Sinopsis Mahaputra Episode 305

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 305Dirumah Fatta, Pangeran Pratap baru tahu kalau Bai ji lal ingin menjadikannya sebagai panglima pasukan prajurit Bijolia, Ajabde sangat terkejut ketika melihat raut muka Pangeran Pratap yang tdak senang begitu mengetahuinya “Kamu bilang kamu ingin menjadi bagian dari pemborentakan ini, lalu kenapa kamu kelihatannya tdak senang begitu mendapatkan tugas yang begitu besar & penuh tanggung jawab seperti ini?” tanya Ajabde heran “Kenapa Bai ji lal ingin membuat sebuah pasukan prajurit yang besar seperti ini?
Sinopsis Mahaputra Episode 305

Jika ini tentang Afghanistan maka kita bisa mengatakannnya pada Chittor, mereka pasti akan mengirimkan pasukan mereka utk menolong kalian, itu adalah tugas mereka utk melindungi daerah kekuasaan yang berada dibawahnya”Ajabde langsung menolaknya “Bai ji lal telah memutuskan utk tdak memohon bantuan pada siapapun lagi, dia telah memutuskan utk menghadapi tentara Afghanistan dgn caranya sendiri” Pangeran Pratap merasa tdak suka begitu mendengar ucapan Ajabde “Ini adalah kebiasaan lamanya, dia tdak pernah mau mendengarkan siapapun jika dia telah memutuskan sesuatu” Ajabde merasa penasaran dgn gerutuan Pangeran Pratap yang bicara dgn dirinya sendiri “Aku tdak mau menjadi bagian dari pasukan kalian” Ajabde kaget kemudian Pangeran Pratap meninggalkan Ajabde setelah mengulangi keputusannya sekali lagi pada Ajabde 

Di tempat Chakrapani, Saubhagyawati sedang memikirkan kehidupan kedua temannya yang begitu banyak memendam kemarahan, kebencian & kesalahpahaman satu sama lain “Kita harus segera menjernihkan permasalahan ini secepat mungkin karena akan bisa berimbas pada Mewar juga, jika mereka berdua bisa bersama sama lagi pada persetujuan yang sama maka Mewar juga akan mendapatkan keuntungannya” ujar Chakrapani penuh semangat “Kita harus melakukan sesuatu, Saubhagyawati ,,, kita harus bisa menyatukan mereka kembali”, “Tapi rasanya sudah sedikit terlambat, suamiku” Saubhagyawati menolak utk mengatakan pada Chakrapani karena dirinya terikat dgn sebuah janji “Aku berjanji, aku tdak akan mengatakan pada siapapun” pinta Chakrapani penuh harap “Kamu akan memenuhi tugasmu sebagai seorang istri dgn cara ini & hal ini juga bisa membantu Ajabde “Baiklah, jangan katakan pada siapa siapa ,,, Ajabde telah memutuskan utk memutuskan semua hubungannya dgn Mewar!” Chakrapani tertegun 

Ketika Pangeran Pratap hendak meninggalkan Ajabde, Ajabde langsung mencegahnya “Kamu tdak bisa mundur begitu saja dgn cara seperti ini setelah aku mengatakannya pada Bai ji lal” ujar Ajabde kesal “Aku telah mengubah keputusanku, aku tdak menjanjikan apapun pada siapapun”, “Tapi dia telah melakukannya dari sisi kamu” Pangeran Pratap tdak merasa keberatan akan hal itu “Jangan menganggap kalau aku ini salah, tapi ada sesuatu disini yang membuat aku menyadari kalau Bai ji lal & aku tdak bisa bersama sama” Ajabde tertegun “Bukankah kamu sendiri yang mengatakan kalau tanah airmu itu berada diatas segala galanya bagimu? Simpan saja masalah pribadimu dgn Bai ji lal & lakukan hal ini sebagai perintah utk menyelamatkan tanah airmu, selamatkan Bijolia dari Afghanistan, bukankah dharmamu mengatakan hal yang sama tentang hal ini?” ujar Ajabde kesal “Pada dasarnya aku tdak pernah merubah keputusanku!” Pangeran Pratap tetap keras kepala dgn keputusannya 

“Pasukan kami ini sangatlah lemah karena terus menerus mendapat serangan dari Afghanistan, kami memerlukan prajurit yang tersisa utk menjaga Bijolia“ Pangeran Pratap mulai merenungkan ucapan Ajabde “Aku hanya akan bertahan disini karena aku fikir kalau aku bisa mempercayai kamu” Ajabde kembali meyakinkan Pangeran Pratap kalau dirinya telah membuat sebuah keputusan yang tepat “Prajurit Afghanistan sudah mulai semakin dekat saat ini, inilah saatnya utk menunjukkan dedikasimu utk tanah airmu! Inilah saatnya kita harus melakukan sesuatu!” ujar Ajabde senang “Bai ji lal pasti akan menyukainya jika kamu tetap tinggal disini” Pangeran Pratap langsung menatapnya & berkata “Katakan pada Bai ji lal mu itu kalau aku tetap tinggal disini bukan karena dia tapi semua ini utk kamu, aku telah mengubah keputusanku ini hanya karena kamu” Ajabde langsung menganggukkan kepalanya, mereka berdua saling memandang satu sama lain utk beberapa saat, setelah itu mereka mulai berjalan di arah yang berlawanan dgn perasaan yang agak canggung, mereka berdua kemudian saling melihat satu sama lain ketika tdak ada orang lagi yang melihat kearah mereka. 

Chakrapani sudah menemukan apa yang harus mereka lakukan sekarang “Saubhagyawati, berjanjilah padaku kalau kamu tdak akan menceritakan pada Ajabde tentang keberadaan Pangeran Pratap di sini di Bijolia, hubungan Mewar sangat tergantung pada hubungan Ajabde & Pangeran Pratap yang bersatu kembali, kita harus menunggu saat yang tepat” Saubhagyawati langsung menaruh tangannya di atas tangan Chakrapani sebagai bentuk janjinya Sinopsis Mahaputra Episode 305

Parvat Das menemui prajurit Afghanistan “Tuan, aku tdak bisa menghentikan apapun sekarang karena sang Raja sudah memberikan stempelnya sendiri, lelang akan segera dilaksanakan sekarang, aku telah melihat begitu banyak emas yang telah dikumpulkan & itu sangat cukup utk Bijolia mendapatkan cukup uang utk membuat pasukan yang solid utk mereka sendiri, lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah Badshah Khan akan segera diberitahu? Dia pasti akan membuat sebuah aksi dari rencana yang tersisa” ujar Parvat Das cemas 

Di tempat Ajabde, Ajabde mencoba utk membawa kudanya namun kudanya tetap diam tdak mau bergerak sama sekali “Kudamu itu mungkin lelah, memangnya kamu mau kemana?”, “Aku akan pergi ke istana Bijolia, aku ingin memberitahu Bai ji lal kalau kamu telah menerima utk menjadi bagian dari pasukan prajurit kami” ujar Ajabde “Tapi hari sudah hampir petang & kamu akan melalui hutan utk mencapai ke istana, apakah aku boleh menemani kamu?” Ajabde hanya tersenyum & menolaknya secara halus “Aku tahu setiap rute jalannya, setiap ujung ujung jalannya aku juga tahu”, “Iyaa, aku memang tdak begitu kenal dgn jalan jalan di Bijolia” ujar Pangeran Pratap, tak lama kemudian Ajabde segera pergi meninggalkan Pangeran Pratap 

Di tempat pasukan Afghanistan, Parvat Das sangat ketakutan begitu mendengar nama Badshah Khan, pemimpin prajurit Afghanistan memuji Badshah Khan “Hanya dia tahu bagaimana utk berburu mangsanya dgn mengubah warnanya seperti seekor bunglon”, pada saat yang bersamaan seorang laki laki tua nampak sedang berjalan di hutan dgn sebuah tongkat, tepat pada saat itu ada seorang prajurit yang melintas di depannya dgn menunggangi kuda, laki laki tua itu langsung menghentikan langkah prajurit karena dirinya merasa kehausan, akhirnya si prajuritpun setuju memberikan air minum pada laki laki tua itu, laki laki ini tahu kalau prajurit ini sebenarnya adalah seorang mata mata Rajput yang membawa sebuah pesan penting utk Yang Mulia Jalalludin Muhammad Akbar di Agra dari Rajanya, prajurit itu kaget, 

Sementara itu di tempat orang orang Afghanistan, pemimpin prajurit Afghanistan kembali melanjutkan memuji Badshah Khan, saat itu laki laki tua itu yang ternyata adalah Badshah Khan sedang membunuh si mata mata Rajput & mengambil pesan dari mulutnya, Badshah Khan sebenarnya benar benar menunggu kesempatan utk bertemu dgn Jalal yang telah berganti nama menjadi Akbar, si pemimpin prajurit Afghanistan mengatakan pada Parvat Das bagaimana Badshah Khan telah bersumpah utk membalas dendam atas kematian ayahnya Shams Khan. 

Saat itu Badshah Khan telah sampai di benteng Akbar di Agra, salah satu prajurit mencegahnya masuk ke dalam namun Badshah Khan memaksa “Pesan yang aku bawa ini sangatlah penting, lain kali berfikirlah dua kali sebelum mencegah Badshah Khan karena Yang Mulia Raja India telah menganggapku sebagai orang yang penting, dia selalu mempunyai waktu utkku” prajurit itu langsung menundukkan kepalanya & berbalik masuk ke dalam istana 

Malam itu angin bertiup sangat kencang, petir menyambar nyambar dgn kilatnya yang mengeluarkan sinar yang terang, tanda tanda hujan sebentar lagi akan datang, Ajabde sedang berjalan di tengah hutan seorang diri ketika dirinya merasakan kehadiran seseorang dibelakangnya, Ajabde langsung mengeluarkan belati yang dibawanya sedari tadi, sementara itu di Agra, Badshah Khan baru tahu kalau Akbar tdak mau bertemu dgn dirinya saat ini, Badshah Khan sangat marah mengetahui hal ini, pada saat yang bersamaan saat itu Ajabde sedang melihat lihat kesekelilingnya dgn perasaan waspada & hati hati tapi hasilnya nihil, Ajabde tdak melihat seorangpun disana namun Ajabde mendengar ada suara langkah kaki yang mulai mendekat kearahnya, Ajabde semakin waspada, selang berapa saat kemudian Ajabde memalingkan wajahnya ke arah belakang sambil mengacungkan belatinya & melihat seseorang yang berada dibelakangnya dgn tatapan terkejut

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top