Sinopsis Mahaputra Episode 81

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 81, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 80! kali ini admin bagikan lagi episode 81 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Agustus 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra!
Sinopsis Mahaputra Episode 81

Episode dimulai ketika pasukan Mughal bersama Bhairam Khan mulai meninggalkan benteng Chittor, dari tempatnya berdiri, Pangeran Pratap berusaha utk melempari Bhairam Khan dgn sebuah batu, ketika batu itu dilempar ternyata Bhairam Khan berhasil menangkap batu tersebut dgn sigap sambil memandang marah kesekelilingnya “Siapa ini yg telah melemparkan batu ini kearahku? Jangan jadi pengecut! Kalau kau berani, keluarlah & menghadap didepanku sekarang juga!” Pangeran Pratap segera menghadap kedepan Bhairam Khan yg saat itu masih menunggangi kudanya “Aku ada disini!” tantang Pangeran Pratap, Bhairam segera menoleh & dilihatnya ada seorang anak kecil yg berdiri menantang didepannya “Sebutkan namamu sebelum aku membunuhmu!” ujar Bhairam Khan sambil turun dari kudanya & memperhatikan Pangeran Pratap dari atas hingga bawah

“Kau seharusnya berfikir utk menyelamatkan nyawamu sendiri dari seorang Rajput!” ujar Pangeran Pratap lantang “Mengapa kau menyerang aku dari belakang jika kau memang seorang Rajput?” ejek Bhairam Khan “Itulah sebabnya akhirnya aku muncul didepanmu!” tepat pada saat itu dua orang prajurit Mughal maju menyerang Pangeran Pratap, Pangeran Pratap dgn sigap segera menghindar & berhasil melumpuhkan mereka dgn mengambil salah satu pedang mereka, Bhairam Khan melihatnya dgn tatapan heran tak lama kemudian para prajurit yg lain hendak menyerang Pangeran Pratap, namun Bhairam Khan melarang mereka mendekat & membantunya “Ini adalah pertarungan antara aku & anak ini, kalian tdak usah ikut campur!” bentak Bhairam Khan pada pasukannya yg berdiri dibelakangnya, tak lama kemudian Bhairam Khan menyerang Pangeran Pratap & duel diantara merekapun tak terelakkan, Bhairam sangat terkesan dgn keberanian & kemampuan Pangeran Pratap, beberapa kali Pangeran Pratap mampu menghindar dari sabetan pedangnya. Sinopsis Mahaputra Episode 81

Dikerajaan Mewar, ketika Raja Uday & Ravatji sedang berdiskusi bersama para petinggi Mewar, salah seorang pelayan mereka mengabarkan pada Raja Uday kalau saat ini Pangeran Pratap sedang bertarung dgn Bhairam Khan, mereka semua terkejut, Raja Uday secepat kilat meninggalkan istana bersama para menteri & pasukannya. 

Sementara itu, ketika Pangeran Pratap sedang bertarung dgn Bhairam Khan tiba-tiba pedang yg dipegangnya terlepas dari tangannya & terjatuh ditanah, Pangeran Pratap tertegun melihatnya, Bhairam Khan terus menerus mencoba utk membunuh Pangeran Pratap namun Pangeran Pratap berhasil menghindar hingga akhirnya Pangeran Pratap berhasil mengambil pedangnya yg jatuh tadi, kembali Bhairam Khan terkesan dgn keahlian Pangeran Pratap & memberikan pujian pada kemampuannya mengelak setiap sabetan pedangnya, & ketika Bhairam Khan hendak melukai leher Pangeran Pratap tepat pada saat itu seseorang memegang tangannya, yg ternyata adalah Raja Uday, Bhairam Khan terkejut. “Bhairam Khan! Aku tdak akan membiarkan warga negara Mewar dibunuh diwilayahku “Aku akan menyeret keluar anak ini kepinggiran kerajaan kemudian membunuhnya!” ujar Bhairam Khan kesal “Bhairam Khan, aku peringatkan padamu kalau kau masih berada diperbatasan Mewar, aku masih bisa mendapatkanmu & jika aku mau aku bisa saja membunuh pasukanmu dalam sekejap pada saat itu juga! Aku harap kau tdak keluar dari batasanmu & tetap pada perilakumu sebagai seorang utusan kesultanan Mughal & tdak menciptakan perang dalam keadaan seperti ini” ujar Uday Singh tak kalah lantang, 

Bhairam Khan segera melepaskan tangan Raja Uday seraya berkata “Kaisar Mughal yg Mulia Raja Jalal akan menganggap aku sebagai ayahnya & tdak akan pernah bertanya pada semua keputusanku!” ujar Bhairam Khan sengit “Pada kondisi seperti ini, tanggung jawabku meningkat, aku tdak akan menyalahgunakan kekuasaanku & aku tetap menghormati dia sebagai Raja” ujar Raja Uday “Panglima Bhairam Khan, lupakanlah insiden ini & kembalilah ke Agra & berjanjilah utk menguburkan peristiwa ini selama-lamanya sehingga tdak ada seorangpun yg akan pernah mengetahuinya” pinta Ravatji, Bhairam Khan yg saat itu masih menahan marah segera meninggalkan mereka tapi kemudian menoleh & memberikan peringatan pada Pangeran Pratap “Aku akan selalu mengingat penghinaan ini selama-lamanya! Seseorang yg berani menantang Bhairam Khan tdak akan hidup lebih lama lagi!” tepat pada saat itu iring-iringan tandu Ratu Jaywanta sedang melintas ditempat tersebut, melihat ada anak & suaminya, Ratu Jaywanta segera meminta berhenti & melihat mereka dari kejauhan, tak lama kemudian Bhairam Khan meninggalkan tempat itu bersama pasukannya. Raja Uday memandang Pangeran Pratap dgn tatapan marah namun tdak ada satupun kata-kata yg keluar dari mulutnya, kemudian Raja Uday juga segera meninggalkan tempat tersebut bersama dgn para menteri & pasukannya, Pangeran Pratap hanya bisa terdiam melihat kepergian ayahnya. 

Sepeninggal Raja Uday, Chakrapani segera menghampiri Pangeran Pratap seraya berkata “Pangeran Pratap, kalau kau ingin bunuh diri maka lebih baik katakan dulu padaku” Pangeran Pratap tersenyum mendengarkan ucapan temannya itu “Chakrapani, cara terbaik untukku agar tetap hidup dgn aman adalah dgn tdak tinggal bersamamu sama sekali” Chakrapani tertegun “Tapi itu tdak mungkin, Pangeran Pratap!” kemudian mereka berdua tertawa bersama-sama. Sinopsis Mahaputra Episode 81

Di istana Mewar, Ratu Bhatyani menemui Ratu Jaywanta dikamarnya & berkata “Sepertinya kasih sayangmu itu palsu utk Pangeran Pratap” Ratu Jaywanta dgn tenang menjawab “Jangan menyalah gunakan kasih sayangmu, Ratu Bhatyani”, “Bagaimana bisa Pangeran Pratap menantang orang yg dianggap paling kuat dikesultanan Mughal setelah Jalal? Dia telah melanggar hidupnya sendiri dgn hidup seperti rakyat biasa yaitu dgn menantang bertarung & ini sudah dimulai utk mendapatkan pujian dari orang lain” Ratu Bhatyani secara terang-terangan mengejek Pangeran Pratap “Yang aku tahu, dia bisa saja pergi sejauh mungkin utk memenuhi ambisi & mencapai tujuannya” ujar Ratu Jaywanta “Aku senang mendengarnya tapi aku tdak mendengar adanya pujian utk Pangeran Pratap dari kerajaan” ujar Ratu Bhatyani kemudian berlalu meninggalkan Ratu Jaywanta yg terlihat kembali khawatir 

Diruang sidang, Raja Uday sedang mendiskusikan insiden barusan bersama para menterinya, mereka mengatakan pada Raja Uday kalau kejadian ini mungkin mempengaruhi skenario politik Mewar karena bagaimanapun Bhairam Khan bukanlah orang yg bisa dihina secara enteng seperti itu “Pangeran Pratap memang telah bertindak seperti Rajput yg menghargai dirinya sendiri didepan Bairam Khan namun konsekuensi dari tindakannya ini tdak akan menyenangkan” ujar salah seorang menteri “Aku mendukung pada apa yg telah Pangeran Pratap lakukan ke Bhairam Khan, melihat bahwa apa yg dilakukan oleh Pangeran Pratap, seharusnya dilakukan oleh kita, tapi kita bisa melakukannya karena kita terikat pada kode etik perilaku kerajaan, sebenarnya aku juga ingin mengajarkan pada Bhairam Khan pelajaran yg baik ketika dia menghina Rajput diruang sidang kehormatan” semua menteri rupanya setuju dgn pendapat Raja Uday, tak lama kemudian seorang pelayan menemui Raja Uday & mengabarkan kalau Ratu Jaywanta ingin bertemu dengannya segera. 

Sementara itu ditempat Pangeran Pratap, Pangeran Pratap sedang membuat senjata, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumahnya, dgn hati-hati Pangeran Pratap segera membuka pintu rumahnya sambil membawa belati ditangannya, tiba-tiba Chakrapani masuk & meminta Pangeran Pratap utk keluar rumah, ketika Pangeran Pratap keluar dari rumahnya, dilihatnya warga desa sedang berkumpul didepan rumahnya sambil membawakan hadiah untuknya “Pangeran Pratap, kami yakin setelah melihat kau bertarung dgn Bhairam Kan tadi, kami yakin kalau hanya kau yg bisa menyelamatkan kami dari serangan harimau pemakan manusia itu” Pangeran Pratap tersenyum seraya berkata “Aku memang sudah merencanakan hal ini utk memburunya” kemudian Pangeran Pratap berbalik masuk kerumahnya & kembali kehadapan warga desa sambil menunjukkan sebuah senjata yg baru dibuatnya utk tujuan tersebut, semua warga desa merasa senang melihatnya.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top