Sinopsis Mahaputra Episode 311

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 311Di kerajaan Bijolia, Pangeran Pratap kaget ketika dibukanya kain hitam yg menutupi matanya ternyata ada Ajabde didepannya “Kenapa kamu membuat aku bertarung dgn seorang perempuan?” tanya Pangeran Pratap kesal “Aku hanya ingin menguji kamu, utk mengetahui apakah Bai ji lal telah memilih menteri yg benar atau tdak?” Pangeran Pratap hanya tersenyum sinis & berkata “Aku kira dia akan selalu menguji aku”, “Aku akan mengirimkan obat utk kamu” ujar Ajabde sambil melihat luka Pangeran Pratap “Tdak, aku tdak membutuhkan itu”, “Ini adalah tugasku utk menghentikan perdarahan, jika ada seseorang yg terluka demi Bijolia” namun Pangeran Pratap tdak menggubris ucapan Ajabde “Penjaga, ayoo kita pergi ke pekan raya!” ujar Pangeran Pratap kemudian berlalu meninggalkan Ajabde 
Sinopsis Mahaputra Episode 311

Di kerajaan Mewar, Ratu Bhatyani sedang mencari cari Jagmal sambil memanggil manggil namanya, Jagmal menjawabnya dari dalam sebuah peti, Ratu Bhatyani terkejut ketika mendengar suara Jagmal ada didalam peti tersebut, Ratu Bhatyani segera berteriak meminta bantuan “Jagmal, apakah kamu ada di dalam, nak?” ujar Ratu Bhatyani sambil berusaha membuka peti tersebut, Ratu Bhatyani mulai menangis sambil mengetuk ngetuk pintu tersebut “Bagaimana cara membukanya, Jagmal?” tiba tiba Jagmal keluar dari peti tersebut & mengambil nafas dalam dalam “Jagmal, apakah kamu baik baik saja?” tanya Ratu Bhatyani cemas sambil memeluk anak sulungnya ini, tiba tiba Jagmal terbatuk batuk, Ratu Bhatyani segera memberikan segelas air putih utk Jagmal “Jagmal, siapa yg melakukan hal ini padamu? Katakan pada ibu, ibu akan memanggil penjaga” Jagmal tersenyum sambil berkata 

“Rani Ma, aku melakukan sebuah eksperimen dgn diriku sendiri, aku ingin tahu jika seseorang terkunci di dalam peti ini, maka berapa lama dia bisa bertahan hidup” Ratu Bhatyani langsung marah begitu mendengar ucapan Jagmal “Kamu ini gila dgn melakukan hal ini!”, “Aku baik baik saja, Rani Ma ,,, aku hanya merencanakan sesuatu dalam benakku, aku ingin membuat sebuah kotak yg kecil yg bisa utk bersembunyi & mendengar semuanya tapi seharusnya kotak itu ada lubangnya utk mendapatkan udara” ujar Jagnal senang “Tapi itu bisa berbahaya, Jagmal”, “Tenang, Rani Ma ,,, aku tahu banyak hal, ibu tdak tahu kan kalau saat ini paman Rawat Ji sedang bersama ayah? Pergi & lihatlah” Ratu Bhatyani segera menuruti perintah Jagmal & berlalu meninggalkan ruangan itu “Sekarang aku akan membuat sebuah lubang disini” ujar Jagmal, 

Sementara itu Raja Udai Singh sedang ngobrol dgn Rawat Ji “Apa kamu bilang, Rawat Ji? Bagaimana ada seseorang yg merencanakan utk menentang kita di Chittor?” tanya Raja Udai Singh heran “Aku akan mencarinya semaksimal mungkin, Maharana Udai Singh” tiba tiba Ratu Bhatyani memasuki ruangan & bertanya “Ada masalah apa ini?” kemudian Raja Udai Singh menceritakan semuanya pada istri kesayangannya ini, Ratu Bhatyani berkata dalam hati “Apakah Rana Ji tahu tentang serangan yg dilancarkan ke Pangeran Pratap?” bathin Ratu Bhatyani “Aku rasa Rawat Ji tdak mengatakan semuanya, Rana Ji” Raja Udai Singh menuruti perkataan istrinya ini “Sebenarnya Pangeran Pratap di serang di Bijolia” Ratu Bhatyani pura pura kaget & khawatir dgn keadaan Pangeran Pratap “Lalu apakah dia baik baik saja?” Rawat Ji segera mengangguk “Dia baik baik saja, Maharani” namun Ratu Bhatyani meragukan kesetiaan Rawat Ji & menegurnya dgn keras Sinopsis Mahaputra Episode 311

“Kamu tahu tahu kan kalau Pangeran Pratap itu putra mahkota yg sesungguhnya? Lalu kenapa kamu meninggalkan dia sendirian disana?” bentak Ratu Bhatyani “Iyaa, betul itu, aku bahkan juga merasa kalau kamu telah membuat sebuah kesalahan dgn meninggalkan dia sendirian disana” timpal Raja Udai Singh “Rasa khawatirmu itu memang benar, Maharana Udai Singh ,,, tapi dia berada disana utk sebuah tugas yg sangat penting”, “Aku ingin Pangeran Pratap pulang segera! Siapapun bisa mencari tahu tentang permasalahan yg terjadi di Bijolia, aku tdak bisa mengambil resiko dgn nyawa Pangeran Pratap yg dalam bahaya, aku ingin kamu mengirimkan sebuah surat ke dia!” ujar Raja Udai Singh kesal, Rawat Ji hanya bisa mengiyakan ucapan Raja Udai Singh & berlalu meninggalkan mereka 

Di kerajaan Bijolia, Ajabde sedang melihat patung Dewa Khrisna & melihat kearah lampu Diya, Ajabde mulai menyalakan lampu Diya yg pertama ketika Saubhagyawati menunjukkan padanya pakaian yg baru utk patung Dewa Khrisna “Ajabde, apa yg kamu lakukan di sini?” tanya Saubhagyawati “Aku sedang melakukan Kumkum” ujar Ajabde sambil mengambil air, Saubhagyawati semakin heran “Apa yg kamu lakukan, Kumkum di dalam air?” Ajabde kemudian melihat tangannya sendiri & dilihatnya ada warna merah disana, Pangeran Pratap teringat pada darah yg keluar dari tangan Pangeran Pratap, Ajabde segera melempar kendi yg berisi air itu & berkata “Aku tdak tahu, apa yg terjadi padaku? Aku harus pergi ke pekan raya & melihat lihat senjata disana” ujar Ajabde kesal “Kamu tdak bisa pergi dgn keadaan seperti ini, lebih baik kamu berdandan dulu, Ajabde” pinta Saubhagyawati 

Pada saat yg bersamaan, Fatta menyambut semua orang yg datang di pekan raya, dalam hati Pangeran Pratap berkata “Seharusnya ada seseorang yg akan mengubah keadaan disini” Pangeran Pratap kemudian menyuruh para prajurit utk tetap waspada & mengawasi sekitarnya “Ambil posisi & tetap awasi sekeliling!”, “Tapi bagaimana kita bisa mengetahui mereka?” tanya para penjaga heran “Mudah saja! Para penjual itu akan berusaha dgn keras utk menjual senjatanya & yg lain akan membeli dgn menawarnya terlebih dulu, lalu yg lainnya lagi hanya melihat melihat & berjalan jalan disekitar sini, awasi orang orang yg menunjukkan gerak gerik seperti itu, bisa jadi dia adalah musuh kita” Fatta mendengarkan penjelasan Pangeran Pratap pada para penjaga “Seseorang yg ingin menyerang kita, bisa melakukannya di waktu kapan saja, kita harus waspada” tepat pada saat itu Badshah Khan datang kesana dgn berganti penampilan seperti seorang Rajput, sementara itu begitu Pangeran Pratap pergi, Fatta bertanya pada para penjaga apa yg Pangeran Pratap katakan pada mereka, kemudian para penjaga menceritakan segalanya pada Fatta “Aku akan mengawasi Pangeran Pratap!” ujar Fatta, 

Saat itu Badshah Khan mempermainkan para penjaga & mulai marah ketika mendapati banyak pertanyaan dari penjaga, para penjaga memprovokasi Badshah Khan, Badshah Khan sangat marah, Parwat Singh datang mencegah Badshah Khan yg hendak menyerang para penjaga, kemudian Parwat Singh mengajak Badshah Khan bersamanya “Waaah, pasarnya sangat bagus, aku kira para prajurit itu akan mendapatkan senjata mereka segera” puji Badshah Khan “Iyaa & Pangeran Prataplah yg mengatur semuanya” ujar Parwat Singh sambil menunjuk ke arah Pangeran Pratap yg saat itu sedang berdiri tak jauh dari mereka “Jadi dia yg ingin melindungi Bijolia?” saat itu Pangeran Pratap sedang melihat lihat seekor kuda yg berwarna coklat & berkata “Kuda ini sangat muda, lebih baik uji dia, dia hanya meminum air putih, itu tdak baik baginya” ujar Pangeran Pratap sambil memperhatikan kuda itu, sementara itu di sebrang Parwat Singh mengabarkan pada Badshah Khan “Fatta baru saja tertangkap di tenda pasukan Afghanistan & dia diselamatkan oleh Pangeran Pratap dgn menghajar semua prajurit itu sendirian & setelah hal itu, dia datang kesini & semua orang membicarakan tentang keberaniannya” ujar Parwat Singh 

“Orang orang yg dia bunuh itu adalah anak buahku” ujar Badshah Khan kesal “Iya, itu betul ,,, makanya aku mengatakan hal ini padamu, agar kamu tahu tentang keberaniannya, lihat saja tuan putri Ajabde, dia itu tdak pernah mempercayai siapapun tapi dia sanagt mempercayai orang itu!” ujar Parwat Singh, kemudian mereka berdua berbalik & melihat ada seekor kuda putih yg berjalan ke arah mereka, kuda itu menyerang Badshah Khan “Kenapa kuda ini sangat marah?” tanya Badshah Khan kesal “Tdak ada seorangpun yg mau membelinya sampai sekarang karena tdak ada seorangpun yg bisa mengatasinya” ujar si penjual kuda “Kuda ini kuda liar!”, “Tdak, tuan ,,, dia akan memilih sendiri pemiliknya & aku tdak akan menjualnya, dia harus mendapatkan seorang pemilik yg pantas” ujar si penjual kuda lagi, Badshah Khan tersenyum & berkata “Cobalah utk menjualnya pada laki laki itu!” ujar Badshah Khan sambil menatap ke arah Pangeran Pratap yg masih berdiri di sebrangnya

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top