Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 2

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 2, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 1! kali ini admin bagikan lagi episode 262 Part 2 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Desember 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Sally Diandra
Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 2

Di kerajaan Bijolia, di halaman istana, Pangeran Pratap benar benar tdak percaya begitu mendengar ucapan Ajabde “Bagaimana bisa kamu menikah dgn orang lain, Ajabde? Jangan pikirkan apa yg akan terjadi padaku tapi pikirkanlah tentang dirimu sendiri, kamu akan menangis terus sepanjang hidupmu, apakah kamu ingin menghabiskan seluruh kehidupanmu seperti itu?” ujar Pangeran Pratap cemas “Pangeran Pratap, lebih baik kamu mengontrol dirimu sendiri” namun Pangeran Pratap menolak permintaan Ajabde “Aku tdak kekurangan apapun, aku adalah Pangeran Pratap Singh yg mendapatkan penghargaan tertinggi di seluruh negeri Rajputana, ibuku mengatakan padaku kalau aku ini adalah keturunan dari Maharaja Ram, bahkan kedua orang tuamu, Raja Mamrak Ji & Ratu Hansa Bai berfikir kalau aku ini memiliki nilai yg sangat bagus, kamu lihat kan dalam pemujaan Gandharv? dimana banyak para putri raja yg mengantri dibelakangku utk menikah dgnku tapi aku tdak menyukai salah satu diantara mereka seperti aku menyukai kamu, jadi kenapa kamu dgn mudahnya mau saja menikah dgn orang lain? Aku tdak mau mendengarkan kamu, Ajabde! Aku telah memutuskan utk menikah dgnmu, sekarang aku hanya akan menikah dgnmu saja!” 

Tepat pada saat itu Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani menghampiri mereka, kedua ratu culas ini tdak suka melihat kebersamaan Pangeran Pratap & Ajabde, ketika kedua ratu culas ini bertanya tentang kebersamaan mereka berdua, Ajabde berbohong pada mereka dgn berkata “Kami baru saja sampai disini, Maharani”, “Ajabde, pangeran Toranmal ingin melihat pantulan wajahmu di air, pergilah kesana” Ajabde menuruti perintah Ratu Uma Devi, Pangeran Pratap juga ingin ikut menemani Ajabde “Aku ikut, aku juga ingin melihat siapa laki laki yg beruntung ini” kedua ratu culas itu menyetujuinya & membiarkan mereka pergi berdua seraya berkata “Selama ini dia kan temanmu juga, jadi kamu bisa menemaninya” dgn bahasa tubuhnya Pangeran Pratap mempersilahkan Ajabde utk berjalan terlebih dulu, Ajabde langsung berjalan meninggalkan kedua ratu culas itu, Pangeran Pratap mengekornya di belakang, sepeninggal mereka berdua, Ratu Bhatyani merasa heran “Kakak, kenapa kamu mengijinkan mereka pergi bersama sama?” tanya Ratu Bhatyani cemas sambil memperhatikan kepergian Ajabde & Pangeran Pratap yg berjalan saling bersisian “Segalanya akan terjadi menurut harapanku sekarang, Bhatyani, aku mengirimkan mereka berdua kesana bersama sama karena inilah saatnya utk membalas airmata Phool yg telah keluar selama ini” ujar Ratu Uma Devi 

Raja Mamrak Ji mengajak pangeran Toranmal pergi ke suatu ruangan dimana di ruangan itu nanti dia bisa melihat pantulan wajah Ajabde, Raja Mamrak Ji menyuruh Toranmal utk menunggu kedatangan Ajabde, kemudian Raja Mamrak Ji berlalu meninggalkan ruangan tersebut, sementara Toranmal menunggu kedatangan Ajabde dgn harap harap cemas. 

Di sepanjang koridor istana, Ajabde & Pangeran Pratap sedang berjalan bersama sama bersisian, tiba tiba Pangeran Pratap menghentikan langkah Ajabde, Ajabde bingung “Kenapa kamu berhenti, pangeran? Jendelanya ada disana” ujar Ajabde cemas “Laki laki itu tdak boleh melihat Ajabde jadi aku ingin melihat laki laki itu lebih dekat, aku bahkan salah mengeja namanya namun akan aku perbaiki“ bathin Pangeran Pratap dalam hati, sementara itu Ajabde sangat gugup & sangat terkejut dgn perhatian Pangeran Pratap yg ingin bertemu dgn Toranmal “Kamu ini sangat percaya diri tadi tapi kenapa sekarang sangat gugup?” Ajabde menolak anggapan Pangeran Pratap yg mengira dirinya gugup “kamu bisa pergi kemanapun kamu ingin pergi” ujar Pangeran Pratap kemudian meninggalkan Ajabde disana, Ajabde terus menerus melihat kepergian Pangeran Pratap dgn tatapan nanar yg kemudian menghilang dari pandangan matanya, salah satu pelayan mengabarkan pada Ajabde “Putri Ajabde, kamu harus melanjutkan berjalan seperti yg di tunjukkan ke jendela tertentu” kemudian Ajabde berjalan lagi menuju ke jendela yg dimaksud, 

Di dalam ruangan, Toranmal masih terus menunggu Ajabde dgn perasaan gelisah, dari arah luar, Pangeran Pratap bisa melihat wajah Toranmal dari lubang lubang jendela, ketika Ajabde hampir saja melewati jendela itu, Pangeran Pratap segera melemparkan batu kerikil ke arah bejana yg berisi air sehingga membuat gelombang yg membuyarkan pantulan wajah Ajabde, Toranmal tdak bisa melihat dgn jelas wajah Ajabde, ketika Toranmal mendongak ke atas hendak melihat ke arah jendela, Ajabde sudah berlalu dari sana, Toranmal segera meninggalkan ruangan itu dgn perasaan kesal & marah, tak lama kemudian Ajabde kembali lagi ke dekat jendela namun Toranmal tdak sempat melihatnya, Pangeran Pratap malah menghampiri Ajabde sambil tersenyum senang & melihat pantulan wajah Ajabde di wadah kecil yg berisi air, Ajabde terkejut ketika menyadari apa yg telah Pangeran Pratap lakukan, Ajabde memuji tujuan Pangeran Pratap “Pangeran, aku harap kamu bisa mengerti keadaannya, ini adalah persoalan yg sangat serius” Pangeran Pratap malah tertawa terbahak bahak melihat keseriusan di wajah Ajabde “Aku bisa melihat ke dalam kedua bola matamu & aku juga bisa membaca hatimu itu, kamu itu bukan pembohong yg baik, namaku adalah Pangeran Pratap Singh” ujar Pangeran Pratap geli sambil menaruh wadah air itu 

“Pangeran Pratap, aku telah memutuskan utk melanjutkan pernikahan ini, aku sangat berharap padamu utk tdak melakukan hal seperti ini lagi, hal ini tdak cocok buat kamu” namun Pangeran Pratap tdak siap utk mengalah “Kamu pikir aku tdak bisa melihat sinar harapan terakhirmu di kedua bola matamu itu tentang pernikahan kita? Mata Ajabde langsung tertunduk kemudian mereka berdua bertengkar dgn lucunya “Aku ingin tahu kenapa kamu setuju utk membiarkan aku ikut dgnmu?” tanya Pangeran Pratap penasaran “Karena aku berjanji utk tdak akan membiarkan kamu memiliki keragu raguan mulai dari sekarang” ujar Ajabde kesal, Pangeran Pratap mungkin memang bisa menyembunyikan penderitaannya tapi dia tdak bisa mengontrol keinginannya utk tertawa terpingkal pingkal “Kamu ini bicara seolah olah akan pergi menjauh dariku tapi pada kenyataannya kamu masih berada disini” ujar Pangeran Pratap sambil terus tertawa, ketika Ajabde hendak pergi meninggalkan Pangeran Pratap tiba tiba berbalik & menanyakan hal itu “Kenapa kamu datang ke depanku & tdak ada jalan disekitarnya bagimu, pangeran” Pangeran Pratap kemudian berjanji pada Ajabde “Suatu saat nanti, ketika kita menikah, kamu tdak akan pernah menyuruhku pergi menjauhi kamu”, “Hal itu tdak akan pernah terjadi, pangeran!” namun Pangeran Pratap sangat berharap hal itu akan terjadi, kemudian Pangeran Pratap melayangkan sebuah koin diudara & memberikannya pada Ajabde “Ini buat pangeran Toranmal-mu itu kemudian Pangeran Pratap memberikan beberapa kerikil yg dibawanya & diberikannya pula ke Ajabde, kemudian pergi dari sana, Ajabde berharap kalau tamu tamunya itu akan aman dari sifat nakalnya Pangeran Pratap. Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 2

Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani sedang berjalan di sepanjang koridor & dari kejauhan mereka melihat Pangeran Pratap sedang keluar dari tempat Ajabde berada, Pangeran Pratap langsung menghentikan langkahnya ketika mereka berpapasan di jalan, Pangeran Pratap memberikan salam pada kedua ratu culas itu kemudian pergi meninggalkan mereka berdua “Aku yakin hubungan tali pernikahan ini bisa saja batal jika Toranmal tahu tentang Ajabde yg mempunyai perasaan suka pada Pangeran Pratap, begitu pula sebaliknya, Pangeran Pratap juga menyukai Ajabde, aku telah melihat sebagian besar orang orang yg kuat langsung melarikan diri dari medan pertempuran begitu melihat Pangeran Pratap, calon pengantin priamu itu tdak begitu special, kak” ujar Ratu Bhatyani cemas namun Ratu Uma Devi mencoba meyakinkan adiknya itu “Tenang saja, Bhatyani, aku yakin tdak akan ada yg berjalan keliru sekarang, aku akan memastikan itu” ujar Ratu Uma Devi sambil tersenyum licik 

Chakrapani ingin tahu bagaimana caranya Pangeran Pratap akan menghentikan pernikahan Ajabde dgn laki laki lain “Aku yakin aku akan menemukan caranya, Chakrapani, berita baiknya, laki laki itu belum melihat seperti apa wajah Ajabde, hari pertunangan tdak bisa di konfirmasi sampai hal ini terjadi” ujar Pangeran Pratap yg saat itu telah tiba di ruang pertemuan dimana para orang tua sedang berkumpul disana, Raja Mamrak Ji bertanya pada Toranmal “Pangeran Toranmal, apakah kamu menyukai Ajabde?” Toranmal bingung apa yg harus dia katakan karena dia tdak bisa melihat Ajabde dgn jelas, Toranmal teringat insiden di ruangan itu ketika dirinya menunggu Ajabde lewat, dari kejauhan Pangeran Pratap sangat pecaya diri bahwa Toranmal akan mengatakan tdak namun tiba tiba Pangeran Pratap terkejut karena ternyata Toranmal memuji Ajabde, Raja Uday & Ratu Jaywanta nampak tdak bahagia sementara Raja Mamrak Ji & Ratu Hansa Bai memeluk kerabat baru mereka yaitu calon besan, sedangkan Chakrapani yg melihatnya bersama Pangeran Pratap merasa geram, Chakrapani ingin menghardik Toranmal saat itu juga namun Pangeran Pratap mencegahnya “Aku tahu apa yg harus aku lakukan, Chakrapani” ujar Pangeran Pratap sambil berlalu dari sana. 

Dan akhirnya pertunangan Ajabde & Toranmal di tetapkan dua hari lagi, Raja Uday & Ratu Jaywanta memberikan selamat pada para orang tua yg berbahagia itu, kemudian Ratu Jaywanta segera meninggalkan tempat itu di ikuti oleh Ratu Veer Bai & Raja Uday yg mengejutkan Ratu Hansa Bai. 

Di kamarnya, Ajabde teringat lamaran Pangeran Pratap padanya, Ajabde tahu kalau Pangeran Pratap menderita setelah mengetahui tentang hubungan pernikahannya yg segera dilaksanakan, Ratu Uma Devi datang menemui Ajabde, Ratu Uma Devi nampak tdak suka ketika melihat Ajabde tanpa make up & perhiasan “Ajabde, bagaimana jika mertuamu melihat kamu seperti ini? Kamu seharusnya mengenakan semuanya sekarang, aku akan melakukannya utk kamu" sambil membantu Ajabde berdandan, Ratu Uma Devi bercerita pada Ajabde tentang betapa bersemangatnya Phool yg akan menikah dgn Pangeran Pratap “Dia juga mendapatkan banyak sekali pakaian yg indah indah, perhiasan, sama seperti kamu, aku senang kalian berdua telah melupakan apapun yg telah terjadi di masa lalu & memulai hidup baru dgn pilihan pria yg tepat utk diri kalian sendiri, kamu terlihat sangat cantik, Ajabde, aku akan memanggilmu sekali lagi kalau semua persiapan telah selesai” Ajabde hanya terdiam sambil melihat dirinya di kaca rias dgn perasaan khawatir yg tergambar di wajahnya yg polos begitu mendengar ucapan Ratu Uma Devi.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top