aku akan membagikan banyak manisan ke seluruh penjuru Bijolia” namun Ratu Jaiwanta segera mencegahnya “Jangan, Rani Hansa Bai, sekarang sudah terlambat, pertunangan Ajabde juga telah di tetapkan”, “Hanya harinya saja yg telah ditetapkan, tapi pertunangannya belum terjadi, Maharani Jaiwanta, coba kamu pikirkan, ketika dulu berapa kali kita mencoba mengubah situasi yg ada utk kebaikan kita sendiri, hari ini kita harus peduli pada anak kita, apakah kita akan tetap diam & tdak melakukan apa apa? Apakah kamu mau ikut dgnku?” akhirnya Ratu Jaiwanta menyetujui usulan Ratu Hansa Bai, mereka berdua berpelukan penuh haru & bahagia 

Sementara itu di tempat Jalal berada, Jalal sedang memberikan pidato kemenangannya, setelah berhasil menguasai daerah Rajputana “Aku telah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan menguasai semua daerah pemborentakan dibawah kendaliku, aku melakukan apa yg aku katakan!” kemudian Jalal menginginkan pangeran Tirathmal utk menundukkan kepalanya di depannya, salah satu pemimpian lainnya membuat Tirathmal memahami kalau hal ini harus dilakukan utk saat ini “Dia mempunyai hati yg mulia & telah memaafkan aku, maka aku yakin dia juga akan memaafkan kamu”, “Kamu ini salah kalau kamu mempercayai Raja Jalal, orang ini tdak tahu bagaimana caranya memaafkan orang lain & lagi aku tdak akan tunduk padanya didepan pengecut ini sampai akhir nafasku” ucapan pangeran Tirathmal membuat Bhairam Khan marah namun Jalal mencegahnya ketika Bhairam Khan hendak mendekat, Jalal segera mendekati Tirathmal yg masih berdiri disana sambil memuji keberanian Pangeran Pratap “Kamu menyerang kami ketika kami ini sendirian atau tdak ada yg menjaga tapi langsung menghilang begitu Pangeran Pratap ada didepan kalian” Bhairam Khan benar benar murka & tdak ingin mendengar pujian tentang Pangeran Pratap namun Jalal memberika jawaban pada Tirathmal “Dimana Pangeran Pratapmu itu ketika aku memenangkan banyak daerah Rajputana & meletakkan simbol Nishan - e - Mughalia di Ajmer, aku juga mendapatkan Alwar! Kenapa dia tdak datang kemudian? Siapa singa yg berada di depan matamu sekarang?” 

Tirathmal tertawa terpingkal pingkal begitu mendengar ucapan Jalal “Sekarang aku percaya kalau kamu hanyalah seorang anak yg dungu yg hidup dgn mimpi mimpimu, kamu telah memulai utk hidup dalam dunia mimpimu ketika kenyataan yg sebenarnya tdak terungkap keluar seperti yg kamu inginkan” Bhairam Khan mencoba mengalihkan perhatian Jalal tapi Jalal mencegahnya, Bhairam Khan mulai gelisah & ketakutan kalau Jalal mengetahui fakta yg sebenarnya tentang Ajmer & Alwar “Apakah kamu telah lupa ingatan?” Tirathmal berusaha mengoreksi ucapan Jalal soal Ajmer & Alwar “Kamu tahu, Pangeran Pratap telah memenangkannya kembali Ajmer & Alwar beberapa waktu yg lalu, kamu sendiri tdak bisa melakukan apa apa, kamu malah melarikan diri bersama pasukanmu dari sana, sangatlah mungkin kamu masih hidup sampai hari ini karena utk alasan yg sama atau aku mungkin telah berdiri di sebelah jenazahmu saat ini, aku sangat kasihan padamu, panglima Bhairam Khan, kamu boleh saja melakukan banyak hal utk memenuhi impian anak kecil ini” Jalal benar benar marah begitu mendengar ejekan dari Tirathmal, Jalal teringat pada insiden yg terjadi di Ajmer & melirik ke arah Bhairam Khan dgn tatapan marah

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top