Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 1

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 1, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 261 Part 2! kali ini admin bagikan lagi episode 262 Part 1 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Desember 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Sally Diandra
Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 1

Di kamar Ajabde, saat itu Ajabde sedang berdandan dibantu oleh pelayannya, para pelayannya sedang mengenakan perhiasan pada Ajabde, dari kejauhan Pangeran Pratap yg sudah memasuki kamar Ajabde, melihat Ajabde dgn perasaan penuh cinta, saat itu Ajabde juga sedang tersenyum senang di depan cermin riasnya, Pangeran Pratap melihat pada sekuntum bunga mawar yg dibawanya utk Ajabde namun kemudian cepat cepat di sembunyikannya bunga mawar itu ketika Ajabde berbalik & menengok ke arah Pangeran Pratap, mereka berdua saling berjalan mendekat satu sama lain, Pangeran Pratap kemudian mengeluarkan bunga mawar yg dibawanya sedari tadi “Peristiwa terindah yg menguntungkan telah datang pada hari ini ketika akhirnya kamu tahu tentang perasaanku padamu, aku membawa bunga mawar ini utk mengekspresikan perasaan cintaku padamu” Ajabde mengambilnya sambil tersenyum manis “Aku tahu kalau kamu akan benar benar datang, kita seharusnya menikah sebelum semuanya jadi bertambah buruk” Pangeran Pratap menyetujui ucapan Ajabde, namun tiba tiba Pangeran Pratap tersadar ketika mendengar suara Ajabde, ternyata semua itu hanya bayangan Pangeran Pratap saja, dilihatnya Ajabde tidak mau mengenakan banyak perhiasan di tubuhnya “Sekarang saatnya utk melakukan lamaran pernikahan” ujar Pangeran Pratap dalam hati 

Raja Mamrak Ji mengenalkan pangeran Toranmal & keluarganya pada Raja Uday Singh sekeluarga, Raja Mamrak Ji benar benar terkejut ketika melihat mereka semua berada disini tanpa informasi apapun, Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta teringat betapa bahagia keluarga & rakyat mereka pada hubungan yg akan terjalin antara Ajabde & Pangeran Pratap “Kebetulan saja kami melewati Bijolia jadi kami sekalian mampir utk bertemu dgn kalian semua, kebetulan kami akan pergi ke Kuldevi Darshan” Ratu Jaywanta berbohong soal kedatangan mereka di Bijolia, sementara Ratu Uma Devi yg sudah tahu rencana mereka dari Ratu Bhatyani, menghargai pemikiran mereka atau alasan kedatangan mereka ke Bijolia “Aku sudah mengatakan pada Raja Mamrak Ji & Ratu Hansa Bai tentang calon pengantin laki laki pilihan kami utk Ajabde, bagaimana menurutmu Maharaja Uday Singh?” Raja Uday Singh yg tidak bisa berbuat apa apa, hanya bisa tersenyum begitu mendengar pertanyaan Ratu Uma Devi “Ini adalah ikatan yg baik karena ini adalah pilihanmu, Maharani Uma Devi” ujar Raja Uday Singh “Rani Veer Bai, kita harus tetap menaruh mahar itu di dalam gerobak saja, tidak ada seorangpun yg boleh tahu tentang hal ini” bisik Ratu Jaywanta pada Veer Bai

Di kamar Ajabde, Ajabde menolak utk mengenakan semua perhiasaan yg berat & make up yg tebal, Pangeran Pratap menyadari kalau saat ini bukan waktu yg tepat utk mengatakan semuanya karena Ajabde sedang kesal, salah seorang pelayan mengabari Ajabde tentang kedatangan keluarga Raja Uday Singh di istana Bijolia, Ajabde sangat terkejut, sementara itu Pangeran Pratap langsung bersembunyi di balik tirai, Ajabde sedih begitu mengetahui tentang kedatangan keluarga Raja Uday Singh & tiba tiba Ajabde melihat bayangan Pangeran Pratap di cemin, Ajabde bergegas mempercepat dandanannya sambil duduk di meja riasnya sambil memperhatikan Pangeran Pratap dari kaca riasnya, sedangkan Pangeran Pratap menatapnya terpesona ketika Ajabde mengenakan dupattanya di kepalanya, para pelayan mengagumi kecantikan Ajabde, kemudian Ajabde menyuruh semua pelayannya pergi meninggalkannya sendirian & memanggil Pangeran Pratap agar keluar menemuinya, Pangeran Pratap langsung berjalan mendekat ke arah Ajabde sambil menyembunyikan bunga mawar yg dibawanya sedari tadi di belakang punggungnya, Pangeran Pratap terkesima dgn kecantikan Ajabde & memujinya tulus 

Raja Uday Singh memohon pamit pada Raja Mamrak Ji namun Raja Mamrak Ji meminta mereka agar tetap tinggal di istananya hingga acara ritualnya dimulai “Tapi kami harus melakukan pemujaan di kuil Kuldevi” sela Ratu Jaywanta “Maharani Jaywanta, paling tidak berilah restu pada Ajabde karena bagaimanapun juga kamu telah menganggapnya sebagai anakmu sendiri” pinta Ratu Hansa Bai “Iya betul, kak Jaywanta, kita tidak punya pilihan lain, lebih baik kita tinggal disini dulu” timpal Ratu Bhatyani Sinopsis Mahaputra Episode 262 Part 1

Di taman istana Bijolia, Pangeran Pratap & Ajabde saat itu sedang berada di taman, Pangeran Pratap ingin mengatakan sesuatu padanya disana “Pangeran, ini sudah hampir terlambat, jadi cepatlah, kamu ingin mengatakan apa?” Ajabde terlihat gelisah & cemas, Pangeran Pratap menggodanya tentang kesabarannya & menaruh jari telunjuknya tepat di depan bibir Ajabde, Ajabde berusaha mengatakan sesuatu, namun Pangeran Pratap mencegahnya, mereka berdua saling memandang satu sama lain “Diamlah, hari ini biarkan aku yg akan bicara & kamu mendengarkan saja apa yg ingin aku katakan” Ajabde semakin cemas begitu melihat keseriusan Pangeran Pratap “Kamu tahu, dalam hubungan kita telah banyak terjadi keadaan pasang & surut sejak aku bertemu dgn kamu, terakhir kali aku telah memutuskan utk menjauhi kamu, aku tidak berfikir tentang perasaan kamu tapi kemanapun aku mencoba utk menjauh dari kamu, kamu selalu dekat dgnku, kadang kadang aku merasa jika Meera Ma ada disini, pasti dia akan membandingkan dgn perasaan yg sama yg dia miliki utk Dewa Khrisna, aku benar benar yakin kalau kita berdua mempunyai perasaan yg sama, apakah kamu ingat dgn semua kenangan kita yg dulu, kamu pasti akan menyadari apa yg ingin aku katakan” 

Ajabde kemudian teringat pada masa lalu mereka ketika pertama kali bertemu & kenangan indah lainnya, Pangeran Pratap merasa semua kebahagiaan pada kenangan indah mereka bersama membuat hatinya merasa tenang “Jika kebahagiaan itu selalu bersama kita selama lamanya maka hal itu akan menjadi baik utk kita berdua” ujar Pangeran Pratap yg kemudian mulai mengeluarkan sekuntum bunga mawar merah yg dibawanya sedari tadi & menunjukkannya ke Ajabde “Aku tahu kalau kamu selalu terkesima pada setiap aroma wanginya, bunga ini adalah simbol cinta” Ajabde sangat menyukai aroma wangi pada bunga mawar & mulai memegangnya perlahan pada kelopak bunga mawar yg lembut itu sambil menutup matanya, sementara Pangeran Pratap menatap kearah Ajabde dgn kagum “Aku ingin memenuhi kehidupanmu dgn aroma wangi kebahagiaan yg banyak dgn menikahi kamu, Ajabde” Ajabde langsung teringat pada Phool yg menuduhnya telah merebut Pangeran Pratap darinya, Ajabde juga teringat pada Ratu Bhatyani yg memintanya agar pergi menjauh dari Pangeran Pratap, Ajabde langsung menangis & membelakangi Pangeran Pratap “Ayahku telah menyetujui hubungan kita berdua, dia juga sangat terkesan dgn kamu & ayahku sendiri yg mengajukan lamaran ini utkmu, pada saat ini kedua orang tua kita sedang membahas hal yg sama seperti yg kita bicarakan, aku pikir aku harus mengatakannya padamu tentang perasaanku ini, selama ini aku selalu memikirkannya tapi aku tidak bisa mengatakannya padamu” 


Ajabde masih terus menangis, sementara Pangeran Pratap terus menerus mengungkapkan perasaannya pada Ajabde dgn perasaan senang “Jujur, aku tidak pernah bahagia seperti ini, Ajabde”, “Lalu apa yg kamu inginkan dari aku? Kejujuran kan? Impianmu itu tidak akan pernah menjadi kenyataan karena hubungan pernikahanku telah di pastikan bersama anak seorang Samant dari Marwar” Pangeran Pratap kaget begitu mendengar ucapan Ajabde, hatinya hancur sementara Ajabde terus menerus menangis “Aku tidak berharga utk bungamu itu, simpanlah utk dirimu sendiri atau berikan saja pada seseorang yg telah di pilih sebagai pendamping hidupmu kelak nantinya, aku tidak pantas menerimanya” bunga mawar itu langsung jatuh dari genggaman tangan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap benar benar tidak percaya dgn apa yg di dengarnya barusan dari Ajabde, hatinya hancur berkeping keping sambil terus menatap ke arah Ajabde yg masih menangis membelakanginya 

Ratu Uma Devi memberikan sebuah hadiah pada calon pengantin laki laki “Aku ingin calon pengantin pria & calon pengantin wanita bertemu satu sama lain” ujar Ratu Uma Devi “Aku telah membuat sebuah persiapan yg special utk hal itu, nanti pangeran Tonramal akan berdiri di depan sebuah bejana besar yg berisi air & Ajabde akan melewati tempat itu maka dgn begitu pangeran Tonramal bisa melihat bayangan wajah Ajabde di pantulan air” ujar Raja Mamrak Ji, saat itu Ratu Bhatyani baru menyadari kalau Pangeran Pratap tidak berada disana bersama mereka, sementara Ratu Hansa Bai teringat pada ikatan hubungan yg terjadi antara Pangeran Pratap & Ajabde, kemudian Ratu Hansa Bai menyuruh seorang pelayan utk membawa Ajabde namun Ratu Uma Devi mencegahnya, Ratu Uma Devi ingin membawa Ajabde bersamanya, begitu pula Ratu Bhatyani yg tiba tiba juga mengatakan hal yg sama “Aku juga ikut dgnmu, kak, aku juga ingin menemani Ajabde” ujar Ratu Bhatyani dgn senyum liciknya

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top