Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 210, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 209! kali ini admin bagikan lagi episode 210 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #SALLYDIANDRA
Dikerajaan Mewar, semua orang memasuki ruangan aula utk Gangaur puja, dimana terdapat sebuah kolam yg penuh dgn air didalamnya, semua putri raja sudah berkumpul disana & menatap tajam dgn penuh harapan kearah Pangeran Pratap sambil mengikutinya dibelakang Pangeran Pratap, Ajabde juga sedang berjalan diruangan tersebut mengekor dibelakang Ratu Jaywanta, sementara Pangeran Pratap mengekor dibelakang Raja Uday Singh, mereka berdua berjalan bersebrangan ditepi kolam sambil saling melirik satu sama lain, kemudian semua orang berdoa didepan Gangaur Mata (patung boneka yg dibuat oleh Ajabde) saat itu Raja Uday Singh tdak melihat kehadiran Phool “Dimana putri Phool?” tak lama kemudian Phool memasuki ruangan tersebut sambil tersenyum manis pada semua orang, Raja Uday Singh tersenyum senang melihat calon menantu pilihannya, kemudian Ratu Jaywanta menceritakan pada semua orang tentang tujuan pemujaan tersebut “Jika seorang gadis melihat bayangan pria impiannya didalam pantulan air, maka pria tersebut akan selalu bersama dgnnya” semua putri raja nampak antusias dgn acara pemujaan itu, Ratu Jaywanta berbisik pada Ajabde “Ajabde, pergilah & berdoa!” Ajabde segera menuruti permintaan Ratu Jaywanta menuju ketepi kolam & berdoa, kemudian Ratu Jaywanta menyuruh Pangeran Pratap utk berjalan disekeliling tepi kolam,
Raja Uday Singh tahu rencana Ratu Jaywanta, Raja Uday Singh juga tdak mau kalah, Raja Uday Singh juga berbisik ke Phool “Phool, kau juga pergi & lakukan pujamu” bergegas Phool juga menuruti permintaan Raja Uday Singh, sementara pada saat itu ketika Ajabde hendak menaruh lampu diya dikolam, tiba-tiba Pangeran Pratap melintas dibelakangnya sehingga bayangan tubuhnya terpantul diair kolam itu, Ajabde tertegun ketika melihat bayangan Pangeran Pratap, Ajabde terlihat cemas, smentara pada saat itu Phool berusaha menyingkirkan semua putri raja yg ada disana yg sedang mengambil nampan aarti satu per satu, semua putri raja mengeluh atas tindakan Phool, kemudian Raja Uday Singh berkata “Phool, pergilah & berdoalah dgn Ajabde” ujar Raja Uday Singh sambil menunjuk Ajabde yg sedang berdoa, Phool kembali menuruti permintaan Raja Uday Singh, Phool duduk disebelah Ajabde, tak lama kemudian ketika Phool sedang berdoa, Phool melihat bayangan Pangeran Pratap didalam air, Phool terkejut kemudian mengutarakannya dgn nada senang sambil menoleh kearah Pangeran Pratap, Pangeran Pratappun berbalik & menatap kearah mereka berdua, setelah itu kembali berjalan, Phool benar-benar tdak menyangka kalau dirinya melihat bayangan Pangeran Pratap didalam air, Ajabde hanya bisa terdiam & cemas
Setelah Ratu Jaywanta selesai melakukan pemujaan utk keluarganya, saat itu Ratu Jaywanta & Raja Uday Singh kembali berselisih pendapat tentang Pangeran Pratap, Phool & Ajabde, Pangeran Pratap menghampiri mereka sambil membawakan air utk ibunya “Aku hanya mengirimkan Pangeran Pratap utk berkeliling ditepi kolam, tdak lebih” ujar Ratu Jaywanta sambil membasuh kaki Raja Uday Singh, Raja Uday Singh memberikan restu Ratu Jaywanta “Aku yakin kau pasti akan mendapatkan menantu yg sangat sempurna nanti” ujar Raja Uday Singh sementara Ajabde berkata pada dirinya sendiri ketika teringat bayangan Pangeran Pratap yg dilihatnya didalam kolam “Apa yg aku lakukan disini?” Phool yg masih terkenang-kenang akan bayangan Pangeran Pratap yg dilihatnya dikolam, nampak ingin selalu membicarakan hal tersebut “Ajabde, aku belum pernah melihat bayangan Pangeran Pratap, kalau kau, bayangan siapa yg kau lihat didalam air?” Ajabde hanya diam saja tdak menjawab pertanyaan Phool, kemudian Ajabde segera meninggalkan Phool dgn perasaan kesal tiba-tiba berpapasan dgn Pangeran Pratap hingga menumpahkan wadah air yg dibawa oleh Pangeran Pratap hingga membasahi kaki Pangeran Pratap “Oooh maaf, aku tdak sengaja” ujar Ajabde sambil berlalu meninggalkan Pangeran Pratap, Ratu Jaywanta & Raja Uday Singh melihat insiden tersebut, Ratu Jaywanta tersenyum senang
Para prajurit Jalal mengelu-elukan nama Jalal “Hidup yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad! Hidup yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad! Hidup yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad!” Jalal tersenyum senang “Aku tahu, kalian semua ini sangat hebat tapi kalian harus menunjukkan keberanian kalian” ujar Jalal bangga, kemudian Jalal mengatakan pada Bhairam Khan tentang strategi yg akan dia lakukan nanti, Bhairam Khan mengungkapkan strategi Jalal pada semua prajurit, salah satu prajurit datang terlambat & berkata “Maafkan aku, yg Mulia, aku datang terlambat”, “Aku disini bukan utk mengampunimu!” ujar Jalal sambil membunuh prajurit itu “Tdak ada seorangpun yg akan pulang kerumah & tdak ada seorangpun yg akan menghubungi keluarganya, kita harus bisa melumpuhkan daerah Rajputana yg terdekat segera!” bentak Jalal lantang
Raja Uday Singh, Ratu Jaywanta & Pangeran Pratap sedang menikmati makanan mereka “Kita harus membawa pengantin perempuannya utk Pangeran Pratap, Rana Ji”, “Aku tdak akan memilih pengantin perempuan hanya utk ini” ujar Raja Uday Singh “Kenapa kalian berdua selalu bertengkar?” Pangeran Pratap merasa bingung dgn tingkah kedua orangtuanya yg selalu berbeda pendapat “Pangeran Pratap, katakan pada ayahmu, dgn siapa kau ingin menikah?” tanya Ratu Jaywanta, sementara itu dikamar Phool, Phool juga menanyakan tentang makan siang pada Ajabde, Ajabde menolak utk makan “Ajabde, aku tdak ingin makan siang sendirian” pinta Phool dgn wajah kesal sambil duduk menjauh dari Ajabde ditepi tempat tidur, sedangkan ditempat Pangeran Pratap & kedua orangtuanya, Ratu Jaywanta mengungkapkan pendapatnya tentang Phool “Aku tdak mengatakan kalau Phool itu gadis yg tdak baik tapi aku merasa kalau Ajabde itulah yg tepat & sempurna utk Pangeran Pratap” Raja Uday Singh menggelengkan kepalanya “Tapi sayang sekali, Maharani Jaywanta, aku telah memutuskan hubungan Pangeran Pratap dgn kerajaan Marwar hanya utk Rajputana” ujar Raja Uday Singh tak kalah sengit “Aku tetap akan menikahkan Pangeran Pratap dgn Ajabde!” ujar Ratu Jaywanta lantang “Phool Kanwar!”, “Ajabde!” ayah & ibu Pangeran Pratap saling bersahut sahutan dgn pendapat mereka masing-masing
Pangeran Pratap segera mengakhiri pertikaian kedua orang tuanya & berkata “Cukup! Aku tdak ingin menikah gadis manapun, tdak itu Ajabde atau Phool Kanwar atau gadis yg lain! ayah mengatakan tentang pernikahan yg berujung pada penyatuan Rajputana tapi ayah bertengkar hanya pada satu permasalahan saja” ujar Pangeran Pratap kesal kemudian pergi dari sana tanpa menyentuh makanannya sedikitpun, sepeninggal Pangeran Pratap, Ratu Jaywanta menangis, Raja Uday Singh merasa heran “Maharani Jaywanta, kenapa kau menangis?”, “Kau tdak mencintai aku, Rana Ji” Ratu Jaywanta mulai merajuk “Baiklah, aku akan memikirkan tentang hal ini” ujar Raja Uday Singh. Sinopsis Mahaputra Episode 210
Dikamar Phool “Aku pernah mendengar meskipun kita tetap menahan kelaparan maka sinar diwajah kita akan benar-benar hilang” ujar Phool “Baiklah, kalau begitu aku akan ikut dgnmu” Ajabde & Phool kemudian keluar kamar hendak menikmati makan malam mereka, dikoridor istana mereka berdua berpapasan dgn Pangeran Pratap, Pangeran Pratap hanya terdiam sambil memperhatikan mereka berdua kemudian berlalu begitu saja tanpa menyapa Phool ataupun Ajabde, Phool & Ajabde merasa bingung “Ada apa dgn dia? Apa yg terjadi pada Pangeran Pratap?” tanya Phool cemas, kemudian mereka berdua segera menuju kedapur dimana ada Ratu Jaywanta & Ratu Sajja Bai “Apakah Pangeran Pratap tdak makan tadi?” Phool terkejut ketika mendengar ucapan Ratu Sajja Bai “Apa? Pangeran Pratap tdak makan?” Ratu Sajja mengiyakan “Dia tdak makan itu karenamu” ujar Ratu Sajja
Sementara itu dikoridor istana, semua putri raja sedang bersenda gurau dgn Ajabde “Aku senang kalau akhirnya Pangeran Pratap tdak jadi menikah dgn salah satu diantara kalian” ujar Ajabde, para putri raja malah menggoda Ajabde, Ajabde segera meninggalkan mereka menuju ke Dangal tempat latihan Pangeran Pratap, disana Ajabde melihat Pangeran Pratap yg saat itu sedang berada di Dangal, Pangeran Pratap sedang mengendarai kuda & berlatih dgn pedangnya “Dia tdak makan kemudian langsung melakukan latihan bertarung dgn senjatanya” bathin Ajabde dalam hati, Pangeran Pratap terus berkeliling mengendarai kudanya dgn mengambil senjatanya, Ajabde terus memperhatikan Pangeran Pratap hingga akhirnya Pangeran Pratap menyadari kalau Ajabde melihatnya sedari tadi, Pangeran Pratap langsung turun dari kudanya sambil tersenyum senang & berjalan kearah Ajabde namun ternyata Ajabde tdak ada disana, Ajabde telah pergi menghindari Pangeran Pratap
Dikoridor istana, ketika Ratu Jaywanta hendak memberikan makanan pada Pangeran Pratap, tiba-tiba ditengah jalan, Ajabde muncul dgn sepiring makanan menuju kekamar Pangeran Pratap, Ratu Jaywanta segera bersembunyi dibalik tirai ketika Ajabde merasa ada seseorang dibelakangnya kemudian Ajabde melanjutkan perjalanannya kekamar Pangeran Pratap “Rupanya Ajabde pergi memberikan makanan utk Pangeran Pratap” namun ternyata ditengah jalan Ajabde berhenti, dirinya teringat kalau dia tdak berhak melakukan hal ini, hanya Phool yg bisa melakukan, Ajabde segera berbalik menuju kekamar Phool, sesampainya dikamar Phool “Phool, pergilah & bawakan makanan ini kekamarnya Pangeran Pratap” pinta Ajabde “Tdak! Aku tdak akan pergi kekamarnya, Ajabde, Pangeran Pratap tdak mau melihatku sama sekali, dia selalu memikirkan hal lain, katakan padaku, Ajabde, apa yg harus aku lakukan?” Ajabde tersenyum “Kalau begitu pergilah & berikan makanan ini pada Pangeran Pratap, lakukan apa yg aku katakan” ujar Ajabde sambil memberikan piring berisi makanan itu ke Phool, Phool terhenyak
Sementara itu Ratu Sajja sedang berada didapur, pelayan mengabarkan padanya kalau Raja Uday Singh akan memasuki dapur, Ratu Sajja Bai sangat senang mendengarnya & menyuruh semua pelayannya pergi meninggalkannya, begitu Raja Uday Singh muncul didapur, Ratu Sajja Bai meminta maaf pada suaminya “Rana Ji, aku minta maaf jika aku telah melakukan kesalahan”, “Rani Sajja Bai, aku ingin ngobrol dgnmu saat ini” ujar Raja Uday Singh, saat itu Phool sudah bertemu dgn Pangeran Pratap “Pangeran Pratap, kau harus makan, kau belum menyentuh makananmu sama sekali” ujar Phool sedih “Aku akan makan nanti, kau pergilah saja” ujar Pangeran Pratap dingin sambil memperhatikan peta didinding kamarnya kemudian ketika Pangeran Pratap hendak pergi dari kamarnya, Phool segera berkata “Pangeran Pratap, sebenarnya ini ide Ajabde yg memintamu utk makan, aku hanya melaksanakan saja” Pangeran Pratap berbalik & menatap Phool tajam “Berikan padaku, aku akan makan makanan ini” Pangeran Pratap kemudian mulai menikmati makanannya “Bolehkah aku duduk disini?” Pangeran Pratap hanya mengangguk
Diteras Raja Uday Singh sedang ngobrol dgn Ratu Sajja Bai “Rani Sajja Bai, kau tahu kalau aku tdak bisa hidup tanpa Maharani Jaywanta, meskipun jika aku bertengkar dgnnya” sementara itu Phool masih memperhatikan Pangeran Pratap yg sedang makan “Pangeran Pratap, aku ingin bertanya sesuatu padamu, apakah kau mencintai seorang gadis?” Pangeran Pratap hanya terdiam, sementara itu kembali keteras Ratu Sajja Bai berusaha memahami perasaan suaminya “Aku tahu kau pasti merindukan Ratu Bhatyani” Raja Uday Singh kesal karena bukan itu tujuan pembicaraan mereka kali ini, Raja Uday Singh ingin mendapatkan dukungan dari Ratu Sajja Bai tentang Phool Knawar “Ratu Sajja Bai, kau harus memilih Phool Kanwar utk kebaikan kedua daerah, aku tdak ingin melepaskannya dari tanganku”, sementara ditempat Pangeran Pratap “Kenapa kau bertanya demikian, Phool?” Phool tersenyum seraya berkata “Aku tahu ini akan terjadi & kau telah selesai menikmati makananmu” sesaat Pangeran Pratap merenung & berkata dalam hati “Aku benar kalau Ajabde pasti akan mengirimkan makanan ini utkku” bathin Pangeran Pratap dalam hati
Ratu Jaywanta sedang melakukan puja pada Dewa matahari & menunggu matahari terbenam, tepat pada saat itu Raja Uday Singh menghampirinya & berkata “Kau tahu Maharani Jaywanta kalau kita melupakan ibunya Pangeran Pratap yg satu lagi” Ratu Jaywanta langsung memikirkan Ratu Bhatyani “Utk siapa kau bicara, Rana Ji?”, “Maksudku Ratu Sajja Bai, Maharani Jaywanta, biarkan dia mengutarakan pendapatnya” ujar Raja Uday Singh
Sementara itu dikamar Ratu Jaywanta, Ratu Jaywanta sedang ngobrol dgn Ratu Sajja Bai “Kakak, aku menyukai Phool Kanwar” ujar Ratu Sajja Bai “Aku tdak percaya kau mengatakan seperti itu, Rani Sajja, katakan padaku dari hatimu yg paling dalam, siapa yg kau pilih? Kau tahu kalau Pangeran Pratap & Ajabde itu saling menyukai satu sama lain?” Ratu Sajja Bai nampak terkejut “Benarkah itu, kakak? Aku akan bertanya langsung pada Pangeran Pratap!”.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 211