Sinopsis Mahaputra Episode 302 Part 1

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 302 Part 1, Di Bijolia, Pangeran Pratap mengatakan pada prajurit yg terakhir yg masih hidup utk merelakan teman temannya yg telah mati di tangan Pangeran Pratap “Kau akan melakukan sebuah tugas ringan” prajurit itupun menuruti perintah Pangeran Pratap dgn sangat ketakutan, sementara itu Ajabde menyeka airmata yg membasahi pipinya, kemudian Pangeran Pratap memberikan sebuah pesan utk Badshah Khan melalui prajurit tersebut “Katakan padanya utk segera melarikan diri dari sini segera secepat mungkin!” Pangeran Pratap mengulanginya beberapa kali sambil memukulinya “Larilah! Selamatkan nyawamu sendiri!” prajurit itu langsung berlari kencang meninggalkan tempat tersebut, Fatta & Pangeran Pratap saling menganggukkan kepalanya satu sama lain, 
Sinopsis Mahaputra Episode 302 Part 1

Sementara itu di kerajaan Bijolia, Ratu Hansa Bai & Balwant sedang berdiskusi dgn orang kepercayaan Ajabde yg bernama Parvat Das “Kau tahu yg sebenarnya, kita akan membutuhkan banyak sekali sumber pendanaan utk pemborentakan yg besar seperti ini, Chittor tdak membantu kita sudah cukup lama, apalagi kekayaan Bijolia telah digunakan utk kebutuhan rakyat Bijolia” ujar Parvat Das, namun Ratu Hansa Bai tetap percaya pada rencana yg dibuat oleh Ajabde “Kita akan memastikan pasukan kita”, “Lalu siapa yg akan memimpin kami ketika Bai ji lal setuju kalau Fatta itu adalah orang yg pemberani & tdak punya rasa rakut tapi dia itu bodoh, dia tdak akan bisa membimbing kami dgn baik, kita membutuhkan seseorang yg pintar, berpengalaman & tdak takut, panglima yg seperti itu yg bisa memimpin prajurit kita, apakah kita mempunyai seseorang yg seperti itu, atas dasar siapa kita bisa memulai rencana ini?" ujar Parvat Das 

Di tempat Pangeran Pratap & Ajabde, sekilas Pangeran Pratap menatap ke arah Ajabde sambil tersenyum, Fatta juga melihat mereka berdua satu per satu “Kenapa kalian berdua melihat aku seperti itu? Paling tdak kalian bisa mengucapkan terima kasih kan padaku?” Fatta memuji dirinya sendiri secara tdak langsung “Rupanya kau telah belajar banyak dariku dalam kurun waktu yg singkat” Pangeran Pratap hanya tersenyum memdengar ucapan Fatta, Fatta memuji cara berkelahinya sementara Ajabde hanya terdiam sambil menatap terus kearah Pangeran Pratap “Fatta, hentikan!” tiba tiba Ajabde buka suara “Aku telah mengerti tentang hal ini, seseorang yg disebut sebagai tukang kuda tdak perlu belajar apapun dari kamu, Fatta ,,, kau sangat berterima kasih padamu utk apapun yg telah kau lakukan pada kami”, “Itu tdak perlu, jika kau benar benar ingin kembali ke beberapa cara maka ajaklah aku menjadi bagian dari pemborentakanmu dgn memberikan aku pekerjaan itu” pinta Pangeran Pratap, 

Pada saat yg bersamaan di kerajaan Bijolia, Ratu Hansa Bai sangat yakin kalau Dewa Ekling Ji akan mengirimkan seseorang yg seperti itu yg bisa meyakinkan mereka, orang inilah yg akan membebaskan Bijolia dari permasalahan ini Sinopsis Mahaputra Episode 302 Part 1

Sementara itu Pangeran Pratap ingin menjadi bagian dari pasukan mereka, Fatta memuji keahlian dari pasukan Bijolianya, sedangkan Ajabde memuji kemampuan Pangeran Pratap dalam menangani prajurit Afghanistan “Kau telah mengalahkan mereka dgn baik, karena itulah aku terkesan pada caramu tapi kami harus mengatakan hal ini pada Bai ji lal terlebih dahulu, dgn begitu kami bisa mengajak kamu” ujar Ajabde yg kemudian memanggil kudanya & hendak pergi meninggalkan Pangeran Pratap “Pangeran Pratap!” Ajabde segera berhenti & menoleh ke arah belakang dimana Pangeran Pratap masih berdiri disana “Namaku Pangeran Pratap! Aku ingin kau memanggil namaku dgn namaku & bukan dgn sebutan tukang kuda” Ajabde menatap ke arah Pangeran Pratap “Kenapa? Apakah aku mengatakan sesuatu yg salah?” tanya Pangeran Pratap heran “Kau telah memenangkan pertarungan ini tapi kau belum mendapatkan hakmu utk memaksakan kehendakmu padaku” Pangeran Pratap menyetujui ucapan Ajabde “Jangan lupa bawa Fatta ke tabib utk mengobati luka lukanya” Fatta menolak usulan Pangeran Pratap “Aku akui kalau kau sangat kuat, Fatta” ujar Pangeran Pratap kemudian menoleh ke arah Ajabde “Jadikanlah aku sebagai temanmu” pinta Pangeran Pratap sambil menatap kearah Ajabde, mereka berdua kemudian saling memandang satu sama lain 

Di sebuah tempat bagian Bijolia, Chakrapani sedang sibuk membaca zodiak orang orang yg penasaran & datang padanya, banyak perempuan dari istana Bijolia mengajak Saubhagyawati utk menemui pendeta ini (Chakrapani), semua orang memuji si pendeta, Saubhagyawati berusaha utk menghentikan kepercayaannya pada hal semacam ini sejak saat Ajabde & Pangeran Pratap berpisah “Suamiku sendiri pandit Chakrapani Mishra pernah memprediksikan sepasang kekasih hingga mereka bersatu dgn bantuan Dewa sendiri tapi lihat apa yg terjadi kemudian?” ujar Saubhagyawati cemas “Suamimu pasti telah kembali ke Chittor setelah menyelesaikan pendidikan tertingginya, apakah kau tdak suka tinggal bersamanya di Chittor?” tanya teman Saubhagyawati “Aku sebenarnya suka tapi aku tdak tahu bagaimana cara menghadapinya, dia telah memenuhi janjinya dgn pendidikan tingginya sementara aku tdak pernah tertarik dgn pelajarannya, aku telah meninggalkan bangku sekolah sejak lama sekali & kembali ke Bijolia utk membantu tuan putri Ajabde” ujar Saubhagyawati, 

Pada saat yg bersamaan Pangeran Pratap & Ajabde tiba tiba mengatakan hal yg sama utk berhenti sementara waktu, utk meminum air “Aku bisa melakukannya tanpa hal itu” tiba tiba mereka berdua kompak mengatakan hal yg sama, kemudian Ajabde ingin segera menemui Bai ji lal secepat mungkin, sementara itu Pangeran Pratap bertanya tanya “Apakah begini kebudayaan kalian utk bertingkah keras kepala & marah sepanjang waktu?” Fatta menanggapainya dgn sebuah gurauan, tak lama kemudian Pangeran Pratap meninggalkan mereka bersama kudanya, Ajabde hanya bisa menatapnya dgn tatapan nanar 

Di tempat Chakrapani, saat itu Saubhagyawati sudah berada di depan Chakrapani, namun Saubhagyawati tdak membawa zodiaknya jadi Chakrapani memintanya utk menunjukkan tangannya “Aku akan menceritakan padamu semuanya tentang kau secaepat mungkin” Saubhagyawati memujinya “Suamimu rupanya sangat pintar, dia sangat mencintai kamu, kau akan menjadi teman orang orang besar” Saubhagyawati segera menarik tangannya dari Chakrapani sambil berkata “Aku tahu kau itu hanyalah seorang pembohong! Aku telah menikah sejak aku masih kecil dulu & aku tdak akan pernah mendapatkan seorang suami yg lebih baik dari pada suamiku itu!” ketika Saubhagyawati hendak meninggalkan Chakrapani, Chakrapani segera mencegahnya “Aku akan melihat kedua tanganmu, dgn begitu aku akan bisa mengatakan padamu semuanya” akhirnya Saubhagyawati mau juga memperlihatkan tangannya pada Chakrapani yg notabene adalah suaminya sendiri, sesaat Chakrapani melihat kedua tangan Saubhagyawati dgn serius & lebih seksama, dalam hati Saubhagyawati berkata “Pasti orang ini akan mengatakan kalau aku akan tinggal berjauhan dgn suamiku utk selama lamanya” namun ternyata Chakrapani malah tersenyum manis & memanggil nama Saubhagyawati “Saubhagyawati” Saubhagyawati pun menyadari kalau laki laki di depannya ini adalah suaminya Chakrapani “Chakrapani?” tanya Saubhagyawati sambil tersenyum senang, Chakrapani langsung mengangguk sambil tersenyum & menatap kearah istrinya ini

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top