Sinopsis Mahaputra Episode 307

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 307, Di kerajaan Mughal, di Agra, Akbar tdak suka dgn kehadiran Badshah Khan di istananya “Mengapa kamu berani berani memasuki istanaku tanpa ijinku terlebih dulu? & setelah kamu mengetahuinya pun kenapa kamu tetap memaksa bertemu dgnku?” tanya Akbar sengit “Ini semua karena aku menginginkan Bijolia & aku yakin kamu juga, Yang Mulia ,,, aku juga tahu tentang sepak terjangmu selama ini di masa lampau utk mendapatkan Bijolia” Akbar hanya tersenyum sinis “Bawa orang ini ke tabib & biarkan dia hidup!” perintah Akbar pada pelayannya, 
Sinopsis Mahaputra Episode 307

Sementara itu di Bijolia, Ajabde sedang memberikan instruksi pada para tukang kebun & menegaskan pada mereka utk memberikan perlindungan & mengawasi pertumbuhan dari produksi hasil ladang mereka, Ajabde juga mengajukan sebuah permintaan, para tukang kebun itu sangat berterima kasih pada Ajabde, tak lama kemudian Fatta datang & memberitahukan pada mereka tentang acara Dewali Mela itu secara lebih mendetail, semua orang langsung menghampiri Fatta “Balwant, tolong kamu pergi dulu” pinta Ajabde kemudian beralih berkata pada Fatta ketika adiknya sudah pergi “Fatta, aku memanggilmu karena ada informasi yang penting yang ingin aku sampaikan padamu yaitu Pangeran Pratap akan menjadi bagian dari pasukan tentara kita” Fatta terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Ajabde 

Pada saat yang bersamaan Pangeran Pratap sedang duduk di sebuah cabang batang pohon bersama Chakrapani “Bagaimana mereka setuju secepat ini utk kamu?” tanya Chakrapani heran “Aku percaya kalau mereka akan menerima aku dalam kepercayaanku”, “Bukankah mereka mulai sangat mempercayai kamu akhir akhir ini?” Pangeran Pratap menatap ke arah Chakrapani tajam, Chakrapani langsung meminta maaf utk ucapannya yang salah, kemudian Pangeran Pratap melesatkan anak panahnya & turun sambil melompat utk mengambil sebuah buah yang dipanahnya “Kamu benar Chakrapani, aku telah dipercaya oleh mereka semua” ujar Pangeran Pratap sambil menyerahkan buah tersebut ke Chakrapani 

Fatta masih terkejut & bertanya pada Ajabde tentang kesetiaan Pangeran Pratap “Aku yakin dgn rasa kesetiaan Pangeran Pratap karena dia memperlihatkannya padaku ketika dia sendiri memberikan perhiasan yang dikenakannya” ujar Ajabde “Tapi rasanya ini tdak ada alasan baginya, kak ,,, & rasanya juga tdak mungkin dia ingin melakukan hal ini hanya karena agar dia bisa meyakinkan kamu & mendapatkan tempat dgn mudah”, “Aku bisa membaca dari matanya, Fatta ,,, aku percaya dgn apa yang aku lihat & aku tdak ingin tahu yang lainnya” ujar Ajabde lagi “Aku fikir, kamu akan mengambil keputusan yang rasional”, “Aku tdak punya pilihan, Fatta & aku harus memberikan perintah pada seseorang, aku ingin kamu selalu ada bersamanya” ujar Ajabde lagi namun rupanya Fatta tdak setuju dgn keputusan Ajabde tapi akhirnya Fatta pun setuju “Kalau Pangeran Pratap mencoba menunjukkan kepintarannya maka aku akan segera menegurnya pada saat itu juga!” Ajabde tersenyum “Kalau begitu aku tdak perlu mengkhawatirkannya” ujar Ajabde 

Di dalam hutan Pangeran Pratap sedang mengambil anak panah yang tertancap pada cabang pohon & ketika hendak meninggalkan tempat tersebut bersama Chakrapani, tiba tiba Fatta muncul & berkata “Kamu ini baru saja memasuki pasukan prajurit Bijolia & telah menyelesaikan semua persiapannya dgn baik” sindir Fatta secara halus “Waktu itu begitu singkat jadi kita harus menghitungnya dgn baik & waktu bukanlah suatu hal yang istimewa, Fatta”, “Kamu itu tdak perlu membuat senjata karena kamu adalah panglima perangnya sekarang!” Chakrapani hendak mengatakan sesuatu namun Pangeran Pratap langsung menyuruhnya utk diam & mengucapkan terima kasih pada Fatta Sinopsis Mahaputra Episode 307

Di kerajaan Mewar, Gaor sedang bertanya pada Dhaman Singh tentang jumlah hewan ternak & ladang yang di miliki oleh kerajaan Mewar lalu menulisnya secara terperinci, Ratu Bhatyani datang & menemui mereka & bertanya “Apa yang terjadi, Dhaman Singh dgn senjata yang seharusnya kamu kirimkan?”, “Parcel tersebut telah mencapai Bijolia, Maharani & orang orang kita akan mengerjakan pekerjaan mereka” ujar Dhaman Singh, pada saat yang bersamaan orang orang suruhan Dhaman Singh sedang membunuh seorang laki laki setelah mereka merampok hartanya, mereka juga berencana akan melukai Pangeran Pratap dimana mereka akan diberi hadiah berapapun jumlahnya yang mereka minta, di kerajaan Mewar, Ratu Bhatyani ingin agar Dhaman Singh melakukan pekerjaannya tepat waktu & teliti, kalau tdak maka Ratu Bhatyani akan murka padanya “Hari itu pasti akan segera datang, Maharani” Ratu Bhatyani tersenyum senang & menyetujui ucapan Dhaman Singh “Ketika pesan itu tdak terkirim ke Bijolia maka akan menjadi sangat sulit bagiku” ujar Ratu Bhatyani, Pangeran Pratap saat ini ada di Bijolia & katakan pada anak buahmu itu utk melakukan sesuatu yang bisa membuat Pangeran Pratap keluar dari Bijolia” bisik Ratu Bhatyani “Baik, Maharani Bhatyani, hal ini pasti akan terjadi” ujar Dhaman Singh kemudian berlalu meninggalkan Ratu Bhatyani 

Tak lama kemudian Ratu Bhatyani menghampiri Gaor & berkata “Kenapa pekerjaanmu sekarang ingin mencari tahu tentang kehidupan Dhaman Singh? Aku rasa itu buang buang waktu saja” sindir Ratu Bhatyani “Sejak anda membuat banyak hal utk dikerjakan maka aku seharusnya mengawasinya & tdak lama lagi Dhaman Singh pasti akan menunjukkan kemampuannya, dgn begitu aku akan mengawasinya juga” ujar Gaor “Dgn membaca pikiranmu itu hampir saja tdak mungkin utk membaca apa yang ada di dalam benakmu”, “Itulah mengapa kami mendapatkan posisi kami masing masing” balas Gaor 

Di Bijolia, Fatta mengenalkan Pangeran Pratap pada pasukan prajurit Bijolia yang tersisa “Tuan Pangeran Pratap ini akan menjadi pemimpin kalian semua” para prajurit itu langsung terkejut begitu mendengar namanya “Tenang, tenang ,,, orang ini bukanlah orang yang sama dgn apa yang kalian pikirkan” Fatta mencoba memberikan penjelasan “Hanya namanya saja yang sama & bukan yang lain, jadi tenang saja” kemudian Pangeran Pratap maju ke depan & menyapa para prajurit tersebut “Aku tahu semua pejuang & kemampuan mereka juga nama ayah mereka” Pangeran Pratap kemudian menyebutkan para pejuang tersebut “Hari ini adalah hari pertama kalian & aku akan memberikan jadwal utk kalian berlatih” Fatta kaget & berkata “Bagaimana kamu tahu semua tentang mereka?”, “Kita ini adalah pejuang & itu artinya kita ini hidup & mati bersama sama” ujar Pangeran Pratap “ Ada satu instruksi kecil & kamu akan mempelajari tentang kita”, “Kamu ada disini bukan?” tanya Pangeran Pratap “Aku pasti akan berada di sini!” balas Fatta mantap, 

Tak lama kemudian Chakrapani bertanya pada Pangeran Pratap “Orang orang ini akan membantu kamu dalam bertarung dgn pasukan Afghanistan & pasukan yang sama juga akan bertarung dgn Chittor?” Pangeran Pratap tdak setuju dgn ucapan Chakrapani “Setelah bertarung dalam sebuah perang dgnku, pasukan ini akan mengikuti apa yang aku lihat” Chakrapani masih bingung ketika Pangeran Pratap berkata “Aku akan menyingkirkan Bijolia dari daerah yang sudah ditandai, Chakrapani” ujar Pangeran Pratap 

Sementara itu Fatta menemui Ajabde & mengabarkan apa yang terjadi barusan, Ajabde juga sama terkejutnya dgn Fatta ketika mendengar hal tersebut “Fatta, jangan menilai seseorang menurut apa yang diyakininya tapi kamu harus melihatnya dari apa yang telah diperbuatnya, hal ini juga pernah terjadi padaku” Ajabde teringat bagaimana ketika dirinya diperlakukan di Mewar “Aku tahu bagaimana rasanya & itu bukanlah suatu kejahatan utk menjadi orang biasa” Fatta merasa tdak enak hati “Kakak, aku bukan bermaksud demikian, aku mengatakan hal ini, hanya karena aku tdak pernah melihat sesuatu yang seperti ini & kakak telah mempercayai dia” ujar Fatta “Aku harus segera pergi ke tempat pelelangan” namun Fatta mencegahnya & berkata “Jika kamu sangat mempercayai dia mengapa kamu tdak menceritakan padanya tentang siapa dirimu yang sebenarnya?” Ajabde hanya terdiam

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top