Sinopsis Mahaputra Episode 53

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 53, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 52! kali ini admin bagikan lagi episode 53 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Agustus 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra!
Sinopsis Mahaputra Episode 53

Dirumah Ahmed Khan, Chundawat memeriksa mayat Ahmed Khan apakah masih hidup atau benar-benar sudah mati dgn memeriksa hidungnya yg ternyata sudah tdak bernafas, kemudian Bassar mengatakan hal-hal yg buruk tentang Ahmed Khan pada mereka, guru Raughvendra, Chundawat & Pangeran pratap hanya mendengarkan saja. Guru Raughvendra melihat ada surat dalam genggaman tangan Ahmed Khan, guru Raughvendra menyuruh Chundawat utk memeriksa isi surat tersebut, Chundawat langsung mengambilnya & membaca surat yg tertulis dgn bahasa Arab yg isinya “Mengapa kau membuang buang waktu yg cukup lama utk membunuh Pangeran pratap” Pangeran pratap & Chundawat terkejut, guru Raughvendra langsung melirik kearah Bassar dgn perasaan curiga “Itu berarti Ahmed Khan berniat utk membunuh Pangeran pratap” Bassar tersenyum licik sambil teringat ketika dia menemui Ahmed dirumahnya, saat itu Ahmed Khan sedang membaca surat dari Shams Khan “Ahmed! Berikan surat itu!” Ahmed Khan menggelengkan kepalanya “Tdak, Ibrahim! Aku tdak akan membiarkan usahamu berhasil & aku akan pergi ke Rajmahal (istana) & mengatakan semua ini pada Raja Uday, maka dia akan menghukummu! & kau akan mati!” ujar Ahmed Khan lantang sambil berniat hendak keluar namun Bassar segera menyergapnya dari belakang & menggorok leher Ahmed Khan dgn belatinya kemudian menaruh beberapa lintah dileher Ahmed Khan yg kena gorok tadi utk menunjukkan kalau Ahmed Khan bunuh diri, Bassar tersenyum licik. 

Diistana Mewar, Chundawat mengabarkan pada Raja Uday tentang orang yg berniat membunuh Pangeran pratap, Raja Uday sangat marah begitu mendengarnya, Chundawat menyalahkan dirinya sendiri karena tdak bisa melindungi Pangeran pratap dgn baik “Kau seharusnya tdak menyalahkan dirimu sendiri karena kau telah melakukan pekerjaan kau dgn sangat baik, sekarang lebih baik kau kuburkan mayat Ahmed Khan sesuai dgn keyakinannya” ujar Raja Uday 

Sementara itu Pangeran pratap sedang bersama ibunya, Ratu Jaywanta “Ibu, saat ini bahaya sudah tdak ada lagi jadi kita seharusnya tdak jadi meninggalkan Mewar” ujar Pangeran pratap penuh harap “Kita memang tdak akan pergi kemana-mana, Pangeran pratap, kita tdak akan meninggalkan Mewar karena ibu telah mengubah keputusan ibu” Pangeran pratap sangat senang mendengar ucapan ibunya 

Ditempat pertapaan, semua murid sedang membicarakan tentang Ahmed Khan, kemudian guru Raughvendra menemui mereka “Apa yg terjadi disini?” ujar guru Raughvendra, semua murid langsung menghampiri guru mereka sambil membuat barisan “Kami tadi sedang membicarakan tentang tuan Ahmed Khan, guru” rupanya semua murid pernah memiliki kenangan yg indah dgn almarhum Ahmed Khan, mereka tdak menygka kalau Ahmed Khan berniat hendak membunuh Pangeran pratap “Kenangan seperti apa?” tanya guru Raughvendra lagi kemudian Pangeran pratap menceritakan ketika mereka sedang berburu, dirinya berlari mencoba menangkap hewan buas namun ternyata dirinya malah tersesat didalam hutan, Pangeran pratap tdak tahu jalan keluar dari hutan, untungnya ada Ahmed Khan yg menolongnya, bahkan ketika hewan buas itu hendak menyerang Pangeran pratap, Ahmed Khan berusaha melindungi Pangeran pratap tanpa mempedulikan nyawanya sama sekali “Ya sudah, kalau begitu kalian semua sekarang mulai berlatih kembali digurukul & tdak usah membahas kenangan indah lagi!” ujar guru Raughvendra. Sinopsis Mahaputra Episode 53 

Semua murid kemudian berkumpul, guru Raughvendra memberikan pelatihan pada mereka tentang bagaimana caranya melakukan talwar (semacam latihan mencari jejak) mereka yg tdak melakukannya akan diberi hukuman, guru Raughvendra menerangkan apa saja yg akan mereka temui disana & petunjuk apa yg nanti akan mereka dapatkan disana, murid-murid tampak antusias dgn permainan ini karena mereka akan masuk kedalam hutan pada malam hari utk mencari sebuah pohon dimana ada sebuah Khanjar (belati) yg tersimpan didekat pohon itu utk siapa saja yg berhasil menemukan pohon itu. Kemudian mereka bersiap-siap utk melakukan perjalanan tersebut, namun tiba-tiba Pangeran pratap teringat sesuatu, Pangeran pratap merasa telah kehilangan sesuatu waktu dirumah Ahmed Khan, Pangeran pratap segera pergi menuju kerumah Ahmed Khan yg saat ini dihuni oleh Bassar. 

Sementara itu Chundawat meminta bantuan pada semua orang utk menguburkan Ahmed Khan dgn layak sesuai dgn keyakinannya yaitu muslim, tepat pada saat itu ada seseorang yg datang dipemakaman Ahmed Khan sambil menutupi wajahnya dgn sorbannya yg menjuntai ternyata orang itu adalah Shams Khan, Shams Khan segera berdiri disebelah Bassar & berkata “Kau seharusnya tdak usah membunuh Ahmed Khan karena ini sudah lebih dari dua bulan!” ujar Shams Khan geram. Sementara itu ketika proses penguburan sedang berlangsung, Chundawat melihat ada tanda tebasan benda tajam dileher Ahmed Khan “Jika Ahmed Khan dibunuh dgn lintah lintah itu maka bagaimana bisa ada bekas besatan senjata tajam pada lehernya? Aku yakin kalau Ahmed Khan ini dibunuh oleh orang lain dgn sebuah belati” bathin Chundawat dalam hati 

Dirumah Ahmed Khan, saat itu Shams Khan sedang berbincang-bincang dgn Bassar “Ini sudah 60 hari lebih & kau tdak bisa menyerang Pangeran pratap juga!” bentak Shams Khan “Tenang saja, Pangeran pratap akan mati hari ini!” ujar Bassar namun rupanya Shams Khan tdak sabar ingin melihat kematian Pangeran pratap, mereka berduapun beradu pendapat, tepat pada saat itu Pangeran pratap sedang mengetuk pintu rumah Ahmed Khan & berharap ada seseorang didalam, Pangeran pratap memanggil manggil nama Bassar “Guruvar! Guruvar!” Shams Khan & Bassar mendengar kedatangan Pangeran pratap, Shams Khan merasa senang karena akhirnya Pangeran pratap datang padanya utk menyerahkan dirinya pada kematian, Shams Khan segera menuju kepintu, berniat utk membuka pintu itu lalu langsung membunuh Pangeran pratap dgn belatinya, Shams Khan mengambil belatinya, namun belum juga sampai dipintu, Bassar sudah mencegah tindakannya dgn menusukkan belatinya pada punggung Shams Khan “Lebih baik kau bersembunyi saja karena Pangeran pratap akan aku bunuh malam ini juga & ini adalah pekerjaanku, jadi aku tdak akan membiarkan siapapun mengganggu pekerjaanku!” tak lama kemudian Bassar membuka pintu utk Pangeran pratap, dilihatnya Pangeran pratap dikawal oleh dua orang prajurit, Pangeran pratap meminta ijin utk masuk kedalam rumahnya utk mencari Kallamnya yg sepertinya terjatuh dirumah itu, Basar mengijinkan, Pangeran pratap segera masuk kedalam utk mencari Kallamnya. Ketika sedang asyik mencari Kallamnya, saat itu Shams Khan sedang bersembunyi dibalik lemari kayu, ketika Pangeran pratap sedang membelakanginya Shams Khan segera keluar dari tempat persembunyiannya & berusaha utk membunuh Pangeran pratap dgn belatinya namun Basar segera mendorongnya agar kembali ketempat persembunyiannya, ketika Shams Khan kembali ketempatnya tadi tanpa sengaja belati Shams Khan terjatuh hingga menimbulkan bunyi, pada saat itu Pangeran pratap berhasil menemukan Kallamnya namun Pangeran pratap merasa curiga kalau ada seseorang didalam rumah Ahmed “Guruvar, sepertinya tadi aku mendengar suara belati jatuh, jangan-jangan ada orang dirumahmu ini” Bassar menggelengkan kepalanya & berkata “Itu bukan suara apa-apa, pangeran, pergilah kegurukul karena guru Raughvendra pasti sudah menunggu” ujar Bassar, sebelum pergi Pangeran pratap menceritakan pada Bassar kalau dia harus cepat-cepat sampai digurukul karena guru Raughvendra akan memberikannya hukuman jika dia tdak mencari pohon bersinar didalam hutan pada malam ini, Pangeran pratap juga menceritakan pada Basar kalau pohon itu akan bersinar hanya pada saat malam bulan purnama, kemudian Pangeran pratap segera meninggalkan Bassar & kembali kegurukul, sepeninggal Pangeran pratap, Bassar mengabarkan pada Shams Khan bahwa Pangeran pratap akan dibunuh malam ini didalam hutan! Sinopsis Mahaputra Episode 53
Sinopsis Mahaputra Episode 53

Digurukul, guru Raughvendra mulai menerangkan tentang hukuman tugas yg didapat utk semua anak, saat itu mereka sedang mengelilingi miniatur sebuah hutan diluar yg dibuat oleh guru Raughvendra “Pertama, kalian akan memasuki hutan, nanti disana ada ada beberapa situasi yg akan kalian alami ketika kalian telah lolos pada tingkat yg pertama, tingkat pertama akan berakhir ketika kalian bisa menemukan bendera berwarna kuning yg terikat dipohon, disana nanti ada petunjuk utk melampaoi tingkat yg kedua” semua anak mendengarkan dgn seksama ucapan guru Raughvendra “Kalian akan mencapai tahapan yg lebih sulit karena situasinya akan lebih ditingkatkan, kalau kalian menemukan sebuah batu besar didekat pohon, itu artinya kalian sudah melewati tingkat kedua, kalian nanti akan menemukan sebuah petunjuk berikutnya dgn apa yg kalian punyai, lalu utk melewati tingkat ketiga kalian harus mencapai kesebuah kolam, disanalah kalian harus bisa menemukan sebuah petunjuk, setelah itu kalian akan menemukan pohon yg bersinar didepan kolam dimana disana kalian akan menemukan sebuah Khanjar (belati) yg special yg akan menjadi hadiah utk sang pemenang!” semua anak merasa senang membaygkan apa yg akan mereka alami nanti “Kalian semua harus mengikuti aturan yg berlaku! Jika diantara kalian ada yg ingin keluar dari permainan, maka kalian cukup meniup peluit yg akan dikalungkan pada leher kalian masing-masing!” kemudian guru Raughvendra membentuk group dari murid-muridnya ini, groupnya Pangeran pratap terdiri dari Maan Singh, Pangeran pratap, pangeran Pangeran shakti, Chakrapani & beberapa anak yg lain, kemudian guru Raughvendra menyuruh mereka utk memulai permainan ini “Teman-teman, kita harus tetap bersama sama didalam hutan & kita akan menghadapi semua kesulitan yg kita alami nanti bersama-sama pula” ujar Pangeran pratap 

Diistana Mewar, Chundawat mencoba utk mendemonstrasikan pembunuhan Ahmed Khan didepan Raja Uday bersama salah seorang prajuritnya “Jika seseorang ingin bunuh diri dgn memotong lehernya dgn pisau maka bagaimana cara dia melakukannya?” seorang prajurit memperagakan cara memotong lehernya sendiri, kemudian Chundawat berada dibelakang prajurit itu sambil berkata “Jika seseorang membunuh orang lain pada lehernya dgn pisau maka tanda yg membekas adalah tanda miring, aku yakin kalau Ahmed Khan itu dibunuh oleh seseorang” ujar Chundawat, Raja Uday juga sangat yakin dgn hal itu & mereka juga sangat yakin kalau pembunuh itu pasti akan membunuh Pangeran pratap & saat ini dia masih bebas berkeliaran di Mewar, tak lama kemudian Raja Uday mendapatkan sebuah pesan dari guru Raughvendra yg isinya mengabarkan bahwa guru Raughvendra sudah mengatur sebuah tugas utk murid-muridnya didalam hutan malam ini dimana Pangeran pratap juga ada disana, guru Raughvendra yakin kalau orang yg ingin membunuh Pangeran pratap pasti akan datang malam ini utk membunuh Pangeran pratap, guru Raughvendra juga meminta maaf karena telah membuat tugas ini tanpa bertanya lebih dulu ke Raja Uday karena bagaimanapun juga nyawa Pangeran pratap sedang dalam bahaya saat ini. Mendengar hal ini Chundawat & Raja Uday sangat marah karena bagaimanapun juga Pangeran pratap adalah anak Raja Uday & nyawa Pangeran pratap dalam bahaya dimana pembunuhnya bisa menangkapnya dgn mudah. Mereka akhirnya langsung pergi menuju kehutan utk mengambil Pangeran pratap & memberikan hukuman ke guru Raughvendra. 

Digurukul, guru Raughvendra sedang bersiap-siap mengenakan baju beji & perisainya utk menangkap pembunuh tersebut malam ini, salah satu murid kepercayaan guru Raughvendra yg membantu guru Raughvendra mengenakan baju besi itu merasa heran & bertanya-tanya “Mengapa guru menyusun tugas seperti ini?”, “Ketika Pangeran pratap menceritakan padaku tentang Ahmed Khan yg menyelamatkan nyawanya dgn membahayakan dirinya sendiri dalam bahaya, aku yakin kalau pembunuh Pangeran pratap masih berkeliaran di Mewar & aku menemukan cara utk bisa mendapatkan pembunuh itu dgn mengatur tugas ini utk murdi-murid” ujar guru Raughvendra “Tapi ingat, jangan sampai Pangeran pratap & teman-temannya tahu tentang hal ini, kalau tugas ini dibuat utk menemukan pembunuh Pangeran pratap” murid kepercayaan guru Raughvendra hanya mengangguk sebagai tanda mengerti 

Didalam hutan Pangeran pratap & teman-temannya sudah mencapai bendera kuning, itu artinya mereka telah melewati tahap pertama, ketika baru berjalan beberapa langkah tiba-tiba salah satu teman Pangeran pratap yg paling depan merasa tubuhnya gatal-gatal, Pangeran pratap segera menolongnya dgn memberikan dedaunan yg bisa mengobati gatal-gatal itu tapi karena tdak tahan dgn gatal-gatal yg dideritanya, teman Pangeran pratap itu segera meniupkan peluit sebagai tanda berhenti dari permainan, Pangeran pratap sangat menyaygkan hal ini tapi apa mau dikata, Pangeran pratap & teman-teman yg lain kembali melanjutkan perjalanan, saat itu Pangeran shakti sedang membaca petunjuk yg diberikan, Pangeran pratap meminta Pangeran shakti utk membacakan apa petunjuk berikutnya tapi Pangeran shakti marah ke Pangeran pratap & menyuruhnya utk membaca sendiri kemudian Pangeran shakti segera pergi meninggalkan tempat itu, Pangeran pratap langsung membaca petunjuk yg tertulis dikertas tersebut kalau mereka harus melalui sungai namun sebelumnya mereka akan melalui tumbuhan yg merambat, mereka segera berjalan kembali hingga melalui tumbuhan yg merambat, waktu itu Pangeran shakti tdak mau melewati jalan itu, akhirnya Maan Singh yg maju kedepan & membabat habis tumbuhan merambat tersebut dgn belatinya, ketika Maan Singh merasa dirinya aman setelah melalui tumbuhan merambat tiba-tiba dia tertangkap oleh tumbuhan merambat itu, Pangeran pratap segera menolongnya, ketika sedang berjalan lagi Maan Singh ketakutan kalau terjadi sesuatu lagi nanti, akhirnya Maan Singh meniup peluitnya tanda dirinya keluar dari permainan “Maan Singh, kenapa kau melakukan itu? Aku ada disini menyelamatkanmu” ujar Pangeran pratap tapi Maan Singh bersikeras keluar dari permainan.

Perjalananpun berlanjut ketahap berikutnya namun tiba-tiba mereka mendengar auman suara harimau, Chakrapani & temannya merasa ketakutan, mereka berdua malah menyalahkan satu sama lain karena membuat suara auman tersebut, tapi ternyata temannya mengatakan kalau dirinya tdak melakukan hal itu & kembali suara auman itu terdengar, mereka sangat ketakutan, Pangeran pratap mencoba menenangkan mereka “Kalian tdak usah takut karena aku tahu bagaimana caranya menangani seekor harimau” ujar Pangeran pratap tapi lagi-lagi karena sangat ketakutan teman Chakrapani meniup peluitnya, akhirnya Chakrapani & temannya keluar dari permainan. Sekarang tinggal Pangeran pratap, Pangeran shakti & satu anak lagi yg masih tersisa Sementara itu ditepi hutan, Chundawat & Raja Uday sedang berdiskusi utk menemukan Pangeran pratap, saat itu mereka berdua menunggangi kudanya. Pangeran pratap & dua temannya mencapai pada tahap kedua, mereka menemukan sebuah batu besar didekat pohon namun saygnya mereka tdak menemukan petunjuk apapun, Pangeran pratap mencoba utk menyirami batu tersebut dgn air minumnya & benar saja ada sebuah petunjuk tergambar disana, Pangeran pratap kemudian membacanya kalau mereka harus menemukan sebuah kolam. Sampai akhirnya mereka bertiga mencapai kolam, Pangeran shakti menemukan sebuah botol didalam kolam, Pangeran shakti segera mengambil botol itu & membaca pesan yg ada didalamnya “Pohon bersinar itu ada didepan kolam” ujar Pangeran shakti, namun tiba-tiba anak yg satunya yg bersama mereka meniup peluit “Aku takut kalau harus melalui air, itulah mengapa aku meniup peluit ini” akhirnya anak itu keluar juga dari permainan.

Sekarang tinggal Pangeran shakti & Pangeran pratap yg tersisa. Tepat pada saat itu Bassar sudah menguntit mereka sedari tadi dibelakang mereka, Guru Raughvendra berhasil mencapai tempat tersebut & menemukan sipembunuh, Guru Raughvendra segera memanggil muridnya, kemudian Bassar menyerangnya dgn melempar tombak kecil tapi Guru Raughvendra langsung menghindar, Bassar segera berlari, Guru Raughvendra mengikutinya dari belakang. Pangeran pratap & Pangeran shakti masih terus berjalan utk mencapai pohon yg bersinar, ketika sedang berlari tiba-tiba Pangeran shakti terjatuh & meminta tolong, Pangeran pratap segera menolongnya dgn menjulurkan tumbuhan merambat yg mirip tali kearah Pangeran shakti, Pangeran shakti akhirnya bisa naik keatas kembali, sementara itu Bassar berada tdak jauh dari mereka memperhatikan mereka dgn seksama, Guru Raughvendra datang & langsung menyergapnya dari belakang & menendangnya. Ditempat Pangeran pratap “Ayooo, Pangeran shakti kita menuju kepohon yg bersinar” ajak Pangeran pratap namun tiba-tiba Pangeran shakti meniup peluitnya & berkata kalau dia ingin keluar dari permainan ini, sekarang tinggal Pangeran pratap sendirian yg tertinggal yg harus melakukan tugas itu. 

Ditempat Bassar, Guru Raughvendra masih berkelahi dgn Bassar, Guru Raughvendra menendang Bassar tapi Bassar malah menarik tali yg membuat kaki Guru Raughvendra terjebak, kaki Guru Raughvendra terangkat hingga keatas dgn kepala dibawah, posisinya menggantung dipohon dgn satu kaki terikat tali, Basar lalu meletakkan ranting-ranting berduri ditanah tepat dibawah kepala Guru Raughvendra, dgn begitu dia tdak bisa melarikan diri, kemudian Bassar segera berlalu utk membunuh Pangeran pratap. 

Sementara itu ditempat Raja Uday & Chundawat melihat ada dua orang prajurit yg berjalan kearah mereka tapi tdak bersama Pangeran pratap “Kenapa kalian kembali kesini tdak bersama pangeran pratap?”, “Guru Raughvendra yg menyuruh kami kembali kesini, Maharaja” ujar salah satu prajurit. Sinopsis Mahaputra Episode 53

Ditempat Pangeran pratap, Pangeran pratap belum menemukan kolam kecil lainnya didepannya, tapi ternyata disana ada Bassar “Guruvar, kau disini, bagus sekali, apakah kau tahu dimana pohon bersinar itu?” Bassar hanya tersenyum sinis “Kau tdak akan bisa menemukan pohon itu, Pangeran pratap, karena saat ini aku akan membunuhmu!” Pangeran pratap sangat terkejut mendengarnya, Pangeran pratap baru sadar kalau Basarlah yg ingin membunuhnya “Kenapa kau membunuh tuan Ahmed Khan?” ujar Pangeran pratap sambil memukul-mukul tubuh Bassar, namun Bassar hanya diam saja, Pangeran pratap kemudian mengeluarkan belatinya & mengibaskannya kearah Basar tapi Basar membalik belati itu kearah Pangeran pratap utk membunuhnya namun Pangeran pratap berhasil menghentikan tangan Bassar & dia menggunakan peraturan Kushti, Pangeran pratap berhasil membanting Bassar & segera berlari dari sana menuju kepohon bersinar. 

Ditempat Guru Raughvendra yg sedang menggantung dipohon, saat itu Pangeran shakti melewati tempat tersebut, Pangeran shakti segera menolong Guru Raughvendra dgn membuka ikatan tali dipohon, Guru Raughvendra langsung melompat turun & kakinya terkena ranting-ranting yg berduri hingga berdarah namun Guru Raughvendra tdak peduli, Guru Raughvendra langsung berlari hendak menyelamatkan Pangeran pratap. 
Sinopsis Mahaputra Episode 53

Ditempat Pangeran pratap, Pangeran pratap berhasil sampai dipohon bersinar, dilihatnya bulan purnama telah tiba & benar saja pohon itu menjadi bersinar terang terkena sinar rembulan, Pangeran pratap melihat ada sebuah belati yg tertancap dibebatuan dibawah pohon, Pangeran pratap segera menghampirinya & mengambil belati itu, tepat pada saat itu Basar juga mencapai ditempat tersebut & mulai menghajar Pangeran pratap, Pangeran pratap tdak mau kalah, dia juga menghajar Bassar dgn belati yg baru ditemukannya itu kearah tangan Basar, Basar juga menyabetkan belatinya ketangan Pangeran pratap, kemudian Pangeran pratap kembali menghajar Basar & mendorongnya & mengunci tangannya dari arah belakang, tepat pada saat itu Guru Raughvendra sampai ditempat mereka dgn panahnya, Guru Raughvendra segera melesatkan anak panahnya tepat kejantung Bassar, Bassar akhirnya tewas seketika itu juga, Pangeran pratap segera menghampiri Guru Raughvendra & menyentuh kakinya meminta berkatnya (aashirvad) tepat pada saat itu Raja Uday & Chundawat juga sampai disana & menemukan mereka berdua, Raja Uday melihat luka-luka ditubuh Pangeran pratap, Maharaja segera memanggil tabibnya. Guru Raughvendra memberikan salam pada Raja Uday, Raja Uday membalas salamnya & berkata “Setelah membaca suratmu, kami sebetulnya ingin menghukummu, Guru Raughvendra, tapi sekarang kami sangat berterima kasih karena kau telah menyelamatkan nyawa Pangeran pratap dgn melibatkan dirimu sendiri dalam bahaya” Guru Raughvendra meminta maaf, Pangeran pratap juga berterima kasih utk hadiah belati yg telah dia dapatkan, kemudian mereka semua meninggalkan tempat tersebut. Dari kejauhan ternyata Shams Khan melihat semua insiden ini dari balik semak-semak, Shams Khan sangat marah & berkata “Aku akan benar-benar harus membunuh Pangeran pratap!”

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top