Sinopsis Mahaputra Episode 297 Part 2

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 297 Part 2, Di kerajaan Mewar, Ratu Veer Bai merasa senang karena sebentar lagi Pangeran Pratap akan membawa Ajabde kembali ke Chittor, Ratu Veer Bai menceritakan hal ini pada Chand “Begitu Ajabde kembali ke Chittor maka kebahagiaan juga akan kembali lagi di istana ini” ujar Ratu Veer Bai senang, dari kejauhan Ratu Bhatyani mendengarkan pembicaraan mereka sambil menyela “Apakah memang seperti itu ?”
Sinopsis Mahaputra Episode 297 Part 2

Ratu Veer Bai & Chand langsung kaget begitu mendengar suara Ratu Bhatyani, Chand segera mengambil piring yg dibawa sedari tadi oleh Ratu Veer Bai & segera memakan makananya, sambil mendekat kearah mereka Ratu Bhatyani langsung menghardik Chand “Ini bukan tempat utk makan, Chand ! Pergilah ke kamarmu segera !” Chand segera berlalu meninggalkan Ratu Veer Bai dgn perasaan takut setelah dibentak oleh ibunya, Ratu Bhatyani juga merasa ketakutan ketika Ratu Bhatyani sudah berada didekatnya “Maafkan aku, kak Bhatyani, maafkan aku karena aku telah menyebut nama Ajabde” Ratu Bhatyani merasa heran pada Ratu Veer Bai “Jadi kamu ingin di lempar dari istana ini oleh Rana Ji ? Mengapa kamu lupa pada janjimu padaku ? Utk tetap diam & kamu akan mendapatkan semua kehormatan itu, kemewahan & cinta Rana Ji sebagai balasannya, apakah kamu ingin agar aku mengatakan pada Rana Ji kalau kak Jaiwanta pergi ke Vrindavan itu semua gara gara kamu ?” Ratu Veer Bai menggelengkan kepalanya ketakutan 

“Apa yg akan kamu katakan ke Chand Kanwar ? Kali ini aku maafkan tapi lain kali aku tdak akan memaafkan kamu, Veer Bai ! Jika kamu menyebut nama Ajabde lagi di istana ini ! Aku akan mengubur kamu hidup hidup di pojokkan istana ini ! Cam kan itu !” bentak Ratu Bhatyani dgn penuh amarah, Ratu Veer Bai menantapnya dgn perasaan takut yg amat sangat, Ratu Bhatyani kemudian sedikit melunak & berkata “Kamu akan tinggal dgn bahagia di istana ini sampai Ajabde pergi menjauh dari daerah kita, dgn kata lain ketika dia kembali kesini maka semua kebahagiaanmu akan sirna !” Ratu Veer Bai menyeka airmatanya & berkata “Aku akan tetap diam, kak, tapi apa yg harus terjadi akan terjadi, kak, jika mereka memang di takdirkan utk bertemu maka tdak ada seorangpun yg akan menghentikannya, bahkan kamu juga tahu itu kan, kak ?” Ratu Bhatyani benar benar tdak suka dgn ucapan Ratu Veer Bai “Aku akan mengubah takdir itu dgn skenario yg aku buat, Veer Bai !” Ratu Veer Bai bisa melihat ada sebuah ketakutan dalam diri Ratu Bhatyani, Ratu Bhatyani segera menampar pipi Ratu Veer Bai dgn keras & meninggalkannya begitu saja dgn perasaan kesal, Ratu Veer Bai nampak menangis diam diam 

Di kerajaan Bijolia, tabib istana sedang mengobati kening Fatta dgn obat obatan tradisional, untungnya lukanya itu hanya luka biasa saja “Dia akan tdak sadar utk sementara waktu, tuan putri” ujar sang tabib, Ratu Hansa Bai segera menengok ke arah Ajabde “Kamu lihat kan hasilnya dari kebanggaanmu pada Chittor ? Mereka tdak hanya menyerang pembawa pesan kedamaian kita, Fatta tapi juga kepercayaanmu, kamu masih mempunyai waktu, Ajadbe, lihat kenyataannya !” kaki tangan Ajabde yg perempuan setuju dgn ucapan Ratu Hansa Bai “Tdak ada seorangpun yg akan setuju dgn apapun sekarang, mereka benar benar ingin memutuskan hubungan dgn Bijolia agar terbebas dari Mewar” Ajabde hanya terdiam, tdak memberikan pendapatnya, Ratu Hansa Bai bisa melihat kalau anaknya ini sangat terluka dgn apa yg terjadi “Satu satunya harapan kecil yg memberikan aku kekuatan selama bertahun tahun ini adalah kata kata kita atau surat kita yg mungkin tdak pernah sampai di Chittor, itulah mengapa mereka tdak peduli dgn permasalahan di Bijolia tapi semua itu telah hancur pada hari ini, Chittor tdak hanya telah melupakan aku, menantu perempuan mereka tapi juga rakyatnya, sedikit harapan yg telah hancur sekarang !” Sinopsis Mahaputra Episode 297 Part 2

Tepat pada saat itu Fatta terbangun “Rasanya lebih baik hidup dgn kenyataan yg ada dari pada selalu dalam kebohongan” Ajabde segera berbalik & mendekat ke arah Fatta & duduk disebelahnya “Aku baik baik saja, kak, tapi kita harus memikirkan kembali hubungan kita dgn Mewar karena semuanya telah diluar kendali kita sekarang” ujar Fatta yg masih terbaring ditempat tidur, Ratu Hansa Bai ingin tahu tentang semuanya yg telah terjadi padanya di Mewar “Apakah kamu bertemu langsung dgn Maharana Uday Singh ?” Fatta segera mengangguk, kemudian Fatta menceritakan semua pada mereka, Ajabde kaget begitu mendengar cerita Fatta yg menyebut pembawa pesannya adalah seorang pengkhianat 

Di tengah hutan, Pangeran Pratap & Chakrapani masih terjebak dalam jebakan yg dibuat oleh Ajabde, Chakrapani mencoba utk menjelaskan ucapannya barusan ke Pangeran Pratap “Pangeran Pratap, aku harap kamu tdak meragukan persahabatanku, aku hanya mencoba utk keluar dari sini sehingga aku bisa membebaskan kamu” ujar Chakrapani, Pangeran Pratap hanya terdiam & meyakinkan sahabatnya ini, kalau mereka bisa keluar “Aku hanya mengkhawatirkan tentang kenyataan yg aku lihat barusan, bagaimana seorang gadis bisa bicara seperti itu padaku, sepertinya luka yg diderita oleh Bijolia cukup serius & dalam” ujar Pangeran Pratap Pangeran Pratap cemas “Ucapannya tdak sama seperti pemberontak pada umumnya, tapi mereka seperti menunjukkan ketdakpuasan yg mendalam yg harus dihadapi oleh Bijolia kepada Mewar” ujar Pangeran Pratap cemas “Kita harus segera mendapatkan dasar permasalahan yg sebenarnya secepat mungkin”, “Iya, itu betul pangeran, tapi pertama tama kita harus keluar dari jebakan ini dulu” ujar Chakrapani cemas 

Di kerajaan Bijolia, Fatta memuji di tukang kuda (Pangeran Pratap) di depan Ajabde namun Ajabde merasa kalau Pangeran Pratap atau si tukang kuda itu hendak membunuh Fatta “Kamu salah, kak, dia itu malah sangat membantu aku”, “Dia berusaha utk membunuh kamu, Fatta” ujar Ajabde cemas “Dia hanya berusaha utk menunjukkan kemampuannya padaku, kak, aku bisa membuktikan bantuanku jika aku membimbing dia sedikit lagi”, “Kamu itu memang sangat naif, Fatta !” ujar Ajabde kesal “Kamu itu baru saja bertemu dgn orang asing di Mewar & dia sudah siap siap hendak ikut bersamamu ke Bijolia, apakah kamu tdak khawatir dgn nyawa kamu sendiri sama sekali ? Laki laki itu telah sampai di Bijolia dgn bantuan seseorang yg oleh Rajanya sendiri di sebut sebagai seorang pengkhianat, apakah kamu percaya dgn orang seperti itu ? Dia bisa saja mata mata Maharana Uday Singh ! Kenapa kamu tdak mengerti dgn hal hal yg mudah seperti ini ? Dia itu telah memanfaatkan kamu utk memasuki Bijolia !” Fatta mulai berfikir begitu mendengar ocehan Ajabde, 

Di lain sisi, Pangeran Pratap mencoba merobek jaring yg menjeratnya itu dgn tangannya sendiri, sementara Ajabde masih kesal dgn Fatta, Ajabde juga tdak bisa mengerti kenapa ayah mertuanya itu melakukan hal ini “Sepertinya aku menemukan adanya kaitan dgnsebuah rencana yg sangat besar” ujar Ajabde “Tapi aku merasa kalau tukang kuda itu bukanlah seorang mata mata, kak” Ajabde kembali kesal ke Fatta “Fatta, aku tdak melihat kalau dia itu seorang tukang kuda pada umumnya karena caranya bertarung dgnku itu sangat terllihat dgn jelas” Fatta mulai merasa terganggu dgn hal ini “Iyaa yaa, kenapa aku tdak berfikiran demikian ?”, “Aku tahu jawabannya ! Karena kamu itu terlalu sibuk menunjukkan kelebihan kamu padanya” 

Fatta mulai menyadari kesalahan “Baiklah, kak, aku akan membawa tukang kuda itu kehadapan kamu sekarang juga !” namun Ajabde segera mencegahnya “Tdak perlu, Fatta ! Aku telah menangkapnya dgn jebakkanku diluar Bijolia, dia tdak akan pernah bisa memasuki Bijolia” pada saat yg bersamaan Pangeran Pratap mulai melompat ke bawah setelah jaringnya terbuka, kemudian diambilnya belati yg berada dibawah di Pagdi & dilesatkan belati itu kearah jaring yg menjerat Chakrapani, sehingga Chakrapani pun terjatuh bersama dgn jaring tersebut & berusaha keluar dari sana kemudian menyusul Pangeran Pratap yg telah berjalan di depannya menuju ke Bijolia, Pangeran Pratap memikirkan gadis petarung yg baru ditemuinya tadi dgn rasa penasaran

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top