Sinopsis Mahaputra Episode 312

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 312, Di Bijolia, Badshah Khan yang sedang menyamar meminta pada penjual kuda utk menemui Pangeran Pratap karena mungkin dia akan membeli seekor kuda “Sekarang kita akan tahu apakah Pangeran Pratap itu hebat atau tdak, dia akan menguasai kuda itu jika dia benar benar hebat” ujar Badshah Khan yang saat itu sedang bersama dgn Parwat Singh (orang kepercayaan Ajabde yang berkhianat) “Aku sering mendengar banyak cerita tentang dia & aku kira dia akan dgn mudah melakukannya” ujar Parwat Singh, saat itu seekor kuda putih (yang akhirnya nanti menjadi kuda kesayangan Pangeran Pratap yang bernama Chetak) berjalan ke arah Pangeran Pratap bersama penjualnya ketika Pangeran Pratap sedang mengecek kuda yang lainnya & memberikan sarannya, tiba tiba kuda putih itu mulai tdak terkontrol & melompat sambil meringkik “Ada apa ini? Apa yang terjadi? Kamu tdak pernah melakukan hal ini sebelumnya, jika kamu ingin pergi bersamanya, maka aku akan menjual kamu padanya, tenang ,,, tenang” penjual kuda itu lalu melirik ke arah Pangeran Pratap “Aku mengerti kamu ingin bertemu dgn laki laki itu, ayoo ikutlah dgnku” 
Sinopsis Mahaputra Episode 312

Setelah sampai di depan Pangeran Pratap, penjual kuda itu meminta Pangeran Pratap utk melihat kudanya, Pangeran Pratap menoleh ke arah kuda putih di sebelahnya & memperhatikannya dgn seksama dari atas hingga bawah

Dari kejauhan, Badshah Khan & Parwat Singh memperhatikan Pangeran Pratap, wajah Pangeran Pratap terlihat di mata kuda putih tersebut “Banyak sekali penjual kuda yang mendatangi aku & mengatakan kalau kuda biasa mereka adalah kuda yang luar biasa, seperti yang satu ini yang sering aku temukan di kotaku” kuda putih itu langsung melompat setinggi mungkin “Aku rasa kuda yang seperti itu belum dilahirkan” penjual kuda meminta pada setiap orang utk pergi ke kedai mereka & membelinya “Tuan, kwalitas kuda yang seperti apa yang kamu cari?”, “Dia harus menyusuri setiap tempat, mulai dari tanah, air, pasir, pegunungan & dapat berlari selama beberapa hari tanpa makan & bisa berlari dgn kecepatan yang seimbang, aku ingin seekor kuda yang mengerti tentang aku, seekor kuda yang aku bisa mengerti, dia bisa menjadi temanku” kuda putih itu kembali melompat & menringkik keras “Aku tdak ingin seekor kuda yang menunjukkan sikap yang aneh & membuat suara berisik” 

Tiba tiba kuda putih itu lepas dari pegangannya penjualnya & berlari menjauhi mereka, Pangeran Pratap merasa heran “Apa yang terjadi padanya?” tanya Pangeran Pratap heran “Perasaannya terluka karena ucapanmu, kamu telah melukai harga dirinya makanya dia jadi marah” ujar si penjual kuda, semua orang juga bertanya tanya tentang apa yang terjadi pada kuda itu, Pangeran Pratap melihat ke arah kuda putih yang berlari dgn kecepatan tinggi mengitari tempat tersebut, Pangeran Pratap terkejut, apalagi kuda putih itu tdak mau dikendalikan oleh siapapun, penjualnya berusaha utk menghentikannya & memintanya utk diam, sementara itu Badshah Khan yang masih memperhatikan mereka berkata “Pangeran Pratap telah gagal dalam ujianku, tdak usah merasa takut padanya” tepat pada saat itu Fatta datang ke pasar itu & bertanya “Ada apa ini? Apa yang terjadi?” Pangeran Pratap malah balik bertanya “Mengapa? Memangnya apa yang terjadi?”, “Apakah kamu tdak peduli dgn rasa harga dirimu sendiri, kamu ini adalah menteri yang telah diangkat oleh Bai ji lal & kamu bahkan tdak bisa mengontrol seekor kuda biasa?” sindir Fatta 

Si penjual kuda akhirnya berhasil menenangkan si kuda putih & membawa kuda putih itu melintas di sebelah Pangeran Pratap, Pangeran Pratap memperhatikan kuda putih itu & tetap terdiam “Bukankah kamu mempunyai sebuah jawaban?” ujar Fatta heran “Para prajuritku tahu bagaimana caranya mengurus kuda, jangan khawatir” ujar Pangeran Pratap sambil melihat lihat perlengkapan persenjataan di pasar “Jadi maksudmu aku ini sia sia saja utk khawatir? Aku yakin ada sebuah alasan terbesar utk bersikap khawatir” Pangeran Pratap merasa heran “Apa maksudmu?”, “Aku rasa kalau kamu itu tdak pantas menjadi seorang menteri” sindir Fatta “Mengapa? Apakah karena kuda itu atau karena persoalan pribadimu?”, “Ya! Pikirkan itu! Kamu lihat dirimu sendiri, aku telah bersama para prajurit sejak beberapa tahun & telah melakukan peperangan kecil juga & hari ini ketika saatnya telah tiba utk melakukan sesuatu, aku tdak tahu kenapa kamu yang terpilih menjadi seorang menteri, aku kira itu adalah keputusan yang keliru!” sindir Fatta kesal, Pangeran Pratap segera mengatupkan kedua tangannya di depan dada menghadap ke arah Fatta “Lalu apa yang kamu inginkan?”, “Kamu harus membuktikan kalau kamu ini bukanlah seorang pengkhianat & tdak bekerja sama dgn Afghanistan!” Pangeran Pratap kaget Sinopsis Mahaputra Episode 312

Di kerajaan Mewar, Dhaman Singh datang utk mencari tahu apakah Bheema tdak mengatakan apapun sebelum kematiannya tapi sebuah pesan datang dari istrinya yang mengabarkan kalau anaknya menghilang selama dua hari yang lalu & istrinya tdak bisa menemukannya, Dhaman Singh terkejut, tak lama kemudian Ratu Bhatyani datang menghampirinya, Dhaman Singh menyapanya “Dhaman Singh, berikan pesan ini & pergilah ke Bijolia”, “Dari siapa ini, Maharani Bhatyani?” tanya Dhaman Singh heran “Itu adalah sebuah kesempatan utk membuat kesalahanmu benar, surat itu ditandatangani oleh Maharana Uday Singh & kamu telah mengambilnya jadi lakukan apa yang aku katakan, berhati hatilah & tugas itu harus dilakukan!” ujar Ratu Bhatyani “Maafkan aku, Maharani Bhatyani, bolehkah aku pergi setelah beberapa hari lagi?” tanya Dhaman Singh cemas “Kenapa?”, “Anakku hilang & aku harus mencarinya” Ratu Bhatyani sangat marah & menegurnya keras “Jadi kamu mulai tdak patuh dgn perintahku! Beberapa hari itu bisa menunda tugasku itu! Saat ini Rawat Ji sudah mulai mencurigai kita & Pangeran Pratap menemukan sebuah masalah disana!” tepat pada saat itu Jagmal memasuki ruangan & bertanya “Ada masalah apa ini, Rani Ma?” tanya Jagmal heran 

Di Bijolia, Pangeran Pratap masih ngobrol dgn Fatta di pasar “Fatta, apa yang seharusnya aku lakukan agar bisa mendapatkan kepercayaanmu?”, “Kamu harus bertarung dgn prajurit Bijolia utk menunjukkan kalau kamu ini bukan prajurit Afghanistan, menangkan prajuritku & tunjukkan padaku!” Pangeran Pratap menganggukkan kepalanya & berkata “Baiklah! Aku terima tantanganmu!” Fatta segera memanggil prajuritnya & memberikan kode ke Pangeran Pratap utk menghadapi mereka “Kalian semua akan bertemu dgnku di tempat rahasiaku” ujar Pangeran Pratap lantang, saat itu Badshah Khan & Parwat Singh masih memperhatikan mereka & semua orang mengikuti Pangeran Pratap, sementara itu Parwat Singh merasa bingung & berkata “Ayooo, kita lihat apa yang akan dia lakukan” 

Di kerajaan Mewar, Jagmal Singh baru mengetahui persoalan Dhaman, pelayan setianya “Rani Ma, aku ingin menyelesaikan permasalahan Dhaman Singh” ujar Jagmal “Dia ini sedang kehilangan anaknya & ibu ingin agar Dhaman pergi & mencari Pangeran Pratap di sana terlebih dahulu” Jagmal langsung memegang leher Dhaman Singh & menakutinya “Rupanya kamu kehilangan anakmu, jangan khawatir, kamu selalu patuh pada Rani Ma & selalu menyimpan rapi semua rahasianya, aku akan mencari anakmu tapi kamu harus melakukan apa yang Rani Ma katakan padamu” ujar Jagmal “Dia akan menemukan anakmu, jangan mengkhawatirkan hal sepele seperti ini, Dhaman Singh ,,, apakah kamu meragukan aku?” timpal Ratu Bhatyani “Tdak, Maharani Bhatyani”, “Bagus! Kalau begitu pergilah ke Bijolia & tangkap Pangeran Pratap disana!” Dhaman Singh akhirnya menuruti perintah Ratu Bhatyani & segera berlalu dari sana, sepeninggal Dhaman Singh, Ratu Bhatyani bertanya pada anaknya “Jagmal, apa yang akan kamu lakukan?”, “Selama ini aku selalu bersama dgn ibu, jadi percayalah padaku, bu” ujar Jagmal sambil tersenyum sinis 

Di Bijolia, Pangeran Pratap mulai berhadapan dgn prajurit Bijolia di suatu tempat “Kalian semua akan bertarung dgnku sebagai musuh hari ini, keluarkan pedang kalian & serang aku!” ujar Pangeran Pratap lantang “Kami tdak bisa menyakiti kamu, kamu adalah menteri kami!” balas salah satu prajurit “Tdak usah berpura pura, Pangeran Pratap!” sela Fatta tdak kalah lantang “Aku adalah menteri kalian, jadi patuhilah perintahku! Karena Fatta mencurigai aku, kalau aku ini sebenarnya bergabung dgn musuh, jadi aku ingin menunjukkan pada temanku ini dgn cara bertarung & tdak akan berteman lagi, kalian semua harus memenangkan pertarungan ini demi Rajputana & bertarunglah seolah olah ini adalah hari terakhir kalian!” akhirnya pertarungan itupun dimulai, Pangeran Pratap bertarung dgn mereka dgn baik, dari kejauhan Parwat Singh & Badshah Khan masih terus memperhatikan Pangeran Pratap & para prajurit Bijolia yang sedang bertarung “Dia memang benar benar pemberani, aku sudah mengatakan hal ini padamu” ujar Parwat Singh, sementara Badshah Khan melihat keberanian Pangeran Pratap, pada saat yang bersamaan, 

Di istana Bijolia, Ajabde sedang bersama beberapa wanita, Ajabde menyukai pakaian pakaian yang ada didepannya “Kalau begitu kalian harus memperlihatkan kerajinan kalian ini pada semua orang di acara nanti” puji Ajabde, tiba tiba Ajabde mendapat kabar kalau Pangeran Pratap sedang bertarung dgn para prajuritnya, Ajabde kaget “Bagaimana bisa hal ini terjadi?” sementara itu di tempat Pangeran Pratap, Pangeran Pratap tdak membunuh siapapun & hanya bertahan melindungi diri dari serangan mereka sambil menatap ke arah Fatta yang menatapnya dgn perasaan kesal

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top