Sinopsis Mahaputra Episode 279 Part 2

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 279 Part 2, Ratu Jaywanta sedang menyiapkan kamar utk Ajabde, kemudian Ratu Jaywanta meminta Girjaya utk menyiapkan kamar yg lain, Girjaya tahu kalau dirinya harus segera menyiapkan kamar tersebut sesuai perintah Ratu Jaywanta saja, Ratu Veer Bai yg juga memasuki kamar Pangeran Pratap, rupanya menyukai dekorasi kamar Pangeran Pratap, Ratu Jaywanta melakukannya utk menyambut Ajabde sebagai Maharani Mewar utk pertama kalinya “Aku akan tinggal disini dgnnya hingga dia merasa nyaman disini” ujar Ratu Jaywanta, Ratu Veer Bai menanyakan soal bunga mawar yg dibawa masuk ke dalam istana “Utk apa bunga mawar itu, kak?” Ratu Jaywanta berbohong dgn mengatakan kalau bunga mawar itu hanya utk pesta pernikahan “Iring iringan pengantin Pangeran Pratap pasti sudah sampai di istana Senthi sekarang 
Sinopsis Mahaputra Episode 279 Part 2

Di istana Senthi, Ajabde masih teringat tentang Pangeran Pratap “Apakah dia kelihatan bahagia, Phool?” Phool meminta padanya utk tdak memikirkan hal itu terlalu serius, Ajabde ingin tahu tentang kebenaran sesungguhnya, Phool merasa kalau Pangeran Pratap juga terlihat tdak begitu bahagia “Aku bisa saja salah juga, Ajabde” Ajabde merasa sangat khawatir “Ini artinya dia itu masih sangat kecewa dgnku atau itu bisa jadi kamu tdak bisa mengerti dia dgn baik” Phool setuju dgn ucapan Ajabde “Kamu seharusnya mencari tahu sendiri, aku akan mengajak kamu ke tempat dimana kita bisa melihat dia secara sembunyi sembunyi & kamu bisa menyingkirkan perasaan ragu ragumu itu” Ajabde langsung menyutujui ajakan Phool bahkan Ratu Hansa Bai juga merasa kalau pengantin perempuan seharusnya melihat iring iringan pengantin pria. 

Di kerajaan Mewar, Ratu Bhatyani nampak kesal dgn dirinya sendiri begitu menyadari mimpi buruknya tersebut “Kenapa kamu membuat Ajabde sangat penting? Kamu seharusnya memikirkan Jagmal, anakmu, siapa yg akan menjadikannya seorang pangeran kalau kamu tiada? Kamu memang tolol, Bhatyani! Kamu harus merencanakan sesuatu dimana tdak ada seorangpun yg mencurigainya, kamu harus keras kali ini!” Ratu Bhatyani berkata pada dirinya sendiri di dalam kamarnya

Raja Mamrak Ji & Raja Uday Singh saling mengalungkan garland (rangkaian bunga di leher) Raja Mamrak Ji tadinya hendak memeluk Raja Uday Singh namun diurungkan niatnya itu kemudian Raja Mamrak mengatupkan kedua tangannya tapi Raja Uday Singh memintanya utk memeluknya karena mereka berdua sudah menjadi kerabat sekarang, Raja Mamrak Ji tdak keberatan soal itu “Kamu telah membuat hubungan ini menjadi indah & kamu juga telah melakukan banyak hal utk kami” ujar Raja Uday Singh sambil memeluk besannya itu, Rawat Ji juga menambahkan “Rao Mamrak Ji, kamu telah melakukan ini semua utk anak perempuan adikku” semua orang tersenyum senang, kemudian Chakrapani mengajak para orangtua utk menari, Pangeran Pratap memperhatikan mereka dari atas kudanya sambil tersenyum senang 

Phool menggandeng Ajabde ke tempat yg sama & kembali bersembunyi, sementara yg lainnya sedang membicarakan tentang iring iringan pengantin & Pangeran Pratap, Ajabde menyerah “Aku tahu kalau dia masih kecewa dgnku, aku tdak bisa melakukan apa apa sekarang kecuali membiarkan begitu saja” Phool akhirnya bisa melihat Pangeran Pratap, Ajabde merasa kalau prinsipnya telah terbalik “Ketika aku akan berkata iya maka kamu akan berkata tdak & begitu pula sebaliknya” Phool melemparkan bunga ke arah Pangeran Pratap & Pangeran Pratap pun mendongak keatas, Phool bersembunyi dibawah, sedangkan Pangeran Pratap langsung menunjukkan wajah kesalnya ketika Pangeran Pratap beradu tatap dgn Ajabde yg saat itu sedang berdiri di atas balkon sambil menatapnya dgn perasaan sedih, Ajabde menyadari kalau Pangeran Pratap masih kecewa dgnnya, Ajabde sangat sedih, Phool ingin membuktikan kalau anggapan Ajabde itu salah, Ajabde segera pergi dari sana dgn perasaan sedih 

Ratu Hansa Bai memberikan salam & menyambut semua orang yg datang ke istana Senthi, Ratu Hansa Bai mencari bantuan Rawat Ji sehingga dirinya bisa bertemu dgn pengantin laki laki, Rawat Ji melakukannya dgn senang, Ratu Hansa Bai melakukan aarti utk Pangeran Pratap “Pangeran Pratap, kamu telah dianggap sebagai menantu kami mulai hari ini, ibu akan menganggap kamu sebagai anak ibu setelah pernikahan kalian, ibu berharap kamu tdak keberatan” namun Pangeran Pratap menolak “Ibu, aku tdak mempunyai pilihan lain utk tdak setuju dgnmu” Ratu Hansa Bai tersenyum, sementara Raja Uday Singh merasa heran dari mana Pangeran Pratap belajar gurauan seperti itu “Dia pasti belajar dari ayahnya tentu saja” Raja Mamrak Ji merasa keceplosan mengutarakan hal itu di depan Raja Uday Singh, namun Raja Uday Singh hanya tersenyum mendengarnya, kemudian Ratu Hansa Bai menyuruh semua orang masuk ke dalam istana sementara para wanita mengajak Pangeran Pratap utk menyelesaikan ritualnya terlebih dulu 

Di kamar Ajabde merasa sangat khawatir & teringat akan kata kata Pangeran Pratap, Phool yg menemaninya memintanya utk duduk di salah satu tempat dgn tenang namun Ajabde terus merasa gelisah “Apakah aku bisa bertemu dgn Pangeran Pratap sebelum acara pernikahan?” Phool menolaknya “Kamu harus duduk di salah satu tempat sebagai seorang pengantin perempuan yg baik” pinta Phool “Aku harus melakukan tugasku karena bagaimanapun juga aku adalah saudara ipar Pangeran Pratap” Ajabde meminta bantuan Phool utk mengatur semuanya dgn baik, Phool tdak ingin kehilangan kesempatan utk bersenang senang “Kamu teruslah berfikir tentang semuanya yg akan terjadi jika hal ini tdak terjadi, jangan berkeliaran seperti biasanya atau kamu akan memalukan lehengamu” ujar Phool kemudian pergi dari sana meninggalkan Ajabde sendirian Sinopsis Mahaputra Episode 279 Part 2

Pendeta membicarakan tentang ritual - toran chaar sanskar, Pangeran Pratap sangat mengetahui ritual itu dgn baik & Chakrapani memuji dirinya sendiri & mendorong kaki temannya juga, Pangeran Pratap gagal utk kali pertama, Phool menggodanya “Kamu adalah seorang ksatria yg besar & masih saja belum bisa melakukannya? Aku ini saudara istrimu & kamu harus menjaga aku juga menghormati aku, jika kamu ingin menyelesaikan tugasmu dari istrimu di masa depan maka tunjukkan padaku beberapa keahlianmu” Pangeran Pratap setuju & mulai menyelesaikan ritualnya, Phool sangat senang melihatnya 

Sementara itu didalam istana, Raja Uday Singh memberikan pakaian ancestra & perhiasan utk Ajabde “Sesuai dgn tradisi yg ada hanya permaisuri pertama atau Maharani yg mengenakannya ketika dia melangkah memasuki istana Mewar, Pangeran Pratap adalah yg tertua diantara saudara saudaranya yg lain jadi Ajabde mendapatkan hak ini, vidaai Maharani Jaywanta telah dilakukan dalam pakaian ini, hal ini telah berlaku sejak jaman Bapa Rawal Ji jadi kami seharusnya melanjutkan tradisi ini” Rao Mamrak Ji menganggukkan kepalanya, saat itu Phool menemui mereka kemudian Rai Mamrak ji memberikan paatla tersebut ke Phool utk memberikannya pada Ajabde, Phool sangat bahagia melihatnya 

Di dalam kamar, Phool menunjukkan paatla itu ke Ajabde, Ajabde membayangkan Ratu Jaywanta dalam pakaian tersebut, Phool meminta Ajabde utk melihat dirinya di dalam cermin pada saat acara vidaai nanti “Kamu tdak perlu membayangkan apapun, kamu akan tahu bagaimana kamu akan terlihat nantinya” Ajabde melihat Phool bersedih “Kita berdua tahu kalau kita berdua adalah sahabat terbaik satu sama lain, tapi di istanaku, dibelakangmu, rakyatku biasanya memanggil kamu dgn sebutan pelayanku, apalagi nenekku telah melakukan banyak hal & menghina kamu sebagai anak seorang Samant, tapi hari ini aku sangat bangga utk mengatakan pada semua orang kalau sahabatku akan menjadi Maharani Mewar” mereka berdua berpelukkan dgn perasaan haru 

Di kerajaan Mewar, Ratu Veer Bai melihat kamar yg lain yg juga telah di dekorasi dgn berbagai macam bunga bunga beraneka warna “Kakak, kenapa kamar ini juga dihias & utk siapa semua persiapan ini?” Ratu Jaywanta memintanya utk tdak mengganggunya terlebih dulu karena masih banyak yg harus dikerjakan, Ratu Veer Bai meminta maaf namun ketika Ratu Veer Bai hendak pergi, Ratu Jaywanta akhirnya setuju utk mengatakan padanya 

Di istana Senthi, Phool mengajak Pangeran Pratap ke dangal (tempat latihan) utk menguji keberaniannya, ada seekor kuda liar didalam kandang yg berada diluar “Pangeran Pratap, kuda ini baru datang dari Marwar, dia tdak pernah membiarkan siapapun menungganginya dgn kata lain dia itu tdak pernah tunduk pada siapapun!” ujar Phool sambil menunjuk ke arah kuda hitam yg ada didepan mereka “Aku dengar kalau kamu bisa menguasai kuda dgn baik, lakukanlah & menikahlah dgn sahabatku” Chakrapani meminta Pangeran Pratap utk menolaknya tapi Pangeran Pratap menyetujuinya “Seorang ksatria harus siap utk semua tantangan yg ada kapanpun” ujar Pangeran Pratap sambil memasuki kandang tersebut & mencoba utk menjinakkan kuda itu, kuda hitam itu mencoba memberontak ketika Pangeran Pratap berusaha memegang tali kekangnya, Pangeran Pratap menatap kearah mata si kuda & kuda itupun akhirnya tenang, akhirnya Pangeran Pratap berhasil menunggangi kuda itu, Chakrapani memuji Pangeran Pratap & mengelu elukan nama Pangeran Pratap dgn bangganya “Hidup Pangeran Pratap! Hidup Pangeran Pratap! Hidup Pangeran Pratap!” Ratu Hansa Bai menghampiri mereka utk mengetahui apa yg sedang mereka lakukan, rupanya mereka tdak ingin membiarkan Pangeran Pratap beristirahat barang sejenak, Phool segera mengundang Pangeran Pratap masuk ke dalam istana 

Phool & Saubhagyawati mengajak Pangeran Pratap ke sebuah ruangan, saat Pangeran Pratap hendak duduk, Chakrapani mencoba menggodanya, Pangeran Pratap telah mengetahui semuanya & menunjukkan pada mereka tentang persiapan yg special yg telah dibuat Phool utknya yaitu berupa seprei tempat tidur yg robek, papads & lain sebagainya “Bagaimana kamu tahu tentang semua ini? & ketika kamu sudah mengetahuinya kenapa kamu tetap saja mendudukinya?” Pangeran Pratap hanya ingin menyenangkan saudara iparnya & tdak ingin membuat mereka kesal, sehingga mereka merasa rencananya berhasil utk menggoda Pangeran Pratap, oleh karena itu Pangeran Pratap mau mendudukinya, tak lama kemudian pengantin laki laki dipanggil utk memulai ritual acara pernikahan, Pangeran Pratap nampak bahagia mendengarnya

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top