Sinopsis Mahaputra Episode 52

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 52, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 51! kali ini admin bagikan lagi episode 52 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Agustus 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra!
Sinopsis Mahaputra Episode 52

Ditempat pertapaan, guru Raughvendra sedang mengajar murid-muridnya bagaimana menggunakan sebuah tombak dalam sebuah perang, salah satu murid tertua guru Raughvendra yg terpilih mengatakan pada semua adik kelasnya “Pertama-tama kalian harus mempertahankan & menyeimbangkan posisi kalian ketika melempar tombak (bhala) ini!” semua murid memperhatikan dgn seksama apa yg diajarkan oleh guru Raughvendra, salah satu murid guru Raughvendra mencontohkan pada mereka bagaimana caranya melempar tombak itu & semua murid-murid diminta utk melemparkan tombak itu satu per satu. 

Di istana Mewar, Ratu Dheer Bai (Ratu Bhatyani) merasa kurang enak badan, Rajvedji memberikan padanya sebuah ramuan obat, Ratu Bhatyani merasa kalau semalam dia bermimpi sangat buruk, tepat pada saat itu Ratu Jaywanta menemuinya dikamarnya & mengatakan padanya kalau Ratu Bhatyani akan baik-baik saja ketika dia membaca kisah Ramayana. Sementara itu dihutan, setelah semua orang melemparnya, Pangeran pratap & Shakti yg sudang mengantri dalam barisan sedari tadi diminta utk melempar tombak, kemudian Pangeran pratap & Shakti melempar tombak itu namun saygnya lemparan tombak mereka meleset, mereka mendapat kesempatan kedua utk melempar tombak itu kembali nanti. 

Dirumah Ahmed, Ahmed baru selesai sholat ketika seekor burung merpati memasuki rumahnya sambil membawa sebuah surat, surat itu dari Shams Khan, Ahmed segera mengambil surat tersebut & membacanya, ketika dia membacanya, dia baru tahu kalau Bassar adalah Ibrahim Khan yg tinggal dirumahnya dia telah datang kesana utk membunuh Pangeran pratap, Ahmed sangat terkejut & di berdoa pada Allah SWT utk memaafkan dirinya karena telah menerima orang seperti Bassar utk menginap didalam rumahnya. 

Kembali didalam hutan, guru Raughvendra mengatakan pada semua murid-muridnya tentang rahasia melempar sebuah tombak, Pangeran pratap & Shakti kemudian mencoba utk melemparnya kembali, Pangeran pratap melempar tombak itu dgn menggunakan cara rahasia dari sang guru yg diingatnya dalam pikirannya & ternyata lemparan tombak Pangeran pratap sangat jauh sekali, kemudian mereka berdua diminta utk mengambil tombak mereka, ternyata tombak Pangeran pratap sangat jauh letaknya, hingga akhirnya Pangeran pratap menemukan tombaknya tertancap diujung jurang yg menganga, namun tanpa sepengetahuan Pangeran pratap dari kejauhan Bassar sedang mengawasinya dari jauh dgn tatapan sadisnya, Pangeran pratap mencoba mengambil tombak itu dgn sekuat tenaga.  Sinopsis Mahaputra Episode 52

Diistana Mewar, Ratu Jaywanta membaca baris demi baris kisah Ramayana yg terdapat dalam Geeta (kitab suci), saat itu Ratu Jaywanta sengaja membacakan kisah Bharat & Rama yg memiliki ibu yg berbeda. 

Kembali kehutan, Pangeran pratap akhirnya bisa menggapai tombak yg tertancap diujung jurang & berhasil mengambilnya dgn tangannya sendiri, kemudian Pangeran pratap berdiri sambil membersihkan tombak tersebut tepat pada saat itu Bassar menghampirinya dari belakang & berusaha utk mendorong Pangeran pratap. 

Didalam istana Mewar, Ratu Jaywanta masih terus menceritakan kisah Ramayana & saudara-saudara tirinya, Ratu Bhatyani mendengarkan sambil duduk diatas pembaringannya, setelah selesai membaca kisah Ramayana, Ratu Jaywanta menghampiri Ratu Bhatyani & duduk ditepi ranjang sambil memegang tangan Ratu Bhatyani & berkata “Kau akan baik-baik saja, adikku, aku akan membacakan kisah Ramayana setiap hari utkmu” Ratu Bhatyani hanya mengucapkan terima kasih, kemudian Ratu Jaywanta pamit meninggalkan kamar Ratu Bhatyani diikuti oleh pelayan setiannya, Girija. Setelah sampai dikamar Ratu Jaywanta, pelayan setia Ratu Jaywanta, Girija merasa heran pada apa yg telah dilakukan oleh Ratu Jaywanta barusan “Ratu Jaywanta, mengapa kau membantu Maharani Dheer Bai? Jelas-jelas dia berusaha utk membunuh pangeran pratap!” Ratu Jaywanta hanya tersenyum & berkata “Jika aku membacakan kisah persaudaraan dalam kisah Ramayana setiap hari utknya, maka aku yakin kalau Maharani Dheer Bai akan lupa dgn semua rencana yg ingin dilakukannya utk membunuh Pangeran pratap & anaknya nanti juga akan memiliki perilaku yg baik” ujar Ratu Jaywanta tenang 

Sementara itu dipinggir jurang, ketika Pangeran pratap telah berhasil mengambil tombaknya, Bassar sudah ada dibelakangnya & berniat utk mendorong Pangeran pratap agar dirinya jatuh kejurang namun saygnya Bassar malah terpeleset & dirinya sendiri yg malah terjatuh & masuk kedalam jurang tersebut, Pangeran pratap mencoba utk mengangkatnya ketepi jurang & ketika Pangeran pratap masih berusaha menolong guru gulatnya ini, tiba-tiba serombongan murid-murid dari gurukul bersama guru Raughvendra datang kesana & menolong Pangeran pratap & Bassar agar bisa keluar dari jurang, hingga akhirnya mereka berhasil mengangkat Bassar dari jurang “Pangeran pratap, apa yg terjadi?” belum juga Pangeran pratap menjawab pertanyaan guru Raughvendra dari arah kejauhan Chundawat berteriak memanggil nama Pangeran pratap sambil mengendarai kuda & diikuti oleh pasukannya. Chundawat segera turun dari atas kudanya & segera menghampiri Pangeran pratap dgn perasaan khawatir “Pangeran pratap, kau tahu, nyawamu saat ini sedang dalam bahaya” semua orang disana terkejut mendengarnya “Iya, aku tahu, paman, setelah sekian lama ternyata ada seseorang yg ingin membunuhku” ujar Pangeran pratap polos “Lalu apa lagi yg kau tahu, pangeran?” 

Pangeran pratap kemudian menceritakan soal lintah yg ditemukannya bersama Som ketika dia terjebak dgn kuda yg dituganginya “Lintah itu berasal dari India bagian Utara & bukan dari Mewar, paman” mendengar pembicaraan ini salah satu murid guru Raughvendra yg paling besar segera menyela pembicaraan mereka & berkata “Tuan Chundawat, hanya Ibrahim Khan yg berasal dari Uttar Bharat (India Utara)!” ujarnya sambil mengacungkan jarinya kearah Bassar, Bassar hanya terdiam tdak membela diri & semua orang meragukan ucapan Bassar selama ini “Tuan Bassar, katakan pada kami mengapa kau melakukan ini semua?” tanya Chundawat dgn nada marah “Aku tdak melakukannya!” ujar Bassar tenang kemudian dia malah menuduh Ahmed Khan sebagai pelaku utamanya, Chundawat semakin marah ketika mendengar ucapan Bassar & berteriak lantang pada Bassar “Tuan Ibrahim Khan! Kau tdak boleh menyalahkan orang lain utk menutupi kesalahamu sendiri!” bentak Chundawat lantang. 

Sejurus kemudian Bassar malah membawa mereka semua kerumahnya Ahmed Khan utk menunjukkan pada mereka kalau Ahmed Khan adalah terpidananya, ketika mereka sampai dirumah Ahmed, rumah tersebut nampak sepi seperti tdak ada tanda tanda kehidupan disana, tiba-tiba seekor merpati terbang dari jendela rumah Ahmed, Bassar memperhatikan burung merpati itu, mereka mencoba mengetuk ngetuk pintu beberapa kali tapi tdak ada jawaban hingga akhirnya Chundawat mendobrak pintu tersebut & memasuki rumah Ahmed, ternyata ketika mereka masuk, mereka melihat mayat Ahmed tergeletak dilantai dgn beberapa lintah yg mengerubungi lehernya.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top