Sinopsis Mahaputra Episode 267 Part 1

Masterkids SEO - Sinopsis Mahaputra Episode 267 Part 1, Di kerajaan Bijolia, nampak Raja Maldev Singh & Phool telah sampai di kerajaan Bijolia, Phool benar benar ingin tahu kenapa mereka harus datang ke sana, Raja Maldev Singh menyuruhnya utk menunggu karena sebentar lagi dia akan tahu apa yg terjadi disana, sementara itu di dalam istana Raja Uday Singh sedang berpamitan pada Raja Mamrak Ji “Aku berharap apapun yg terjadi diantara kita hari ini tdak akan berimbas pada hubungan persahabatan kita” pinta Raja Mamrak Ji, tepat pada saat itu salah satu prajurit memberitahukan padanya tentang kedatangan Raja Maldev Singh & Phool, Raja Uday Singh & Raja Mamrak Ji nampak bingung, Raja Uday Singh teringat ketika dirinya harus mengikuti etika dalam berpolitik, sementara Raja Mamrak Ji merasa bingung bagaimana caranya menyambutnya Raja Maldev Singh karena mereka sama sekali tdak mempunyai persiapan apapun, Raja Maldev Singh & Phool datang ke Bijolia tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, 
Sinopsis Mahaputra Episode 267 Part 1

Sementara itu Ratu Uma Devi sangat bersemangat sekali ketika mengetahui cucunya, Phool telah datang ke kerajaan Bijolia, sedangkan Ratu Bhatyani sangat khawatir karena surat yg dikirim oleh Phool utk Ajabde, Ratu Uma Devi menyadari kalau rencana mereka tdak akan gagal sekarang. Kedatangan Raja Maldev Singh rupanya juga membuat Ratu Veer Bai ketakutan “Raja Maldev Singh tdak akan pernah lupa segalanya, ketika dia melihat aku maka dia akan teringat semuanya, dia ingin menikahi aku tapi aku tdak membiarkannya, aku benar benar ketakutan, kak” Ratu Veer Bai merasa sangat khawatir & ketakutan “Jangan takut, Veer Bai karena kau sekarang adalah Rani dari Mewar, aku ada bersamamu, aku hanya khawatir tentang tujuannya datang kemari bersama Phool setelah semua yg terjadi disini” Ratu Jaywanta juga merasa bingung, 

Bahkan Pangeran Pratap pun merasa bingung dgn kedatangan Phool “Aku yakin seseorang pasti akan bertunangan di Bijolia setelah semua” namun Pangeran Pratap tdak peduli siapa yg akan datang atau pergi “Aku tdak peduli, aku akan pergi ke Chittor sekarang” Chakrapani mencoba mengingatkan Pangeran Pratap tentang etika dalam berteman karena bagaimanapun juga Phool adalah temannya juga. 

Raja Mamrak Ji menyambut kedatangan Raja Maldev Singh, sementara Raja Uday Singh mengubah , mereka bertiga membicarakan tentang perbatasan, Raja Maldev Singh tahu kalau Raja Uday Singh masih kecewa terhadap dirinya “Pangeran Pratap telah memenangkan Ajmer & memberikannya padaku sehingga aku memutuskan kalau aku harus menghancurkan dinding pemisah diantara kita” Raja Uday Singh menghargai usaha Raja Maldev Singh, Phool juga ikut menyapa mereka, Raja Uday Singh senang bertemu dgn Phool, mereka semua tersenyum kemudian masuk ke dalam istana, 

Sementara itu Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani sedang berjalan di sepanjang koridor menuju ke ruang tengah, mereka sedang membuat sebuah rencana, mereka berdua telah memutuskan utk mengambil Phool terlebih dahulu agar dibawah kendali mereka sebelum Phool melakukan sesuatu hal yg bodoh, sedangkan Ratu Jaywanta yg saat itu sudah berada di ruang tengah bersama ratu ratu yg lain sangat yakin kalau Raja Maldev Singh pasti menyimpan sesuatu dalam pikirannya tapi kenapa Raja Maldev Singh datang bersama Phool, itu menjadi pertanyaan besar utk Ratu Jaywanta “Apa yg dia inginkan?” Ratu Veer Bai juga tdak bisa mengerti mau apa mereka datang secara tiba tiba ke kerajaan Bijolia, Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani sampai juga di ruang tengah, Ratu Jaywanta baru menyadari semuanya, 

Kemudian Raja Maldev Singh, Phool, Raja Mamrak Ji & Raja Uday Singh memasuki ruang tengah “Maharani Jaywanta, aku ingin mengeluhkan soal suamimu” ujar Raja Maldev Singh yg menatap ke arah Ratu Veer Bai sambil menahan amarahnya, Ratu Veer Bai teringat semuanya ketika Raja Maldev Singh menatapnya & memintanya utk menjadi istrinya, Ratu Veer Bai merasa ketakutan, Ratu Jaywanta kemudian mengingatkan padanya kalau dia ingin mengatakan sesuatu padanya “Kalian semua telah datang kemari sementara aku baru saja datang kesini menemui kalian semua, to the point saja, tujuanku datang kesini utk kebahagiaan Phool, cucuku! Aku telah membawa Phool kemari bersamaku sementara Pangeran Pratap juga sedang berada disini, maka aku meminta padamu utk tdak menunda lagi pertunangan mereka selamanya” Ratu Uma Devi langsung memuji sikap suaminya & Phool “Semua pangeran raja Rajputana akan berdiri berbaris mengantri pada syarembara yg diadakan utk Phool & ini adalah nasib yg baik utk Pangeran Pratap bila hal ini terjadi” ujar Ratu Uma Devi, Ratu Jaywanta menghargai Raja Maldev Singh “Tdak ada seorangpun yg seharusnya menyebarkan tangan mereka di depan siapapun, khususnya tdak dari sisi si pengantin atau orang orang yg mengira kalau mereka tdak berdaya, ini tdak baik” ujar Ratu Jaywanta, Sinopsis Mahaputra Episode 267 Part 1

Phool datang kesana & menyapa mereka semua, Phool bisa melihat semua orang yg berada di ruangan itu menampakkan wajah yg kusam & kesal juga khawatir, Raja Mamrak Ji menyarankan semua orang utk pergi ke kamar mereka masing masing utk beristirahat terlebih dahulu “Kita akan bertemu lagi nanti & membicarakan semuanya” Ratu Uma Devi langsung meminta Phool utk ikut bersamanya, namun saat itu Ratu Hansa Bai juga menawarkan Phool utk ikut bersamanya, Raja Mamrak Ji juga menyarankan Phool ikut bersama istrinya utk bertemu dgn Ajabde, akhirnya Ratu Uma Devi menyerah, Phool segera pergi bersama Ratu Hansa Bai, Ratu Jaywanta & Ratu Veer Bai, Ratu Jaywanta senang bertemu dgn Phool, Phool juga sangat merindukan mereka semua, Phool juga teringat pada Ajabde, saat itu semua pelayan sedang membawa barang barang ke luar istana, Phool merasa penasaran “Maharani Jaywanta & keluarganya akan pulang hari ini, itu adalah barang barang mereka, Phool” ujar Ratu Hansa Bai “Aku kira pandangan kalian akan berubah begitu kalian melihat aku disini” ujar Phool heran, dalam hati Ratu Hansa Bai berkata “Seharusnya mereka mengatakan semuanya pada Phool” bathin Ratu Hansa Bai, 

Sementara Ratu Jaywanta menceritakan semuanya sambil berbisik bisik, akhirnya Phool ingin bertemu dgn Ajabde namun Ajabde mengunci dirinya di dalam kamar, Ajabde mau keluar kamar kalau Pangeran Pratap & keluarganya sudah meninggalkan kerajaan Bijolia, Phool tahu kalau Ajabde tdak bisa bilang tdak padanya, akhirnya Ratu Hansa Bai mengajak Phool utk bertemu dgn Ajabde di kamarnya Ketika hendak menuju ke kamar Ajabde, dalam perjalanan mereka bertemu dgn Pangeran Pratap, Phool teringat semua kenangan indahnya bersama Pangeran Pratap “Rani Hansa Bai, aku akan ke kamar Ajabde, aku akan sampai disana segera” Ratu Hansa Bai segera meninggalkan mereka, Phool & Pangeran Pratap berjalan bersisian ke tujuan mereka masing masing, Pangeran Pratap sudah tdak tertarik lagi utk tinggal disana, Phool bisa mengerti bagaimana posisi Pangeran Pratap saat ini dgn baik “Ada baiknya kalau kau menenangkan dirimu dgn berlatih pedang di Dangal, mungkin akan membuat perasaanmu nyaman” namun Pangeran Pratap menolak saran Phool 

“Kenapa aku harus marah & utk siapa?”, “Aku tahu kalau Ajabde berpura pura keras kepala” Pangeran Pratap merasa heran bagaimana Phool mengetahuinya “Aku bangga padamu, pangeran, karena kau tdak membiarkan siapapun bisa menikahi Ajabde”, “Aku tdak melakukan apa apa, Phool” ujar Pangeran Pratap lirih “Dgn namamu saja itu sudah cukup membuat orang lari tunggang langgang, tapi kau kalah di depan sifat keras kepala Ajabde, aku seharusnya benar benar melakukan sesuatu ketika kau sudah menyerah tapi kau itu bukanlah seseorang yg pantang menyerah” , “Aku hanya berharap utk segera pergi dari sini, Phool, karena itu adalah hal yg terbaik utk semua orang, kita seharusnya tdak ikut campur dgn apa yg sedang terjadi” ujar Pangeran Pratap sedih, 

Phool hanya ingin mengatakan pada Pangeran Pratap kalau sampai sekarang yg dia lihat hanyalah sifat keras kepala Ajabde, sekarang Pangeran Pratap akan melihat sifat keras kepalanya “Aku tdak akan kembali ke Marwar sampai semuanya terjadi sesuai dgn caraku”, “Aku berharap kau baik baik saja” tak lama kemudian salah seorang prajurit mengabarkan pada mereka tentang kuda Pangeran Pratap yg tdak mau makan “Pangeran Pratap, kuda anda tdak mau makan dari tangan orang lain” akhirnya Pangeran Pratap & Phool berpisah disana, Pangeran Pratap menuju ke kandang kuda, sedangkan Phool memutuskan utk melakukan sesuatu yg ada di dalam benaknya. 

Pada saat yg bersamaan Ratu Hansa Bai keluar dari kamar Ajabde & membuka pintu kamar Ajabde “Kau telah terbiasa berpura pura menunjukkan sifat keras kepalamu dgn mengunci dirimu sendiri di dalam kamar” ujar Ratu Hansa Bai, sementara Ajabde ingin tahu apakah semua orang telah pergi meninggalkan istananya “Aku tdak akan keluar dgn sia sia, ibu” Ratu Hansa Bai menyakinkannya & berkata “Phool juga ada disini” Ajabde kaget ketika mendengar kalau Phool juga telah datang di istananya, kembali Ajabde teringat ketika Phool mengatakan kata kata yg menyakitkan hatinya & ketika Phool memutuskan tali persahabatan mereka, Ajabde tdak siap utk mempercayai ucapan ibunya karena Ajabde tahu kalau ibunya pasti bisa melakukan apapun utk membuatnya keluar kamar, Ratu Hansa Bai segera meninggalkan Ajabde sendirian disana, 

Tak lama kemudian Phool mengetuk pintu kamar Ajabde namun Ajabde masih berfikir kalau itu adalah ibunya “Aku tdak akan keluar kamar sampai mereka semua pulang kembali ke Chittor” ujar Ajabde lantang “Dalam kasus ini kau tdak akan bisa bertemu dgnku karena aku juga harus kembali ke rumahku sama seperti mereka!” Ajabde tdak percaya dgn apa yg didengarnya “Phool tdak mungkin ke sini” ujar Ajabde lirih & semua kenangan mereka di masa lalu kembali bermain di mata mereka “Ibu, apakah ibu memanggil seseorang yg bisa bicara dgn suara Phool? Ibu pasti menipu aku dalam hal ini” ujar Ajabde dari dalam kamarnya sambil bertanya tanya siapa gerangan orang yg berada di depan pintu kamarnya “Kau yg menipu dirimu sendiri! Kau kira setiap orang akan melakukan apapun & segalanya utk membuat kau setuju dgn hubungan pernikahan ini? Kau salah, Ajabde! Jika kau berfikiran seperti itu! Sekarang aku ada disini & tdak ada seorangpun yg akan membuat kau menyetujuinya!” akhirnya Ajabde membuka pintu kamarnya & dilihatnya sahabat dekatnya ada di depannya kali ini sambil tersenyum, Ajabde tersenyum penuh haru, Phool dgn mudahnya berjalan memasuki kamar Ajabde & meminta Ajabde utk menutup pintu kamarnya. 

Sementara itu Ratu Bhatyani & Ratu Uma Devi merasa rencana mereka akan gagal kembali “Saat ini Phool pasti sedang ngobrol dgn Ajabde seperti yg diharapkan oleh Maharani Jaywanta” ujar Ratu Bhatyani, Ratu Uma Devi merasa kecewa denga surat yg dibuatnya utk Raja Maldev Singh “Seharusnya aku menyebutkan dalam surat itu kalau Maharana Maldev Singh tdak usah mengajak Phool ikut bersamanya” Ratu Bhatyani juga sedih & menyalahkan kakaknya, Ratu Uma Devi kesal dgn ucapan Ratu Bhatyani yg memojokkan dirinya, Ratu Bhatyani teringat kalau dirinya meninggalkan surat dari Phool di kamar Ajabde, Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani merasa cemas

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top