Sinopsis Mahaputra Episode 300

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 300, Di rumah Fatta, ketika Pangeran Pratap mengenalkan dirinya, Pangeran Pratap menyebutkan namanya ‘Pangeran Pratap!’ Ajabde & Fatta yg mendengarnya langsung tersentak & terkejut “Kau jangan becanda!” ujar Ajabde cemas namun Pangeran Pratap tetap mengatakan demikian “Namaku benar adalah Pangeran Pratap!” tepat pada saat itu Chakrapani bergabung bersama mereka sambil berkata “Jika ada seorang tukang kuda yg bernama Pangeran Pratap maka dunia akan menganggapnya sebagai sebuah gurauan, jangan berfikiran yg macam macam, ini hanya sebuah permainan takdir semata” Ajabde kemudian beralih melihat Fatta ketika Chakrapani berbisik di telinga Pangeran Pratap “Kebiasaanmu mengucapkan hal yg benar, akan melibatkan kita dalam sebuah masalah suatu hari nanti, pangeran” Ajabde langsung beralih kearah mereka “Apa yg kalian bicarakan?” Ajabde mulai curiga, 
Sinopsis Mahaputra Episode 300

Chakrapani kemudian berbohong pada Ajabde “Aku hanya menyarankan padanya kalau tdak akan ada seorangpun yg memanggilnya dgn nama Pangeran Pratap atau dia akan mendapatkan sebuah masalah tapi sebenarnya tdak seperti itu, tdak ada seseorang disini yg bisa pergi & melaporkan hal ini pada Pangeran Pratap, jadi kalian bisa memanggilnya Pangeran Pratap kalau begitu!” Fatta menganggukkan kepalanya “Lebih baik kalian berdua segera meninggalkan Bijolia secepat mungkin, kau telah menolong adikku & pembawa pesan Bijolia jadi aku bisa mengontrol keragu raguanku utk sementara waktu, tapi aku masih tdak mengerti kenapa kau memilih utk menjadi seorang pengkhianat Chittor, hanya utk menyelamatkan Bijolia?” kemudian Ajabde menyuruh Fatta utk lebih menghormati kedua tamunya ini, Fatta mengiyakan, lalu Ajabde melirik ke arah Pangeran Pratap lagi kemudian meninggalkan tempat itu 

Begitu Ajabde pergi, Chakrapani berkata “Inilah seorang gadis yg cerdas yg memperlihatkan etika & rasa kemanusiaannya didepan kita, kita harus pergi dari sini, Pangeran Pratap!” Pangeran Pratap tdak menggubrisnya & segera menyusul Ajabde memasuki rumah, Pangeran Pratap segera menghentikan langkah Ajabde “Tunggu!" Ajabde berbalik menoleh ke arah Pangeran Pratap "Memang benar kalau aku telah menghadapi begitu banyak masalah ketika datang kesini & telah membuat banyak orang marah (dalam hati Pangeran Pratap memikirkan ayahnya, Raja Udai Singh) karena harus menerima keputusanku, aku telah menerima berbagai macam saran dari orang orang yg sangat aku sayangi & aku hormati tapi aku masih saja berfikir kalau aku telah mengambil sebuah keputusan yg tepat, aku adalah seorang patriot yg mempunyai tugas utama utk menjaga tanah & rakyatnya, aku mempercayai Bijolia sama seperti aku mempercayai keluargaku, aku setuju mereka adalah patriot sama seperti aku, jika mereka telah memutuskan utk melawan Chittor maka pasti ada sebuah alasan, aku datang kesini utk mencari permasalahan tertentu!” Pangeran Pratap berusaha menjelaskan maksud kedatangannya, 

Ajabde tahu kalau Pangeran Pratap tdak akan bisa mengerti tentang permasalahan mereka yg sebenarnya sampai hari ini, Pangeran Pratap telah cinta buta terhadap Rajanya, Chakrapani merasa ngeri melihat reaksi Pangeran Pratap “Raja yg hanya terikat dgn tugasnya di masa lalu sudah tdak ada lagi, dia hanya menjadi seorang Raja yg tdak mempunyai apapun utk dilakukan dgn rakyatnya di daerah kekuasaannya” Pangeran Pratap mulai marah mendengar ucapan Ajabde “Pikirkan terlebih dahulu sebelum kau mengatakan tentang dia!” Fatta mencoba ikut campur dalam pembicaraan mereka namun Ajabde langsung mencegahnya sambil menatap tajam ke arah Pangeran Pratap dgn tatapan yg sama seperti Pangeran Pratap, penuh dgn kemarahan 

Di kerajaan Mewar, Jagmal sedang bermain main dgn seekor kalajengking, saat itu Ratu Bhatyani juga sedang berada di ruangan itu, Ratu Bhatyani ingin memanggil Pangeran Pratap utk pulang kembali ke Chittor dari Bijolia secepat mungkin “Jika dia bertemu dgn Ajabde maka dia akan tahu kalau kita tdak pernah memberikan bantuan apapun utk Bijolia selama beberapa tahun ini” ujar Bhatyani cemas, Jagmal hanya tertawa tawa sambil bermain main dgn kalajengking tersebut “Kalau begitu bunuh saja Pangeran Pratap di Bijolia, ibu! & kita bisa menyalahkan Ajabde akan hal ini, gampang kan? Kedua permasalahan itu akan di selesaikan dgn mudah & aku akan menjadi Yuvraj (pangeran mahkota) Mewar sementara ibu akan menjadi Patrani dari Mewar, Dewa tahu mengapa kau membuat sesuatu hal yg mudah menjadi sulit” ujar Jagmal senang namun Ratu Bhatyani tdak ingin Pangeran Pratap menjadi seorang yg abadi ketika mati “Kehormatannya akan menjadi lebih banyak lagi dalam sejarah, kau hanya akan hidup dalam bayangannya, apakah itu yg kau inginkan?” ujar Ratu Bhatyani geram “Aku ingin rakyat Chittor tunduk padaku & takut padaku!” ujar Jagmal marah “Jangan berikan ibu sebuah ide yg tanpa tujuan & sembarangan seperti ini, kita tdak harus membunuh Pangeran Pratap tapi pikirannya! Cinta & rasa hormat yg diberikan rakyat itulah yg harus kita akhiri, jika kita bisa mencapai hal ini maka Pangeran Pratap akan mati seketika” Jagmal ingin melakukan sesuatu pada Pangeran Pratap karena selama ini dia hanya bisa terjebak di tempat tidurnya saja Sinopsis Mahaputra Episode 300

Di Bijolia, Ajabde memuji rasa patriotisme seorang tukang kuda, sementara Pangeran Pratap mengatakan bagaimana rasa patriotisme itu tdak peduli dgn posisi apapun “Seorang raja atau seorang rakyat biasa itu sama saja dalam soal rasa patriotisme” ujar Pangeran Pratap lagi, sementara Ajabde mulai berfikir tentang hari hari dimana dia terpisah dari Mewar & sebagai pengagum berat Raja Udai Singh “Aku punya rasa hormat padanya dulu, namun sayangnya, itu semua terjadi pada masa yg lampau, rasanya aku bisa melihat ada sesuatu yg disembunyikan saat ini” Ajabde ingin menunjukkan pada Pangeran Pratap tentang masalah yg sebenarnya tapi Fatta meminta Ajabde utk membiarkan Pangeran Pratap & Chakrapani pulang ke Chittor “Bagaimanapun juga, kau jangan mudah percaya pada mereka, kak ,,, tapi Bai ji lal mempercayai semua keputusanmu” ujar Fatta cemas “Baiklah, aku memang belum bisa mempercayai mereka tapi aku punya keyakinan penuh, kedatangannya kesini utk mengetahui kenyataan yg harus dia ketahui” Pangeran Pratap memikirkan hal itu, sementara Ajabde memohon pamit sementara waktu, Pangeran Pratap masih terus memikirkan apa yg Ajabde katakan 

Di kerajaan Mewar, Ratu Bhatyani sangat senang dgn rencana Jagmal “Kau benar, Jagmal ,,, seluruh orang akan menyalahkan Ajabde” ujar Ratu Bhatyani senang, saat itu Dhaman Singh juga bersama mereka, Jagmal kemudian menyuruhnya utk memenuhi tugas tersebut, Dhaman Singh hanya bisa mengangguk “Dhaman Singh! Hati hati ketika kau menggunakan prajurit yg tepat, kita membutuhkan sebuah pasukan yg besar utk menangkap Pangeran Pratap!” Dhaman Singh menyetujui ide mereka utk melakukan misi rahasia ini, 

Sementara itu di rumah Fatta, Ajabde menemui Fatta kembali, kali ini Ajabde kembali mengenakan pakaian laki laki dgn sorban putihnya, Fatta keluar dari rumahnya diikuti oleh Pangeran Pratap & Chakrapani, Pangeran Pratap segera memberikan kode ke kudanya sambil menepuk nepukkan tangannya, mereka semua terkejut begitu melihat seekor kuda yg begitu patuh pada majikannya sesegera mungkin “Apakah kau tahu kalau kuda ini adalah kudamu?” Pangeran Pratap langsung menganggukkan kepalanya “Ini adalah kuda milik Mewar, dia bisa mengenaliku dari sudut mana saja” ujar Pangeran Pratap bangga, kemudian Ajabde meminta Pangeran Pratap utk mengikutinya “Jangan mengira kalau kau akan berkeliaran di sekitar sini, tukang kuda ,,, rasanya lebih baik aku memanggil namamu seperti itu, supaya aku bisa mengingat namamu lebih baik” Pangeran Pratap tdak keberatan kalau Ajabde memanggilnya dgn sebutan tukang kuda “Aku ingin tahu mengapa semua orang yg berada di sini sangat marah pada ayahku” ujar Pangeran Pratap pada dirinya sendiri “Pangeran, fokus saja pada tugasmu saat ini!” ujar Chakrapani 

Di kerajaan Mewar, saat itu Chand hendak menunjukkan dupatta buatannya yg telah dibuatnya pada ibunya, Maharani Bhatyani, begitu sampai di depan pintu kamar ibunya, Chand berhenti sambil bersembunyi & mendengarkan semua pembicaraan mereka, Ratu Bhatyani memuji Jagmal dgn senang hati, tdak seperti ketika dia memuji Pangeran Pratap, Ratu Bhatyani menyetujui usulan Jagmal, sedangkan Chand merasa sangat prihatin melihat kelakuan ibu & kakaknya sendiri. 

Di kerajaan Bijolia, Pangeran Pratap sedang mengisi air dari sungai, Pangeran Pratap sangat penasaran dgn Bai ji lal karena begitu Rao Mamrak Ji meninggal dunia, anak laki lakinya lah yg kemudian menggantikannya menjadi Raja di Bijolia, lalu siapa Bai ji lal ini? “Dia adalah guru kami, kekuatan kami bahkan tulang punggung Bijolia, hanya karena dia bersama kami, kami merasa suatu hari nanti impian kami akan menjadi sebuah kenyataan” Pangeran Pratap bisa merasakan ada perasaan cinta dalam nada bicara Fatta ketika menjelaskan siapa itu Bai ji lal ini “Bagaimana jika dia itu mengelabui kalian hanya karena utk tujuan pribadinya semata? Bagaimana jika dia mengumumkan Bijolia sebagai negara yg merdeka, hanya utk memenuhi keinginannya utk menguasai kalian semua?” sesaat Fatta hendak menghardik Pangeran Pratap, setelah mendengarkan ucapan Pangeran Pratap tentang Bai ji lal yg tak lain adalah Ajabde, namun Ajabde segera menghentikan Fatta “Fatta, orang ini tdak tahu tentang sejumlah pesan pesan kita yg telah kita kirimkan ke Chittor yg ternyata di abaikan oleh Maharana Udai Singh, pandangannya tdak penting bagi Bai ji lal, pandangannya akan berubah ketika dia tahu tentang situasi yg sebenarnya disini” 

Pangeran Pratap semakin tdak mengerti dgn ucapan Ajabde “Tukang kuda, kau bisa menunggu & melihat apa yg akan terjadi nanti” ujar Ajabde lagi Tak lama kemudian, Ajabde membawa Pangeran Pratap ke perbatasan Bijolia dimana orang Afghanistan merebut sebagian besar tanah Bijolia utk mendirikan tenda bagi pasukan mereka, Pangeran Pratap benar benar kaget & tdak percaya “Bagaimana bisa mereka melakukan ini semua?” tanya Pangeran Pratap heran “Kami terima kalau kami tdak bisa menghentikan mereka, kau harus menghadapi mereka meskipun mereka menyerang kami, rumah kami atau ternak kami, dgn berani dgn pasukan yg terbatas yg kami miliki, kami pernah berhasil & pernah juga tdak berhasil beberapa kali” 

Kemudian Ajabde menunjukkan pada Pangeran Pratap sebuah lahan yg terbakar “Ini adalah lahan pertanian dimana dibakar oleh mereka, kau juga masih bisa melihat mayat mayat yg bergelimpangan & ternak ternak kami yg mati disana, aku menunjukkannya padamu semua ini maka kau bisa mengerti betapa berharganya kegagalan kami, kami mempunyai sebuah jalan keluar yaitu dgn memberikan mereka balasan yg setimpal dimana kami membutuhkan banyak sumber pendanaan, itulah mengapa kami ingin bantuan dari Chittor tapi ternyata mereka tdak melakukan apa apa” Pangeran Pratap hanya terdiam mendengarkan ucapan Ajabde sambil melihat kesibukan yg dilakukan oleh pasukan Afghanistan “Kau bicara tentang rasa kecintaan pada tanah air (patriotisme), ini adalah tumpah darah kami juga sejak beberapa generasi yg lalu, Chittor tdak seperti ini sebelumnya” 

Ajabde menceritakan tentang bagaimana dulu Raja Udai Singh & Pangeran Pratap mengalahkan Shams Khan yg berusaha menguasai tanah mereka “Hari ini Badshaah Khan, anak dari Shams Khan telah kembali lagi kesini dgn tujuan yg sama jahatnya, Maharana Udai Singh telah benar benar memberikan pada mereka sebuah kesempatan utk mencuri di Bijolia secara terang terangan dgn tdak membantu kami!” Pangeran Pratap kembali terkejut mendengar semua cerita Ajabde “Kapan kau terakhir kali mengirimkan pesan ini ke Chittor?” tanya Pangeran Pratap “Aku telah melakukannya beberapa kali sejak enam bulan yg lalu tapi kami tdak menerima bahkan sedikitpun jawaban dari Chittor, kami tdak mempunyai pilihan, kami harus bertarung dgn orang orang Afghanistan itu sekarang!” ujar Ajabde sengit

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top