Sinopsis Mahaputra Episode 79

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 79, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 78! kali ini admin bagikan lagi episode 79 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Agustus 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra!
Sinopsis Mahaputra Episode 79

Malam itu Pangeran Pratap sedang menuju kerumahnya sendiri, sepulang dari memenuhi undangan makan malam dirumah keluarga Chakrapani, ketika dalam perjalanan, Pangeran Pratap merasa ada seseorang yg menguntitnya dari belakang, namun dirinya juga teringat pada cerita orang-orang didesa yg mengatakan ada seekor harimau sipemakan manusia yg sedang berkeliaran dihutan & mengincar mangsanya, Pangeran Pratap merasa mungkin saja harimau itu yg menguntitnya. Suatu malam, Pangeran Pratap mendengar suara ibunya, Ratu Jaywanta, yg memanggil-manggil namanya, Pangeran Pratap berusaha mencari-cari ibunya disebuah ruangan yg gelap sambil membawa sebuah obor, Pangeran Pratap juga memanggil-manggil ibunya, tak lama kemudian dilihatnya ibunya sedang berdiri disana sambil terus memanggil dirinya, Pangeran Pratap segera menghampiri ibunya, dilihatnya ibunya sedang memegang sebuah belati yg menancap diperutnya, Pangeran Pratap terkejut & tak lama kemudian Ratu Jaywanta terkulai lemas & terjatuh, Pangeran Pratap segera bangun dari tidurnya, Pangeran Pratap baru menyadari kalau tadi dirinya baru saja mengalami mimpi buruk, Pangeran Pratap mencoba mencari belatinya dari balik tumpukan baju yg dijadikannya sebagai bantal, Pangeran Pratap menemukan belati itu & membuangnya ketanah dgn perasaan ngeri. 

Dari arah luar rumahnya, Pangeran Pratap mendengar ada suara orang-orang yg menangis, Pangeran Pratap segera keluar dari rumahnya & mencari tahu apa yg terjadi, ternyata anak kecil yg ditemuinya kemarin malam didalam hutan telah menghilang & warga desa menduga kalau anak kecil itu telah dibawa oleh harimau si pemakan manusia yg berkeliaran dihutan, akhirnya Pangeran Pratap memutuskan utk mencari anak kecil itu bersama sama dgn warga desa yg lain. Sinopsis Mahaputra Episode 79

Sementara itu Delhi, ditempat jalal, Maham Angga & Jalal sedang berbincang-bincang diruangan pribadi Jalal, saat itu Jalal sedang duduk dibelakang mejanya sambil memegang belati & memperhatikan sesuatu dimejanya dgn tatapan tajam “Jalal, seekor singa tdak memangsa setiap hewan utk membuktikan keunggulannya, dia hanya meneror dgn menyerang satu hewan saja & menetapkan sebuah contoh utk yg lainnya” Maham Angga rupanya memberikan nasehatnya pada Jalal utk melakukan kemenangan yg sama seperti seekor singa dgn menguasai Rajput, tepat pada saat itu Ibu Ratu Hamida (ibu kandung Jalal) menemui mereka dgn bertanya “Maham Angga kenapa kau meracuni pemikiran Jalal utk melawan Rajput?” Jalal sangat senang ketika melihat ibunya datang menemuinya saat itu, Jalal langsung memberikan salam dgn mencium kedua tangan ibunya, Maham Angga memberikan salam pada Ratu Hamida, Ratu Hamida membalas salam Maham Angga, kemudian Ratu Hamida menceritakan pada Jalal bagaimana dulu Raja Rajput yg bernama Raja Umerkot memberikan tumpangan selama kehamilannya ketika Ratu Hamida sedang mengandung Jalal & bagaimana dulu Jalal dilahirkan disebuah kerajaan Rajput, Jalal sangat terkejut mendengarnya “Ya itu memang benar, Jalal memang dilahirkan disalah satu kerajaan Rajput tapi dia tdak bisa menjauhi dirinya dalam memenuhi keinginan terakhir ayahnya yg telah meninggal, Ratu Hamida, pembentukan aturan Mughal diseluruh Hindustan akan sangat mungkin jika Rajput ditaklukkan!” ujar Maham Angga dingin, kemudian berlalu meninggalkan Ratu Hamida, Jalal mengikutinya dibelakang sementara Ratu Hamida tertegun mendengar ucapan Maham Angga. 

Pangeran Pratap sedang melanjutkan pencariannya didalam hutan utk mencari anak kecil yg hilang, Pangeran Pratap menemukan jejak kaki harimau yg menuntun mereka kesebuah potongan kain & salah satu warga desa yg bersama Pangeran Pratap saat itu menyatakan kalau kain itu adalah pakaian dari anak kecil yg hilang tersebut, Pangeran Pratap teringat ketika dia bertemu dgn anak kecil itu, ketika dia menggendongnya dibelakang. Pria yg bersama Pangeran Pratap tadi merasa ketakutan, dia takut bahaya akan datang padanya sesaat lagi “Pangeran Pratap, aku minta ijin kalau aku mau kembali pulang kedesa saja” Pangeran Pratap bisa memahami kepanikan & ketakutan yg mendera pria ini, Pangeran Pratap segera mengambil belatinya & diberikannya belati itu pada orang tersebut sebagai keamanannya dijalan nanti & menyuruh pria itu pergi dari sana. Pangeran Pratap kemudian melakukan pencariannya seorang diri & tak berapa lama, Pangeran Pratap menemukan jenazah anak kecil sedang teronggok dibawah pohon, Pangeran Pratap bisa mengenali kalau jenazah itu adalah anak kecil yg kemarin ditemuinya didalam hutan, Pangeran Pratap menangis sedih, tepat pada saat itu segerombolan orang-orang berpakaian putih sedang memperhatikan Pangeran Pratap dari atas pohon. Ketika Pangeran Pratap sedang meratapi kepergian sianak kecil tersebut, tiba-tiba dirinya diserang oleh beberapa anak panah yg dilesatkan kearahnya, orang-orang berpakaian putih itulah yg memanahnya sedari tadi dari atas pohon. Sinopsis Mahaputra Episode 79

Pangeran Pratap berusaha bekelit dari serangan panah mereka “Hei kalian para pengecut! Kalau berani ayo keluar sekarang juga! Ayo keluar! kalau berani hadapi aku! Jangan bersembunyi seperti itu!” ujar Pangeran Pratap lantang, namun sayangnya ketika Pangeran Pratap maju selangkah, Pangeran Pratap masuk dalam jebakan mereka, kaki Pangeran Pratap segera ditarik keatas hingga membuatnya tergantung dgn kepala dibawah, orang-orang berpakaian putih itu segera turun dari atas pohon & menghampiri Pangeran Pratap “Tolong, aku mohon lepaskan aku” ujar Pangeran Pratap dgn mengiba, namun orang orang itu tdak mengenali Pangeran Pratap sebagai putra mahkota, ketua kelompok orang tersebut berkata “Ini tdak menjadi masalah kalau kau adalah kepala desa atau seorang pangeran kerajaan, peraturan tetap sama disini & peraturan dihutan, jika ada seseorang yg memasuki hutan tanpa permisi maka dia harus membayar utk itu!” ujar sang ketua “Aku datang kesini utk mencari & membunuh harimau sipembunuh manusia, dia telah mengganggu warga desa & dia juga telah membunuh temanku” bela Pangeran Pratap, akhirnya sang ketua melepaskan Pangeran Pratap tapi dgn sebuah peringatan jangan sampai Pangeran Pratap bertemu lagi dengannya dihutan. 

Keesokan harinya didesa, semua orang berkumpul mengitari mayat anak kecil yg dibunuh oleh harimau, ibu anak kecil itu meratapi kematian anaknya, Pangeran Pratap juga ada disana “Aku menginginkan keadilan atas kematian anakku” pintu ibu si anak tadi tapi warga desa malah memprotesnya “Pangeran Pratap ini adalah tamu kita & kita sendiri juga tdak bisa membahayakan nyawa Pangeran Pratap utk kepentingan kita, dia telah cukup menderita utk membawa kembali mayat anakmu ini dari hutan yg berbahaya itu, kita seharusnya tdak mengharapkan sesuatu yg lebih dari dirinya & kita harus menerima & pasrah pada nasib kita sendiri dimana kita tinggal didesa ini dgn perasaan takut & terancam akan keganasan Harimau si pemakan manusia itu” ujar salah satu warga “Aku janji aku akan membunuh harimau itu & memberikan keadilan utk ibu yg sedang berduka ini!” ujar Pangeran Pratap mantap 

Dikerajaan Mewar, Chakrapani segera menemui Ratu Jaywanta, ibu kandung Pangeran Pratap, Chakrapani menduga kalau Ratu Jaywanta pasti terlibat dgn pengasingan Pangeran Pratap dari istana tapi sejurus kemudian Chakrapani bertanya-tanya “Kalau Ratu Jaywanta terlibat dgn pengasingan Pangeran Pratap tapi kenapa saat ini Ratu Jaywanta ingin tahu tentang keadaan Pangeran Pratap?” bathin Chakrapani dalam hati “Chakrapani, sebagian diriku telah hilang bersama-sama dgn ketidak hadiran Pangeran Pratap diistana ini” ujar Ratu Jaywanta sedih “Saat ini Pangeran Pratap hidup sebagai rakyat biasa, ratu, sepertinya dia berharap & dalam rentang waktu yg cukup singkat, dia telah menjadi idola dimata warga desa, apalagi Pangeran Pratap juga berjanji akan membunuh harimau si pemakan manusia” ujar Chakrapani, tiba-tiba Ratu Jaywanta teringat akan ancaman Ratu Bhatyani kemarin ketika mereka sedang bermain dadu “Ratu Jaywanta, Pangeran Pratap itu harus dihentikkan karena itu sangat beresiko sekali kalau ingin membunuh hewan buas itu, aku juga telah memperingati Pangeran Pratap soal ini” ujar Chakrapani cemas “Aku kenal betul siapa Pangeran Pratap, aku mengetahuinya dgn baik, dia bisa pergi kebatas tertentu utk menjamin keamanan rakyatnya, aku tdak takut kalau Pangeran Pratap akan menyerang harimau itu” ujar Ratu Jaywanta tenang “Karena yg lebih aku takutkan adalah Ratu Bhatyani, dialah nanti yg akan mengganggu kehidupan Pangeran Pratap” bathin Ratu Jaywanta sedih.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top