Sinopsis Mahaputra Episode 280 Part 1

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 280 Part 1, Di kerajaan Bijolia, pesta pernikahan Pangeran Pratap & Ajabde akan segera di laksanakan, seorang pendeta nampak membacakan doa doa di dekat api suci, kemudian pendeta tersebut memanggil Pangeran Pratap utk duduk di Mandap (tempat api suci utk pernikahan), Pangeran Pratap segera duduk di tempat yg sudah disediakan utknya, ritual upacara pernikahan pun mulai berlangsung, pendeta mulai membacakan mantra & doa doa suci, semua orang yg hadir disana terlihat sangat senang & bahagia. 
Sinopsis Mahaputra Episode 280 Part 1

Sementara itu dari dalam istana, Phool & Shobagyawati menggandeng Ajabde menuju ke Mandap sambil membawa sebuah Kalash (seperti buah kelapa yg telah dikupas & tinggal batoknya saja) utk ritual pernikahannya, tiba tiba Ajabde berhenti & berkata “Phool, aku tdak bisa melakukan ini! Pangeran Pratap dalam keadaan apapun selalu mengecewakan aku, dia bisa saja masuk ke dalam kamarku dgn cara apapun utk sekedar bicara dgnku” Phool hanya tersenyum & memaafkan semua yg telah terjadi “Aku telah mencobanya, Ajabde, tapi dia tdak memberikan respon apapun padaku” Phool mencoba menenangkan Ajabde yg mulai merasa ketakutan, dgn tegas Phool segera membawa Ajabde ke Mandap “Kamu tdak bisa mundur lagi sekarang, Ajabde!” Ajabde hanya bisa pasrah 

Dari atas Mandap, pendeta memanggil pengantin perempuan, semua orang melirik ke arah Ajabde yg telah memasuki ruangan tersebut, pertama tama pengantin perempuan melakukan doa Ganpati, Pangeran Pratap mencoba utk melihat sekilas ke arah Ajabde dgn ekor matanya yg di ketahui oleh Ratu Hansa Bai “Pangeran Pratap, kamu tdak bisa melihat pengantin perempuanmu semudah ini tanpa mencapai Mandap ini” Ratu Hansa Bai mencoba menggoda Pangeran Pratap, Pangeran Pratap hanya tersenyum, dia mendengar suara gelang kaki Ajabde, Pangeran Pratap langsung waspada, Ajabde meminta restu pada Raja Uday Singh & akhirnya Ajabde naik ke atas Mandap, Pangeran Pratap tdak melihat apa yg membuat Ajabde sedih, Ratu Hansa Bai mendudukkan Ajabde di depan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap bisa melihat Ajabde secara langsung di depannya namun tak lama kemudian pandangannya tertutup oleh sebuah Chunri (tirai), Pangeran Pratap tdak bisa lagi melihat Ajabde dgn jelas, pendeta kembali mengucapkan mantra & doa doa suci, setelah selesai pendeta meminta agar Chunrinya di singkirkan, Pangeran Pratap tersenyum ke arah Ajabde tapi segera merubah ekspresinya ketika Ajabde menatapnya, Ajabde merasa terganggu dgn tingkah laku Pangeran Pratap yg suka sekali menggodanya, kemudian Ratu Hansa & Phool meminta Ajabde agar duduk di sebelah Pangeran Pratap seperti yg di minta oleh sang pendeta, kedua mempelai saling berpandang pandangan satu sama lain, sementara Pangeran Pratap masih terus menunjukkan muka yg menyebalkan bagi Ajabde. 

Puja pun mulai di lakukan, ketika mereka sedang berdoa, Ajabde mencoba berbisik pada Pangeran Pratap dgn nada suara yg sangat rendah “Pangeran Pratap, aku benar benar merasa malu atas semua yg telah aku katakan padamu, aku merasa sangat buruk, aku tdak tahu kalau semua kesalahanku akan sangat melukai kamu, aku mohon maafkanlah aku tapi jangan hukum aku dgn tdak bicara dgnku, kamu bisa berkata tdak utk pernikahan ini jika kamu memang menginginkannya, sekarang belum terlambat, aku tdak akan sedih, percayalah padaku tapi aku mohon katakanlah sesuatu” Pangeran Pratap yg semula hanya diam saja mendengarkan semua ucapan Ajabde hanya tersenyum, Ajabde semakin bingung di buatnya “Aku mengenalmu dgn sangat baik, beruntungnya aku & aku juga berterima kasih padamu karena akhirnya kita menikah juga, aku datang kesini utk mengetahui tentang kamu, kamu itu memiliki kecenderungan memikirkan hal hal sampai sekecil mungkin, aku benar benar yakin bahwa kamu akan melakukan hal yg sama setelah kejadian kemarin, kamu mungkin mengira kalau aku kecewa padamu & kamu pasti mengira kalau aku akan membatalkan pernikahan ini karena hal itu, benar?” bisik Pangeran Pratap dgn nada suara yg ada rendah “Pernikahan ini sangat penting utk mendapatkan persetujuan & pandangan utk apa pernikahan itu di selenggarakan, benar bukan?” Ajabde teringat pada kekhawatirannya yg berlebih lebihan pada kejadian itu & bagaimana dia telah melakukan hal yg sama persis, namun Ajabde menolak telah melakukan semua hal seperti itu, Pangeran Pratap hanya tersenyum, Pangeran Pratap sudah tahu kalau Ajabde tdak akan menerima hal itu begitu saja, Ajabde menyatakan kalau Pangeran Pratap selalu saja menemukan hal hal yg lucu sementara dirinya sedang gelisah. Sinopsis Mahaputra Episode 280 Part 1

Tak lama kemudian Ratu Hansa melakukan Gathbandhan (mengikatkan kain ke dua pengantin) akhirnya Ajabde & Pangeran Pratap saling memandang satu sama lain, mereka saling tersenyum, kemudian Pangeran Pratap memberikan sindoor berwarna merah terang di dahi Ajabde sebagai tanda kalau Ajabde sudah menjadi istri yg sah utk Pangeran Pratap, Phool yg sedari tadi melihat mereka berdua tersenyum bahagia sambil meneteskan air mata, semua orang merasa senang utk kedua pasangan ini, mereka berdua pun saling memandang satu sama lain lagi. Raja Mamrat Ji & Ratu Hansa Bai merasa terharu & bahagia, kemudian kedua mempelai diminta bediri utk saling bertukar kalung bunga, Pangeran Pratap yg lebih tinggi dari Ajabde mulai menggoda Ajabde, sebelum Ajabde mengalungkan Garland (kalung bunga) Pangeran Pratap sudah menundukkan kepalanya tapi ketika Ajabde hendak mengalungkan Garland, Pangeran Pratap malah menengadahkan kepalanya ke atas membuat Ajabde tdak bisa mengalungkan kalung bunga tersebut di leher Pangeran Pratap, semua orang tertawa melihat tingkah mereka, Ajabde mencoba kembali utk mengalungkan Garland kedua kalinya kemudian Ratu Hansa meminta Pangeran Pratap utk menundukkan kepalanya dgn bahasa tubuhnya, Pangeran Pratap menurutinya dgn menundukkan kepalanya sehingga Ajabde bisa mengalungkan Garland di lehernya, kemudian Pangeran Pratap mengalungkan Garland di leher Ajabde, taburan bunga mulai di taburkan kearah mereka dari setiap sudut, Pangeran Pratap mengatupkan kedua tangannya di depan dada, berterima kasih pada mereka semua & mengucap syukur utk pernikahannya ini sambil mengitari api suci itu bersama sama Ajabde 

Di kerajaan Mewar, Ratu Jaywanta sedang membantu Ratu Veebha (Istri muda Raja Uday Singh) berdandan dgn sangat cantik, Ratu Veebha terus memandanginya dgn kagum, sementara itu Jagmal (anak Bhatyani) sedang bermain main pedang yg terbuat dari emas, saat itu Ratu Bhatyani sedang berdandan ala pria dgn sorban diatasnya, ketika Ratu Bhatyani melihat Jagmal sedang bermain main dgn pedang, Ratu Bhatyani memintanya tapi Jagmal menolak, Jagmal lari keluar kamar ibunya, Ratu Bhatyani mengejarnya hingga akhirnya Ratu Bhatyani bisa menangkap Jagmal “Jagmal, dengarkan ibu, kenapa kamu melakukan kesalahan pada saat yg tdak tepat?” Ratu Bhatyani segera menutupi wajahnya kemudian membawa Jagmal pergi dari sana namun di tengah koridor Ratu Bhatyani berhenti ketika mendengar pembicaraan Ratu Jaywanta & Ratu Veebha di dalam kamar, kebetulan pintu kamar mereka terbuka, sehingga Ratu Bhatyani bisa mendengar dgn jelas, Ratu Veebha tahu kalau ini merupakan penghinaan baginya jika seseorang terus bertanya padanya ketika dirinya sedang dalam suasana hati yg tdak nyaman utk menjawabnya “Semuanya cukup sekarang, kakak, kamu telah membuat aku cemas sejak tadi pagi, kenapa kamu melakukan ini semua & mendadani aku seperti seorang pengantin baru ketika Pangeran Pratap & putri Ajabde sedang menikah? Apa maksudnya ini semua, kakak? Tolong katakan padaku” Ratu Jaywanta hanya tersenyum sambil mengambil sedikit Kajal (macam maskara bubuk yg utk mata) kemudian menempelkannya di belakang telinga Ratu Veebha “Malam ini kamu akan mendapatkan hakmu sebagai seorang istri, aku telah mempersiapkan kamar ini buat kamu & Rana Ji” tiba tiba pedang yg di pegang oleh Ratu Bhatyani jatuh & menimbulkan suara yg keras, Ratu Jaywanta & Ratu Veebha kaget & menoleh ke arah pintu dilihatnya Ratu Bhatyani sedang berdiri disana bersama Jagmal, kedua Ratu itu merasa heran begitu melihat Ratu Bhatyani berdandan seperti itu 

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top